Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Belajar dari Gempa Kabupaten Solok 3 Tahun Lalu, BNPB Minta Masyarakat Selalu Waspada

Belajar dari Gempa Kabupaten Solok 3 Tahun Lalu, BNPB Minta Masyarakat Selalu Waspada gempa di solok. ©2019 Foto BNPB

Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan masyarakat terkait gempa yang mengguncang Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat pada tiga tahun lalu silam. BNPB meminta masyarakat tetap waspada terkait gempa bumi.

"Pada 21 Juli 2018 atau tiga tahun lalu gempa bumi magnitudo (M)5,5 mengguncang Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Korban jiwa dan kerusakan infrastruktur terjadi saat fenomena alam memicu guncangan hingga V MMI. Tercatat saat itu, 1 warga meninggal dunia, 8 luka-luka dan 112 rumah rusak," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Rabu (21/7).

Dia menyebut, BMKG merilis parameter gempa saat itu yakni M5,5 dengan pusat gempa di darat 9 km tenggara Kota Padang, Sumbar. Kata dia, gempa yang terjadi pada Sabtu pagi, pukul 07.58 WIB, memicu guncangan yang dirasakan hingga V MMI. Skala Mercalli Modified Intensity atau MMI merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.

Abdul melanjutkan, guncangan kuat gempa dengan kedalaman 10 km ini dirasakan warga di Gunung Talang dengan V MMI. Sedang, di Kota Padang III – IV MMI, Bukit Tinggi III MMI, Padang Panjang dan Pariaman II – III MMI, serta Sawah Lunto, Painan dan Sijunjung II MMI. Semakin tinggi MMI, semakin kuat guncangan gempanya.

"Skala V MMI mendeskripsikan hampir semua penduduk merasakan getaran, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang serta barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti," ucapnya.

Abdul melanjutkan, catatan BNPB menyebutkan satu warga meninggal dunia dan 8 lain luka-luka pada gempa tersebut. Korban jiwa ini terjadi di Dusun Rawang Jorong Lubuah Selasih, Nagari Batang Arus, Kecamatan Gunung Talang. Sedangkan, dua warga dari total delapan yang terluka merupakan warga Kapali, Kecamatan Lembang Jaya. Kedua kecamatan ini berada di bawah wilayah administrasi Kabupaten Solok.

"Kerusakan infrastruktur akibat gempa ini tersebar di dua kabupaten, yaitu Kota Padang dan Kabupaten Solok. Total rumah rusak di Kota Padang berjumlah 25 unit, sedangkan di Kabupaten Solok 87. Kerusakan rumah di Kabupaten Solok tersebar di dua kecamatan, yaitu Gunung Talang dan Danau Kembar. Rumah rusak berkategori ringan hingga berat," tuturnya.

Menurutnya, Kabupaten Solok merupakan wilayah yang sangat rawan bahaya gempa bumi. Wilayah ini dilewati oleh sesar aktif yang membentang dari barat laut hingga tenggara Sumatera. Kata dia, Analisis inaRISK mengidentifikasi kabupaten ini berada pada potensi bahaya gempa bumi kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 14 kecamatan memiliki potensi bahaya tersebut.

Selain itu, dilihat dari sisi risiko, sebanyak 371.154 jiwa merupakan total potensi populasi terpapar di 14 kecamatan. Sementara, dokumen Kajian Risiko Bencana Kabupaten Solok 2013 – 2017 menyebutkan kesepuluh kecamatan itu, yaitu Kecamatan Pantai Cermin, Lembah Gumanti, Hiliran Gumanti, Payung Sekaki, Tigo Lurah, Lembang Jaya, Danau Kembar, Gunung Talang, Bukit Sundi, IX Koto Sungai Lasi, Kubung, X Kota Diatas, X Koto Singkarang dan Junjung Sirih. Dari total populasi terpapar, 97 persen berada di wilayah dengan potensi bahaya kategori tinggi.

"Merefleksikan dampak gempa 3 tahun lalu yang dirasakan warga Solok, BNPB selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siap siaga terhadap bahaya gempa. Masyarakat diharapkan selalu menekankan pada jargon kenali ancaman bahaya, siapkan strateginya dan siap untuk selamat," ucap Abdul.

Dia menambahkan, setiap keluarga memiliki tingkat risiko yang berbeda sehingga rencana kesiapsiagaan keluarga sangat penting didiskusikan di dalam keluarga. Misalnya akses di dalam rumah bebas dari halangan perabot sehingga saat terjadi gempa anggota keluarga dapat segera evakuasi dengan aman.

