Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Belanda Akui Kemerdekaan RI, Prabowo: Dulu Mereka Penjajah, Kita Bukan Pendendam

Belanda Akui Kemerdekaan RI, Prabowo: Dulu Mereka Penjajah, Kita Bukan Pendendam Prabowo Subianto. ©2022 Merdeka.com/Antara

Merdeka.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto merespons pernyataan Pemerintah Belanda yang mengakui kemerdekaan Republik Indonesia tanpa syarat. Diketahui, Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte menyampaikan soal pengakuan kemerdekaan Republik Indonesia itu pada kegiatan diskusi di parlemen mengenai kajian dekolonialisasi 1945-1950

Isu ini mengakhiri topik panas yang selama ini mengemuka bahwa Belanda mengakui kemerdekaan RI pada 27 Desember 1949 seiring penyerahan kedaulatan berdasarkan hasil Konferensi Meja Bundar. Prabowo Subianto mengatakan hal itu sekaligus mengakui bahwa Belanda pernah melakukan penjajahan terhadap Indonesia.

"Ya, Alhamdulillah mereka akui sekarang," kata dia saat mengunjungi Koramil 0912/Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (16/6).

Prabowo menilai kesalahan yang sudah terjadi bisa menjadi pelajaran. Sekarang, fokus yang bisa dilakukan adalah menjaga hubungan baik dengan semua negara, termasuk Belanda.

"Kita bersahabat sama semua negara, dulu mereka penjajah, Indonesia bukan bangsa yang pendendam, bangsa Indonesia bukan bangsa yang suka benci, saya kira itu. Kita ingin bersahabat sama semua negara. Jadi sudah lah," ucap dia.

Sementara itu, dalam kunjungannya di Koramil 0912/Lembang, Prabowo yang didampingi Mochamad Iriawan dan Dedi Mulyadi meminta semua prajurit bisa mempertahankan kinerja dengan baik.

Berita Prabowo Subianto lainnya, bisa dibaca di Liputan6.com

Salah satunya, ia mengingatkan agar hubungan dengan masyarakat sipil dan instansi terkait seperti Polri harus terus ditingkatkan.

"Teritorial harus dekat dan erat, selalu dekat dengan rakyat, selalu jadi pelayan rakyat dan pembela rakyat, selalu di tengah-tengah rakyat, mengatasi kesulitan rakyat dan harus selalu kompak, selalu gabung, selalu bekerja sama seberat-beratnya dengan kepolisian kita dan semua unsur kemasyarakatan kita. Harus dekat dengan pemerintah daerah, camat," tegas dia.

Prabowo juga terlihat menyerahkan puluhan unit sepeda motor pada para Babinsa dalam rangka memperkuat komando teritorial korem, Kodim kemudian Koramil seluruh Babinsa.

Di sela kegiatannya, ia bernostalgia dengan Danrem 062/TN, Kolonel Inf Asep Sukarna, mantan anak buah ketika masih bertugas di Kopassus.

"Terima kasih Danrem dan selamat berjuang. Mudah-mudahan anda cepat bintangnya turun, ya," ucap dia.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
23 Agustus Hari Peringatan Konferensi Meja Bundar, Ketahui Latar Belakang hingga Dampaknya
23 Agustus Hari Peringatan Konferensi Meja Bundar, Ketahui Latar Belakang hingga Dampaknya

23 Agustus diperingati Hari Konferensi Meja Bundar yang menjadi sejarah penting kekuatan diplomasi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Peristiwa 21 Juli 1947: Agresi Militer Belanda I, Berikut Sejarahnya
Peristiwa 21 Juli 1947: Agresi Militer Belanda I, Berikut Sejarahnya

Tepat hari ini, 21 Juli pada tahun 1947 silam, Belanda melancarkan Agresi Militer I di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jadi Hari Bersejarah Penyerahan Wilayah dari Pihak Belanda ke Tangan Indonesia, Begini Momen Haru Perundingan Wonosobo Tahun 1949
Jadi Hari Bersejarah Penyerahan Wilayah dari Pihak Belanda ke Tangan Indonesia, Begini Momen Haru Perundingan Wonosobo Tahun 1949

