Bekas anggota TNI jadi perampok, dibedil polisi ketika ditangkap
Merdeka.com - Tiga perampok kendaraan roda empat atau mobil ditembak anggota Unit Reskrim Polsek Tampan, kota Pekanbaru, Riau. Ketiga pelaku itu diketahui bekas anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI). Mereka diketahui sudah berkasi sebanyak 29 kali dan meraup untung ratusan juta dari hasil perampokannya.
Kanit Reskrim Polsek Tampan AKP Herman Pelani mengatakan, ketiga pelaku masing-masing berinisial BS (24), DH (32) dan RS (30). Ketiganya warga kecamatan Marpoyan Damai, kota Pekanbaru.
"Ketiga pelaku terpaksa kita lumpuhkan dengan tembakan, karena melawan petugas saat hendak ditangkap," ujar AKP Herman kepada merdeka.com, Senin (5/10) malam.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Bagaimana cara para pelaku pungli? Untuk satu jari, sopir harus memberikan uang sebesar seribu. Lalu dua jari, sopir harus menyerahkan uang sebesar Rp2 ribu dan seterusnya.'Minta seribu tinggal bikin satu jari. Dua ribu, dua jari. Lima ribu, tinggal bikin lima jari,' katanya lagi.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Di mana perampokan itu terjadi? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
Dari tangan para perampok spesialis mobil ini, polisi mengamankan satu unit mobil. Mereka menjalankan aksinya hanya di kota Pekanbaru selama kurun waktu satu tahun. Bahkan, salah seorang pelaku inisial RS merupakan pecatan TNI, sedangkan otak pencurian adalah BS.
"BS sebelumnya tercatat pernah melakukan penganiayaan berat kepada salah seorang korbannya saat melakukan aksi perampokan," jelas Herman.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Aries Syarif Hidayat mengatakan, penangkapan ini tak hanya sampai pada pelaku perampokan saja, tapi juga penadah hasil pencurian dengan kekerasan tersebut. Sebab, dari puluhan hasil curian, hanya satu barang bukti yang tersisa di tangan pelaku.
"Kita kejar penadahnya, kemungkinan mobil hasil curian itu sudah dijual ke luar daerah Riau, untuk itu kita koordinasi dengan Polda tetangga," kata Aries.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Firdaus mengatakan, setiap kali beraksi komplotan perampok ini selalu membekali diri dengan senjata tajam dan senjata api rakitan untuk mengancam pegawai.
Baca SelengkapnyaMelawan saat Ditangkap, Komplotan Residivis Kasus Pencurian di Pekanbaru Ditembak Polisi
Baca SelengkapnyaSaat kejadian satpam sedang melakukan penjagaan sambil memperbaiki toilet.
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca SelengkapnyaAroni ditangkap tim Polda Sumsel karena sudah membobol rumah salah satu anggota kepolisian di Palembang dan menjual barang curiannya di Pasar Cinde Palembang.
Baca SelengkapnyaKomplotan ini memiliki berbagi peran. Si wanita mengawasi korban di dalam bank dan lainnya mengeksekusi setelah diberi kode oleh tersangka wanita.
Baca SelengkapnyaProses penangkapan terhadap pelaku cukup dramatis seperti dalam video yang diunggah akun Instagram @kelvin_marley_2002
Baca SelengkapnyaMobil pengisian ATM iyu dirampok di atas fly over Jalan By Pass, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Selasa (27/8).
Baca SelengkapnyaEmpat dari enam kawanan pencuri spesialis minimarket di wilayah Jabodetabek diringkus polisi. Dua lainnya masih diburu polisi..
Baca SelengkapnyaDitreskrimum Polda Jateng membongkar komplotan perampok bersenpi asal Jawa Timur. Mereka diringkus setelah merampok tiga toko emas.
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaPolisi telah menjerat ke-37 tersangka sesuai pasal 365 dan 363 KUHP dengan ancaman penjara paling lama 9 tahun.
Baca Selengkapnya