"Tindakan ini merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan saat gempa. Langkah lain dalam menghadapi bahaya gempa bumi dapat diakses pada tautan berikut ini," pungkasnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BMKG Ungkap Rentetan Getaran Gempa Perbesar Kerawanan Longsor di Sumbar
BMKG Ungkap Rentetan Getaran Gempa Perbesar Kerawanan Longsor di Sumbar

BMKG mencatat selama periode tersebut lebih dari 35 kali gempa dangkal yang berpusat di daratan Sumatera Barat dengan rata-rata berkekuatan 3 magnitudo.

Baca Selengkapnya
Sejumlah Wilayah di Sleman Ini Masuk Zona Merah Gempa Bumi, Begini Potensi Ancaman di Baliknya
Sejumlah Wilayah di Sleman Ini Masuk Zona Merah Gempa Bumi, Begini Potensi Ancaman di Baliknya

Sesar Opak membujur dari selatan ke utara melewati sejumlah daerah di DIY. Kawasan yang berada di dekat sesar ini masuk zona merah gempa bumi

Baca Selengkapnya
BRIN Ungkap Banyak Sesar Besar Pemicu Gempa Dahsyat Mengapit Sumedang
BRIN Ungkap Banyak Sesar Besar Pemicu Gempa Dahsyat Mengapit Sumedang

BRIN menyebut sesar-sesar aktif yang besar tersebut berada di kota-kota yang sangat penting.

Baca Selengkapnya
BMKG Wajibkan Warga Batang-Pekalongan Beralih Gunakan Rumah Tahan Gempa
BMKG Wajibkan Warga Batang-Pekalongan Beralih Gunakan Rumah Tahan Gempa

BMKG mewajibkan masyarakat di Kota Pekalongan dan Kabupaten Batan gunakan rumah tahan gempa

Baca Selengkapnya
BMKG Minta Warga Sumedang Waspada Gempa Susulan Sepekan ke Depan
BMKG Minta Warga Sumedang Waspada Gempa Susulan Sepekan ke Depan

BMKG masih belum bisa memastikan aktivitas sesar yang menyebabkan gempa di Sumedang.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sesar Cileunyi-Tanjungsari Pemicu Gempa Sumedang
Mengenal Sesar Cileunyi-Tanjungsari Pemicu Gempa Sumedang

Mengenal Sesar Cileunyi-Tanjungsari Pemicu Gempa Sumedang

Baca Selengkapnya
Analisis BMKG Penyebab Gempa Magnitudo 4,8 di Sumedang
Analisis BMKG Penyebab Gempa Magnitudo 4,8 di Sumedang

BMKG saat ini terus mengkaji beberapa potensi sesar aktif yang ada di Sumedang.

Baca Selengkapnya
Waspada! Tiga Wilayah Pansela Jateng Ini Rawan Terkena Gempa Megathrust
Waspada! Tiga Wilayah Pansela Jateng Ini Rawan Terkena Gempa Megathrust

Ketiga wilayah tersebut memiliki jarak paling dekat dengan pertemuan lempeng subduksi yang dapat memicu gempa berkekuatan tinggi.

Baca Selengkapnya
4 Fakta Sesar Palu-Koro, Sesar Teraktif di Indonesia Jadi Penyebab Gempa dan Tsunami Palu 2018
4 Fakta Sesar Palu-Koro, Sesar Teraktif di Indonesia Jadi Penyebab Gempa dan Tsunami Palu 2018

Sebagai sesar paling aktif di Indonesia, kekuatan Sesar Palu-Koro bisa mencapai 3 kali lipat lebih besar dibandingkan pergerakan sesar-sesar lain di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Waspada! Ini Dua Sumber Ancaman Gempa Dahsyat di Garut
Waspada! Ini Dua Sumber Ancaman Gempa Dahsyat di Garut

Potensi gempa ini harus diwaspadai masyarakat maupun pemerintah untuk menghindari risiko besar dampak dari kejadian bencana tersebut.

Baca Selengkapnya
Temuan Badan Geologi Ungkap Penyebab Rentetan Gempa di Sumedang
Temuan Badan Geologi Ungkap Penyebab Rentetan Gempa di Sumedang

Badan Geologi mengimbau untuk meningkatkan upaya mitigasi dan penataan ruang di kawasan rawan bencana gempa bumi.

Baca Selengkapnya
Begini Kondisi Gunung Semeru Setelah Erupsi Menurut Badan Geologi
Begini Kondisi Gunung Semeru Setelah Erupsi Menurut Badan Geologi

Warga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Baca Selengkapnya