Begini reaksi ITB soal tiga mahasiswanya jadi korban begal
Merdeka.com - Aksi pembegalan kembali marak di Kota Bandung. Tiga mahasiswa ITB dalam kurun waktu satu bulan saja menjadi korban kebrutalan para pelaku kejahatan jalanan. Apa kata ITB, kampus teknik pertama di Indonesia itu?
"Sikap dan respon kami terhadap kejadian itu, tentu pertama kami sangat prihatin. Karena mahasiswa kami yang memang ada kgiatan atau berkepentingan dimalam atau agak subuh alami hal demikian, kami segera ambil beberapa tindakan untuk merespon hal tersebut," kata Wakil Rektor ITB Miming Miharja di Bandung, Rabu (9/11).
Peristiwa pembegalan terakhir menimpa mahasiswa ITB yakni Rifqi Zaidan (20). Mahasiswa jurusan teknik Geodesi itu dibacok di bagian kepala dan lututnya saat melintas mengendarai motor di Jalan Tamansari pada Minggu 6 November lalu. Pelaku-pun merampas motor bebek korban.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Kenapa pelajar dibacok di Bogor? Dikutip dari Antara.Sudar menceritakan, kejadian itu terjadi saat kedua korban berboncengan tiga menggunakan satu sepeda motor bersama satu orang temannya lagi. Ketiganya berencana pergi ke tempat tongkrongan. Ketika tiba di wilayah Pintu Ledeng Ciomas, Kabupaten Bogor, dari arah berlawanan ada pelajar dari SMA lain mengejar ketiganya. Karena jalanan macet, motor yang dikendarai A, I dan P menabrak motor di depannya.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Siapa yang membacok pelajar di Bogor? 'Tiba-tiba pelajar dari sekolah lain dari belakang menganiaya dengan membacok P di pinggang dan I di kepala. Setelah membacok pelajar tersebut langsung pergi,' ujarnya.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Dimana pelajar di Bogor dibacok? 'Korban P luka di pinggang mendapatkan tiga jahitan, dan korban I luka di kepala dapat tiga jahitan. Keduanya sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, selanjutnya kami mencari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan,' kata Sudar, Jumat (7/6). Dikutip dari Antara.Sudar menceritakan, kejadian itu terjadi saat kedua korban berboncengan tiga menggunakan satu sepeda motor bersama satu orang temannya lagi. Ketiganya berencana pergi ke tempat tongkrongan. Ketika tiba di wilayah Pintu Ledeng Ciomas, Kabupaten Bogor, dari arah berlawanan ada pelajar dari SMA lain mengejar ketiganya.
Menyikapi aksi-aksi yang terjadi di sekitaran kampus ITB dan menimpa mahasiswanya, dia mengaku telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk menjadi perhatian khusus di wilayah tersebut. "Kami segera koordinasi dengan pihak polda polrestabes khususnya Polsek Coblong yang berkepentingan dengan kawasan kampus kami untuk menyampaikan concern ini," ujarnya. Menurutnya permohonan itu sudah direspon baik kepolisian dengan adanya patroli khusus di kawasan tersebut.
Pihaknya juga tidak tinggal diam. ITB mengaku mengerahkan pengamanan kampus untuk juga terlibat patroli meminimalisir adanya kejahatan yang menimpa mahasiswanya.
"Dari sisi ITB kami lakukan tugaskan satuan pengamanan kampus untuk bs lakukan patroli di sekitar kawasan kampus dalam rangka membantu tugas kepolisian," terangnya.
Pihaknya juga mengaku pada Pemkot Bandung untuk meningkatkan sistem keamanan di lokasi dengan penerangan yang lebih layak di sekitaran kawasan tersebut. Begitu juga dengan kamera pengintai CCTV untuk dapat merekam aktivitas jalanan.
"Ini mmg peristiwa ini ada hikmahnya bagi kami agar lebih cermat amati lingkungan kampus. Kami sudah sampaikan beberapa saran khususnya ke Pemkot Bandung untuk bisa ditingkatkan mekanisme keamanan, khsusnya penerangan ada yang kurang terang," ucapnya.
"Kita inginnya karena ini bukan isu ITB tapi umum keamanan kota Bandung karena itu dialami rekan diperguruan tinggi lain, sifat dan saran kami, kemungkinan kalau saran berkembang bisa dipasang cctv dan kalau bisa tekait langsung dengan control roomnya Wali Kota. Itu dipilih beberapa lokasi yang rawan kejahatan," terangnya menambahkan.
Sejak aksi begal kembali marak, mahasiswa dan dosen ITB sendiri dibuat was-wasa. Makannya, untuk membuat rasa aman dan nyaman ITB meminta sistem pengamanan ditingkatkan.
"Jangankan mahasiswa dosen juga ada prasaan khawatir. Saya kira itu tetap ada pengaruh psikologis, tapi kami sampaikan kami coba respon dengan berbagai langkah agar rasa aman itu bs kembali ada," tandasnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komplotan begal leluasa melakukan aksinya dengan menggunakan modus wanita muda sebagai umpan.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka merupakan buruh pembuat batubata yang tinggal di satu kontrakan. Kepolosan korban dimanfaatkan untuk melampiaskan nafsu mereka.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ini menamakan kelompoknya dengan nama Bathrix Putra.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dari dua SMA ini memang sudah berjanjian untuk tawuran
Baca SelengkapnyaPara pelaku mengaku-ngaku sebagai petugas leasing untuk membegal satu unit vespa milik seorang bocah SMA.
Baca SelengkapnyaBuyamin Yapid, orang tua wali salah satu mahasiswa mengecam keputusan deportasi terhadap anaknya dan dua mahasiswa.
Baca SelengkapnyaViral Penghuni Indekos di Tangsel Ngaku Diintimidasi saat Beribadah, Polisi Tetapkan 4 Tersangka
Baca SelengkapnyaPara pelaku juga menuding AK sebagai pengguna narkoba dan akan ditangkap.
Baca SelengkapnyaKorban ancaman pembunuhan oleh orang tak dikenal itu merupakan perempuan.
Baca SelengkapnyaDisebut-sebut pelaku tindak keras dan intimidasi adalah masyarakat setempat dan juga ketua RT.
Baca SelengkapnyaTerungkap Peran Lima Pelaku Begal Casis Bintara Polri
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca Selengkapnya