Belajar dari Pilgub DKI, Polri bentuk Satgas Nusantara antisipasi politik identitas
Merdeka.com - Mabes Polri membentuk Satgas Nusantara yang akan bertugas selama Pilkada Serentak 2018. Tujuan pembentukan ini merupakan pembelajaran maraknya isu SARA dan politik identitas yang ramai pada Pilkada DKI 2017 lalu.
"Kenapa Polri buat Satgas Nusantara tentu ini melihat pengalaman terdahulu dimana dalam kontestasi politik kontestan kita harap beradu ide dan gagasan," kata Kasatgas Nusantara Irjen Pol Gatot Edi Pramono dalam diskusi di Hotel A One, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Kamis (8/2).
Gatot mengatakan, Polri telah memetakan daerah-daerah dengan tingkat kerawanan tinggi. Maka itu Satgas Nusantara tidak hanya bertugas di tingkat pusat. Melainkan ada di tingkat Polda dengan Wakapolda sebagai ketuanya, dan tingkat Polres dengan Wakapolres sebagai ketuanya.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kenapa polisi gencar jaga Kamtibmas menjelang pemilu? 'Pentingnya menjaga ketertiban umum (Kamtibmas) demi kelancaran Pemilu yang damai. Kegiatan sosialisasi dilakukan setelah salat Isya kemarin,' kata Bagus, Rabu (10/1)
-
Kenapa Pilkada Serentak dilakukan? Ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pemilihan, serta mengurangi biaya penyelenggaraan.
-
Apa yang dilakukan TNI menjelang Pilkada? Pangdam mengatakan TNI tidak boleh terlibat baik secara langsung dengan mendukung salah satu pasangan calon pada pilkada, maupun juga menggunakan fasilitas TNI.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
"Kita sama dengan Bawaslu sudah mapping daerah-daerah yang memiliki potensi kerawanan tinggi. Ada 10 variabel yang kita buat, kita susun ini yang menjadi pedoman kita," kata Gatot.
Dalam bertugas, Satgas Nusantara akan mengedepankan pendekatan 'soft' dibandingkan penegakan hukum. Pendekatan soft itu dengan kampanye antipilkada bernuansa SARA, lewat tokoh pemuka agama, adat, dan lainnya. Satgas Nusantara sendiri sudah bertugas sejak pertengahan Januari lalu.
"Sehingga kita melakukan pencerahan kepada masyarakat potensi kerawanan yang muncul itu sehingga kita bisa meminimalisir utamanya provokasi-provokasi kepada isu-isu terkait primodialisme," kata Gatot.
Polri juga bakal mengimbau kepada para pasangan calon, mesin partai politik, beserta simpatisan mereka yang kerap menghalalkan segala cara agar bisa memenangkan konteatasi.
"Terkadang kontestan pemilukada ingin menang dengan cara yang tidak perlu dilakukan. Pergerakan mesin politik timses, simpatisan memanaskan suhu politik," kata Gatot.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada hari jadi Korps Bhayangkara tahun ini juga bertujuan untuk melakukan cooling system jelang Pilkada.
Baca SelengkapnyaSigit menyebut bahwa ada kelompok yang terafiliasi dengan teroris menumpang aksi saat terjadi perbedaan pendapa
Baca SelengkapnyaPada tahun 2024 ini menjadi sejarah perjalanan Polri di tengah pesta demokrasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan Pilkada secara serentak nanti memiliki kerawanan yang lebih besar dibandingkan Pilpres maupun Pileg.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai pilkada merupakan satu kesatuan kekuatan partai dengan paslon dengan tim pemenangan yang menyatu dengan rakyat.
Baca SelengkapnyaListyo mengatakan, pemilu kali ini berbeda dari sebelumnya, juga memiliki kompleksitas tersendiri karena dilaksanakan secara serentak.
Baca SelengkapnyaPolri menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi berbagai ancaman dalam dunia nyata maupun maya pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPerbedaan pendapat dan pilihan, kata Kapolri adalah hal biasa terjadi dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaHadi mencontohkan pengamanan yang harus diperhatikan adalah pengetatan keamanan di Papua.
Baca SelengkapnyaOperasi Mantap Brata digelar sejak 19 Oktober 2023 hingga 20 Oktober 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaSelain itu, Polri juga telah menyiapkan operasi Mantap Brata. Operasi ini nantinya untuk melakukan pengamanan dalam penyelenggaraan Pemilu.
Baca SelengkapnyaOperasi mengamankan Pemilu 2024 itu dijalankan selama 222 hari mulai dari tanggal 19 Oktober 2023 hingga 21 Oktober 2024.
Baca Selengkapnya