Belajar dari Nenek Marni, tak harus kaya untuk bantu sesama
Merdeka.com - Nenek Marni (72), wanita tuna wisma yang tiap hari keliling Jakarta untuk jualan tisu dan beberapa barang kebutuhan lainnya patut dicontoh. Meski cuma berpenghasilan tak lebih dari Rp 30 ribu per hari dari jualan dagangannya, wanita ini gemar bersedekah.
Jumat malam (3/4) sekitar pukul 19.00 WIB di sekitar Mall Ambassador, wanita renta yang jalan sudah sempoyongan ini malah tampak menyumbang dua pengemis yang dia temui. Beberapa uang receh ribuan dia sumbangkan ke dua pengemis yang justru tampak lebih sehat dan lebih muda dibanding dirinya.
"Sama-sama orang miskin harus saling membantu," cerita Nenek Marni saat ditemui merdeka.com, Jumat malam.
-
Bagaimana warga Jati Padang berbagi? Warga memilih pakaian saat bazar sayuran, bahan makanan dan bahu bekas layak pakai gratis di Jalan Jati Padang VI, Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (29/3/2024).
-
Bagaimana anak terakhir bisa saling membantu? Dalam hal ini, Leman menyarankan agar keduanya bisa menjadi pendengar yang baik bagi satu sama lain. Jangan sampai saling memanipulasi satu sama lain. Hindari sikap defensif, dan berusahalah untuk saling menerima satu sama lain.
-
Bagaimana masyarakat Batak Angkola saling membantu dalam tradisi Marpege-pege? Dalam upacara perkawinan Batak Angkola, setiap mempelai laki-laki wajib memberikan mahar yang menjadi alat yang dibayarkan kepada pihak keluarga perempuan yang akan dinikahi.
-
Bagaimana PNM mendorong nasabah untuk saling bantu? Kami membangun mereka untuk saling peduli sesama temannya. Kami dorong mereka saling bersinergi dalam berusaha. Kalau ada di antara mereka yang usahanya kurang maju, maka temannya akan bantu. Minimal mereka tidak menanggung kewajiban di antara mereka yang kurang maju tadi,' jelas Arief.
-
Siapa yang merasakan kebersamaan? Sahabat adalah mereka yang tahu semua kekuranganmu namun tetap memilih bersamamu ketika orang lain meninggalkanmu.
-
Apa makna kebersamaan? 'Anda dapat tahu makna persahabatan, saat Anda mulai merindukan saat-saat kebersamaan'.
Nenek Marni saat itu tidak sedang jalan-jalan ke Mall Ambassador. Melainkan dirinya sedang jualan berbagai barang seperti tisu, pasta gigi, lotion pencegah nyamuk, minyak angin, sabun mandi, rokok, dan beberapa kebutuhan lainnya di sekitar mal. Barang-barang dagangannya itu dia taruh di dalam plastik kresek ukuran sedang. Tak banyak dagangan yang dia bawa.
"Daripada meminta-minta," ujarnya singkat.
Ditanya kok bisa-bisanya memberi uang ke pengemis padahal dia juga tak punya apa-apa, Nenek Marni dengan tersenyum menjawab. "Kita kan sama-sama susah," ujarnya.
Sebagai penjual tisu dan barang-barang lainnya, Nenek Marni cuma dapat omzet sekitar Rp 60-70 ribu per hari. Berapa keuntungannya per hari? Tak lebih dari Rp 20-30 ribu per hari.
Di Jakarta, Nenek Marni mengaku cuma numpang kepada orang-orang yang mau ditumpangi. Sehingga tiap malam tak tentu dia menginap di mana. "Sekarang nginap di rumah Ibu Asiyah di Setiabudi, nginep semalam," imbuhnya.
Wanita yang cuma bisa jalan pelan-pelan ini menuturkan, dirinya cuma bisa berdoa kepada Tuhan agar tetap bisa bekerja menghidupi dirinya tanpa tergantung pada orang lain.
"Saya tiap salat berdoa kepada Allah, semoga terus sehat biar bisa bekerja," ujarnya sambil berkaca-kaca.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berpenampilan sederhana, nenek ini rupanya merupakan seorang sultan di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita haru seorang yatim piatu yang punya banyak tetangga baik hati dan perhatian.
Baca SelengkapnyaWalau hidup serba kekurangan, ia tampak selalu tersenyum
Baca SelengkapnyaBegitu miris, ia hanya bisa memakan menu nasi dan micin serta tinggal di gubuk tak layak
Baca SelengkapnyaSosok Bang Madun viral sejak 2019 dengan memainkan peran sebagai Nyak Kopsah. Karakter Nyak Kopsah yang dibangunnya seperti emak-emak Betawi yang hobi ngoceh.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial seorang nenek ingin membeli mukena, tapi tak punya uang.
Baca SelengkapnyaWalau usianya telah renta, namun Mbah Soiman masih bekerja keras di ladang
Baca SelengkapnyaKarena tenda tak cukup besar dan hujan disertai angin, nenek pun terkena cipratan air hujan.
Baca SelengkapnyaMomen ini menggambarkan tentang niat baik sering kali dibalas dengan hal-hal tak terduga yang lebih besar lainnya.
Baca SelengkapnyaRelawan Mas Gibran kian gencar menggelar sejumlah kegiatan. Kali ini di Sukabumi, Jawa Barat dengan membagikan sejumlah sembako di beberapa titik.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita seorang non Muslim nangis dapat makan gratis di Masjid.
Baca SelengkapnyaSelain membagikan takjil, di momen ngabuburit itu Heni melarisi beberapa jualan para pedagang kaki lima.
Baca Selengkapnya