Belanda sedih bangkai kapal perangnya hilang di Laut Jawa
Merdeka.com - Perdana Menteri Kerajaan Belanda, Mark Rutte mengatakan pemerintah Belanda sedih mengetahui bahwa bangkai kapal perang yang tenggelam saat berlangsungnya Perang Dunia Kedua hilang. Dua dari tiga kapal yang dimaksud itu diketahui ditenggelamkan armada laut Jepang di Laut Jawa saat Perang Dunia ke-II.
Kendati sedih, Mark Rutte mengucapkan terimakasih kepada pemerintah Indonesia yang mengaku bersedia mencari penyebab hilangnya bangkai kapal tersebut.
"Terima kasih kepada Indonesia yang telah menawarkan bantuan setelah kami mendengar kabar menyedihkan tentang bangkai kapal yang hilang," ujar Mark Rutte di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/11).
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Apa yang ditemukan di bangkai kapal? Pada masa itu mereka menemukan kerajinan tangan yang berasal dari Zaman Kuno dan Romawi, hingga perahu kayu dan logam yang tenggelam sekitar Perang Dunia II.
-
Kenapa penemuan bangkai kapal ini penting? 'Ini adalah penemuan yang benar-benar sensasional. Hanya ada dua bangkai kapal dengan muatan yang diketahui dari Zaman Perunggu Akhir di Laut Mediterania-perahu dari Tanjung Gelidonya dan perahu Uluburun; keduanya ditemukan di lepas pantai Turki.
-
Bagaimana bangkai kapal ditemukan? Para ahli telah menemukan total 10 kerajinan yang tenggelam, berasal dari Perang Dunia II hingga 3000 SM dengan menggunakan puisi tersebut.
-
Di mana bangkai kapal ditemukan? Temuan itu berlokasi di sekitar Pulau Kasos.
Mark Rutte mengakui selama ini pihaknya tidak intens membangun komunikasi dengan Indonesia untuk merawat bangkai kapal perang Belanda. Namun, menurut dia, kesalahan itu bisa menjadi pembelajaran penting ke depan.
"Ke depannya kami akan terus berkoordinasi dan saling bertukar informasi perihal apa yang terjadi untuk menemukan penyebabnya," tandas dia.
Diberitakan sebelumnya, bangkai kapal perang Belanda hilang. Belum diketahui siapa yang mengambil bangkai kapal itu.
"Bangkai dari HNLMS De Ruyter dan HNLMS Java tampaknya benar-benar hilang. Banyak bagian dari HNLMS Kortenaer juga hilang," tulis Kementerian Pertahanan Belanda dalam keterangan persnya, demikian dikutip dari The Guardian, Jumat (18/11).
Dalam upaya ekspedisi yang berlangsung tahun ini, tim pencari tidak menemukan satu pun bangkai kapal yang dimaksud, kecuali lubang bekas kapal tersebut di dasar laut. Hal itu diketahui dari teknologi sonar untuk memetakan jejak kapal tersebut.
Atas alasan itu, Kementerian Pertahanan Belanda langsung membentuk tim investigasi. Mereka juga memperkirakan hilangnya kapal itu akibat pencurian.
"Investigasi telah dilakukan untuk mencari penyebab hilangnya bangkai-bangkai tersebut, sementara kabinet telah dikabarkan. Penodaan terhadap jejak perang merupakan pelanggaran berat."
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagian besar artefak dicuri setelah perang brutal tahun 1906 yang menewaskan sekitar 1.000 orang Bali.
Baca SelengkapnyaMenguak sejarah Pulau Onrust yang berada di antara Kepulauan Seribu yang konon menjadi titik penting ketika masa kolonial.
Baca SelengkapnyaBukan hanya manusia, ini sosok binatang paling berjasa dalam kemerdekaan Indonesia. Siapa yang dimaksud?
Baca SelengkapnyaTragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402 mengungkap berbagai pertanyaan tentang keselamatan dan keandalan kapal selam.
Baca SelengkapnyaBagaimana cerita ada pasukan elite Jerman di Bogor? Lalu siapa saja yang dimakamkan di Makam Jerman di Megamendung.
Baca SelengkapnyaPenyerangan di Rawagede ini dicap sebagai bagian dari kejahatan perang.
Baca SelengkapnyaBenteng Ulak Karang, aset peninggalan tentara Jepang di Padang.
Baca SelengkapnyaPemerintah Belanda akan mengembalikan ratusan artefak berharga yang diambil dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaGiant Sea Wall bisa menjadi solusi atas bencana yang dihadapi di pesisir utara Pulau Jawa.
Baca Selengkapnya