Belajar dari Lonjakan Kasus Covid-19 di Negara Lain, Masyarakat Jangan Lengah
Merdeka.com - Pemerintah menetapkan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Indonesia. Untuk wilayah Jawa Bali, PPKM Level 1-4 berlaku selama sepekan mendatang, dari 31 Agustus hingga 6 September 2021.
Minggu ini, di Jawa Bali terdapat penambahan wilayah aglomerasi yang masuk ke Level 3, yakni Malang Raya dan Solo Raya. Dengan demikian, wilayah yang masuk ke dalam level 3 adalah aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya dan Surabaya Raya, Malang Raya dan Solo Raya.
Penurunan level PPKM di beberapa daerah adalah hasil upaya bersama pemerintah dan masyarakat, dalam bekerja sama menaati peraturan, disiplin protokol kesehatan, menggencarkan vaksinasi, serta penguatan 3T.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Kenapa masyarakat diimbau agar tidak panic buying? 'Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan panic buying BBM dan gas menjelang Pemilu 2024. Stok BBM dan gas di Inhu aman,' kata Kapolres Inhu AKBP Dody Wirawijaya.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat untuk waspada? Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman dalam mengenali ciri-ciri uang mutilasi untuk menghindari uang rupiah yang dirusak secara sengaja tersebut.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Kenapa Prabowo menekankan pentingnya kewaspadaan? Presiden Prabowo Subianto mengingatkan bahwa perkembangan teknologi tidak sepenuhnya membawa kebaikan. Maka dari itu perlu kewaspadaan dari masyarakat.
-
Siapa yang meminta masyarakat hati-hati? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta masyarakat untuk tidak memberikan foto diri beserta KTP secara sembarangan.
"Data juga menunjukkan, secara nasional kasus konfirmasi harian terus berkurang, tingkat kematian menurun, dan tingkat kesembuhan kasus Covid-19 makin tinggi. Per 30 Agustus, tingkat kesembuhan kita berada di angkat 91,8 persen. Bapak Presiden menyebutkan, rata-rata BOR (Bed Occupancy Rate atau tingkat keterisian ranjang rumah sakit) nasional juga sudah berada di sekitar 27 persen. Tren positif ini adalah buah ikhtiar kita semua yang patut disyukuri," ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate.
Lebih lanjut, Johnny menyebutkan, dalam beberapa hari belakangan ini, angka kasus konfirmasi harian sudah dibawah 10.000 kasus per hari, tingkat kesembuhan di atas 15.000 pasien, kasus aktif turun hingga sekitar 203.000.
Namun demikian, Menteri Kominfo mengingatkan, perkembangan dan pergerakan Covid-19 masih bersifat dinamis dan fluktuatif. Karena itu, masyarakat diimbau agar tidak terjebak dalam euforia, tetap waspada, dan tidak lengah. Pemerintah bersama TNI dan Polri juga berkomitmen terus memonitor perkembangan situasi di setiap daerah secara rutin dan merespon cepat dinamika yang terjadi di lapangan.
"Meski pemerintah menjalankan beberapa penyesuaian pembukaan kegiatan, kami berharap masyarakat tetap membatasi mobilitas, keluar hanya saat betul-betul diperlukan, dan menghindari kerumunan. Selain itu, protokol kesehatan harus tetap dijaga ketat," katanya.
Masyarakat Indonesia diharapkan dapat belajar dari pergerakan Covid-19 di negara lain, yang baru-baru ini mengalami lonjakan kasus karena warga berkerumun dalam festival akbar di Kerala, India Selatan. Terdapat peningkatan 46.759 kasus infeksi baru virus Covid-19 di India hari Sabtu (28/8), usai perhelatan festival di Kerala. Dari data yang dilaporkan Dinas Kesehatan Kerala, 70 persen kasus baru Covid-19 berasal dari warga yang hadir di festival lokal tersebut. Angka ini juga dikatakan sebagai lonjakan pada level tertinggi dalam dua bulan terakhir di India.
Melihat yang terjadi di India tersebut, pemerintah mengajak masyarakat agar jangan lengah dan jangan kendor protokol kesehatan.
"Sudah banyak sumber daya yang dikeluarkan oleh pemerintah dan masyarakat untuk menekan angka kasus konfirmasi Covid-19. Kita sudah berjuang dan menahan kegiatan, dalam rangka mengendalikan pandemi yang panjang ini. Jangan sampai semuanya menjadi sia-sia karena kita lengah dan tidak disiplin," imbau Menteri Kominfo.
Pemerintah berharap, masyarakat dapat beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru untuk perlindungan kesehatan diri dan orang-orang tercinta. "Mari bersama-sama kita tekan terus angka kasus konfirmasi dan tingkatkan kesembuhan, dengan disiplin protokol kesehatan dan vaksinasi," pesannya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaKemenkes menerbitkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan Terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnya