Begini Suasana Akses Rumah Lukas Enembe Dijaga Massa Pendukung
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendatangi rumah Gubernur Papua Lukas Enembe di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, Kamis (3/11). Tim penyidik dipimpin oleh Ketua KPK Firli Bahuri dan didampingi Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Papua Mayjen TNI Gustav Agus Irianto.
Pantauan merdeka.com, rombongan KPK meninggalkan Mapolda Papua pada pukul 12.15 WIT. Mereka naik mini bus yang telah disiapkan untuk mengantar ke rumah Lukas.
Sementara itu, dalam radius beberapa meter, rumah Lukas sudah dijaga massa pendukung. Jumlahnya diperkirakan mencapai ratusan. Mereka membekali diri dengan senjata tradisional termasuk jubi atau panah.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Apa saja jenis senjata yang ditemukan? 'Kapak dapat digunakan sebagai alat atau senjata. Fungsi terakhir juga berlaku untuk mata tombak,' kata Trefný.
-
Pedang apa yang ditemukan di halaman rumah? Seorang pria di selatan Norwegia tak sengaja menemukan pedang ksatria Viking saat sedang menggali halaman belakang rumahnya untuk renovasi
-
Apa yang dilakukan warga di rumah panjang? Selain bertani, warga yang mendiami rumah panjang juga membuat kerajinan yang terbuat dari daun hutan yang berduri.
-
Siapa yang menghuni pemukiman? Analisis genetik pada tulang manusia yang digali menunjukkan hubungan erat antara penduduk pemukiman ini dengan kelompok lain di China selatan dan Asia Tenggara.
-
Siapa yang menghuni kampung tersebut? Pasalnya di sini, seluruh penghuninya merupakan perempuan dan tidak ada laki-laki sama sekali.
Sebuah alat berat ekskavator juga terlihat di jalan menuju rumah Lukas. Personel Brimob dikerahkan untuk mengamankan lokasi.
Suasana sempat tegang ketika para personel Brimob datang. Personel yang datang dari arah jalan masuk, disambut oleh massa pendukung Lukas dari arah rumah Lukas.
©2022 Merdeka.comMassa berlari sambil berteriak dan mengangkat senjata tradisional. Kedua pihak hanya dibatasi oleh ekskavator yang sebelumnya digunakan untuk memalang jalan masuk.
Setelah terjadi konfrontasi, suasana akhirnya mereda. Jalan masuk steril. Polisi berjaga mulai dari jalan poros. Jarak jalan masuk dari jalan poros menuju rumah Lukas berkisar dua kilometer.
Bahkan mulai sejak di jembatan merah, polisi mengarahkan masyarakat untuk tidak melintas terlebih dahulu.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengatakan akan memberikan keterangan setelah kembali dari rumah Lukas Enembe.
"Nanti saja, balik dari kediaman Pak Lukas, baru bertanya ya," ucap Mathius.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga menyebutkan bahwa penggerebekan terduga teroris sudah berlangsung sejak Sabtu dini hari.
Baca SelengkapnyaSejumlah pria menggunakan baju loreng mendatangi rumah milik Harmansyah.
Baca SelengkapnyaBasecamp narkoba tersebut sudah tidak lagi beroperasi.
Baca SelengkapnyaTerbaru, teror KST terjadi di Puncak Ilaga, Minggu (12/11) pukul 16.30 WIT.
Baca SelengkapnyaGawai, busur panah dan anak panah disita Densus dari sebuah rumah di Sukoharjo
Baca Selengkapnya