Bekerja demi ibu hingga tewas terpanggang di pabrik petasan Kosambi
Merdeka.com - Jumat (3/11), Tim DVI kembali merilis identifikasi korban jenazah ledakan di gudang kembang api PT Panca Buana Cahaya. Posko Post Mortem RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, kembali didatangi anggota keluarga yang menjemput. Duduk di selasar kamar Jenazah, Bagong, menunggu jenazah keponakannya, Dianah.
Tidak sendiri, Bagong sebetulnya menemani ibu dan ayah kandung Dianah, Sayati dan Suryadi. Seolah menengahi hubungan keluarga yang sudah terpisah. Ia duduk di antara keduanya yang dipisahkan jarak sekitar 5 meter.
Bagong, mengaku sejak awal membantu mencari anggota keluarga yang menjadi korban ledakan. Ironisnya, hari ini dia menjembatani keluarga yang sudah terpisah ketika dihubungi bahwa jenazah keponakannya telah ditemukan.
-
Apa yang dibakar oleh anak di Temanggung? Penanganan kasus anak bakar sekolah di Temanggung, Jawa Tengah oleh polisi menuai kritik dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI).
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Kenapa anak-anak bekerja di bengkel tembikar? Anak-anak ini diduga dieksploitasi untuk keperluan kerajaan, seperti dikutip dari Arkeonews, Rabu (16/10).
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
-
Siapa korban tewas terbakar? Nasib tragis menimpa Anton (40), warga Dusun Darungan, Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, yang tewas dalam kebakaran rumahnya.
-
Siapa yang menjadi korban kebakaran? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan. Namun, saat itu Mufid belum menyadari bahwa pamannya terjebak di tengah api yang berkobar.
Tidak kali ini saja, dia harus bolak-balik Tangerang dan Kramat Jati. Ia menjadi saksi keluarga dekatnya mengambil jenazah anak-anak mereka.
Total ada 17 orang. Semuanya perempuan. Sembilan di antaranya, berumur 16 tahun ke bawah. Paling kecil berumur 14 tahun, Surnah, hanya terpaut satu tahun dengan Dianah yang masih 15 tahun. Dari semua itu, tinggal dua saja yang belum ketemu. Faria dan Oma.
Bagong bersyukur polisi cepat menemukan mereka. Sambil ia menunjukan foto keponakannya yang harusnya masih bisa mengenakan seragam putih-biru. Pasrah ia rela menerima takdir.
Bagong bercerita, banyak dari anggota keluarganya yang putus sekolah. Kebanyakan tamatan SD. Salah satunya Dianah yang ia jemput hari ini. Tak terbayang, anak itu bekerja di sebuah pabrik petasan dan hilang nyawa karena kebakaran.
Ia tidak tahu menahu pabrik itu memproduksi petasan. Yang ia tahu pabrik itu merupakan gudang besi tua dan sebelumnya mengolah limbah plastik. Pabrik tidak jauh dari pemukimannya. Banyak pula tetangga dia direkrut menjadi pekerja di sana.
Sutrisna, sang mandor, yang juga tinggal di sana, mengajak para anak perempuan itu bekerja. Jumlahnya tidak tanggung, dari empat RT, 30 bekerja di sana, termasuk 17 anggota keluarga Bagong.
Padahal Bagong sendiri menginginkan Dianah tidak perlu bekerja. Apa daya keterbatasan ekonomi memaksa. Sayati, ibu kandung Dianah pun sempat menolak. Tapi anak sematawayangnya, ingin bekerja demi ibu. Diimingi uang Rp 55 ribu perhari.
"Saya sih, bilang kerja jangan sampai keterusan. Mintanya gitu, masalahnya perawan jangan sampai kerja. Sekolah yang tinggi dulu gitu," harap Bagong yang kadung kehilangan Dianah. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
4 Anak asal Sumsel diperbudak jadi pekerja seks komersial (PSK) dan dipaksa melayani tamu 10 sampai 20 orang per hari.
Baca SelengkapnyaHanya satu tersangka yang dipenjara di lapas anak dengan waktu separuh masa hukuman orang dewasa.
Baca SelengkapnyaDitetapkan sebagai Tersangka Pengeroyokan Teman hingga Tewas, 17 Santi di Blitar Tidak Ditahan
Baca SelengkapnyaKorban ditusuk saat tertidur di toko yang menjadi tempat tinggal sekaligus usaha.
Baca SelengkapnyaAtas laporan tersebut pihaknya pun melakukan olah tempat kejadian perkara.
Baca SelengkapnyaAnak perempuan di Duren Sawit dibantu sang adik saat bunuh ayah
Baca SelengkapnyaSatu korban dibuang di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Baca Selengkapnya"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaVideo tersebut viral di sejumlah akun media sosial hingga grup WhatsApp. Video menampilkan aksi kekerasan yang dilakukan sejumlah wanita kepada korban.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta penyebab anak di Duren Sawit bunuh ayah kandung
Baca SelengkapnyaKejadian itu berawal ketika korban diajak keluar rumah oleh salah seorang pelaku inisial R yang juga merupakan teman korban.
Baca SelengkapnyaKasus pengeroyokan bermula dari kesalahpahaman terkait keanggotaan korban dalam Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), salah satu perguruan silat.
Baca Selengkapnya