Bekap dengan bantal, cara Begeng habisi nyawa bocah J
Merdeka.com - Januar Arifin alias Begeng (35) mengaku membunuh J (7) setelah sebelumnya menculik siswa yang mengenyam pendidikan di bangku kelas 1 SD di Depok, Jawa Barat. J diculik Begeng sepulang sekolah, Sabtu, (6/2) sekitar pukul 12.00 WIB.
Kepada penyidik, Begeng mengaku menghabisi nyawa J dengan membekapnya menggunakan bantal. Korban pun tewas di tempat tidur, bukan di kamar mandi tempat ia ditemukan.
"Pelaku mengakui perbuatannya. Dia membekap korban pakai bantal. Kemudian korban tewas di tempat tidur, lalu di bawa ke kamar mandi," ujar Dirkrimum Kombes Krishna Murti kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (9/2).
-
Bagaimana cara anak-anak dikuburkan? Analisis selanjutnya menunjukkan metode penguburan berbeda-beda tergantung pada usia orang yang meninggal—anak-anak dikuburkan, sedangkan mayoritas orang dewasa dikremasi. Orang dewasa yang dikuburkan tanpa kremasi ditempatkan di peti mati kayu, sedangkan anak-anak ditempatkan di kotak atau lubang yang lebih sederhana dan ditutup dengan penutup, menurut pernyataan itu.
-
Dimana korban dibunuh? Keduanya sepakat untuk bertemu di indekos milik N yang berlokasi di Jalan Raya Perjuangan, Gang Kaum No 35, Kecamatan Teluk Pucung, Bekasi Utara dengan tarif Rp300 ribu sekali main.
-
Bagaimana cara anak-anak dimakamkan? 'Sebuah kista batu kapur terbentuk di sekitar kuburan dan ditutup dengan batu kapur. Kuburannya menghadap timur-barat, tidak ada penguburan sembarangan,' jelasnya.
-
Bagaimana korban dibunuh? 'Dengan adanya perkataan dari korban tersebut maka pelaku menjadi sakit hati dan sangat kesal sehingga secara spontan pelaku membunuh korban dengan cara mencekik dan menjerat leher korban dengan tali sepatu sehingga korban meninggal dunia,' jelas Wira.
Krishna mengungkapkan, perbuatan itu dilakukan pelaku karena panik ketika petugas menggerebek rumahnya.
"Jadi dibekap saat petugas mau menggerebek rumah itu. Yang bersangkutan panik, dibekap supaya tidak teriak, tapi ternyata sampai tewas," jelasnya.
Krishna pun menjelaskan, awal pelaku tak mau mengaku bahwa dirinyalah yang membunuh J. Begeng berdalih membunuh J lantaran disuruh oleh dua orang lain. "Tapi Polresta Depok cepat mengungkap. Kami back up, pada waktu menggeledah bersama juga dengan Polres Timur dan Polda Metro Jaya kemarin, kami sudah mendapat laporan bahwa yang bersangkutan sudah mengaku perbuatannya," tutupnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembunuh bocah perempuan terbungkus karung di lubang sedalam 2,5 meter dimunculkan ke publik.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan di Kampung Ciketing, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan laporan, jasad korban EV dengan posisi tertutup terpal yang berada tidak jauh dari rumahnya.
Baca SelengkapnyaKronologi Bocah Perempuan Ditemukan Tewas dalam Karung, Dibunuh Lalu Dibuang ke Lubang 2,5 Meter
Baca SelengkapnyaAde Ary menjelaskan, saat polisi mendatangi lokasi kejadian, Panca tergeletak di kamar mandi.
Baca SelengkapnyaKorban tak mau mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh napi senior
Baca SelengkapnyaMengejutkan, Pembunuh Bocah Perempuan dalam Karung di Bekasi Simpan Alat Dukun dan Foto Anak-Anak
Baca SelengkapnyaSeorang bocah umur 10 tahun di Pekalongan ditemukan tewas tergantung dalam kamar
Baca SelengkapnyaKapolsek menjelaskan, awalnya warga mengira korban hanya terluka di bagian kaki karena banyak darah mengalir.
Baca SelengkapnyaIroninya, pelaku adalah ayah kandung empat bocah itu sendiri.
Baca SelengkapnyaMotif pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku didasari karena sakit hati
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembunuhan terhadap mayat perempuan terbungkus kasur berinisial N di Jalan Balai Desa Lama, Cikupa, Tangerang.
Baca Selengkapnya