Pada momen itu, tentara militer Belanda berbondong-bondong menarik diri dari wilayah yang didudukinya

Baca Selengkapnya
Susu Tertinggal & Kesaksian Istri Bung Karno Tentang Penculikan ke Rengasdengklok
Susu Tertinggal & Kesaksian Istri Bung Karno Tentang Penculikan ke Rengasdengklok

Dini hari tanggal 16 Agustus 1945, para pemuda menculik Sukarno-Hatta. Kedua pemimpin ini dibawa ke Rengasdengklok. Ini kesaksian Fatmawati soal peristiwa itu.

Baca Selengkapnya
Potret Terkini Hotel Majapahit Saksi Perjuangan Arek-arek Suroboyo Lawan Penjajah, Setiap Sudut Bernuansa Sejarah
Potret Terkini Hotel Majapahit Saksi Perjuangan Arek-arek Suroboyo Lawan Penjajah, Setiap Sudut Bernuansa Sejarah

Hotel Majapahit saksi perjuangan arek-arek Suroboyo mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Ini potret terbarunya.

Baca Selengkapnya
Suasana Kota Purwokerto Saat Digempur Belanda Tahun 1947, Semua Bangunan Dibumihanguskan
Suasana Kota Purwokerto Saat Digempur Belanda Tahun 1947, Semua Bangunan Dibumihanguskan

Setelah melewati pertarungan yang sengit, pada akhirnya Kota Purwokerto berhasil dikuasai Belanda.

Baca Selengkapnya
Tragedi Berdarah di Kampung Rawagede, Ratusan Rakyat Sipil Jadi Korban Militer Belanda
Tragedi Berdarah di Kampung Rawagede, Ratusan Rakyat Sipil Jadi Korban Militer Belanda

Penyerangan di Rawagede ini dicap sebagai bagian dari kejahatan perang.

Baca Selengkapnya
Potret Lawas Orang Belanda Diusir dari Indonesia Tahun 1957, Berbondong-bondong Naik Kapal Laut
Potret Lawas Orang Belanda Diusir dari Indonesia Tahun 1957, Berbondong-bondong Naik Kapal Laut

Potret lawas orang-orang Belanda berbondong-bondong naik kapal laut saat diusir dari Indonesia beredar di media sosial.

Baca Selengkapnya
Isi Perjanjian Kalijati 1942, Berikut Sejarah Lengkapnya
Isi Perjanjian Kalijati 1942, Berikut Sejarah Lengkapnya

Perjanjian Kalijati adalah awal mula era penjajahan Jepang di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Peringatan Hari Veteran Nasional 10 Agustus 2023, Berikut Sejarah dan Tujuannya
Peringatan Hari Veteran Nasional 10 Agustus 2023, Berikut Sejarah dan Tujuannya

Hari Veteran Nasional juga dimaksudkan untuk menghargai dan menghormati orang-orang yang pernah berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya
Gedung Ini Jadi Tempat Musyawarah Rencana Penculikan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok, Begini Kisahnya
Gedung Ini Jadi Tempat Musyawarah Rencana Penculikan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok, Begini Kisahnya

Rencana penculikan sudah disusun secara matang di salah satu gedung, Jalan Menteng Raya 31, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Kota Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya
Kenapa Proklamasi Tanggal 17 Agustus? Ternyata ini ‘Hitung-Hitungan Angka’ Presiden Sukarno
Kenapa Proklamasi Tanggal 17 Agustus? Ternyata ini ‘Hitung-Hitungan Angka’ Presiden Sukarno

Saat para pemuda menantangnya untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, Sukarno menolaknya. Dia memilih tanggal 17 Agustus. Apa makna di baliknya?

Baca Selengkapnya