Belasan anak putus sekolah akibat doyan isap lem Aibon
Merdeka.com - Gerakan Anti Narkotika (Granat) mencatat belasan anak di wilayah Kabupaten Manokwari, Papua Barat, putus sekolah akibat kecanduan menghirup lem Aibon. Kasus ini terus meningkat dan terang-terangan dilakukan di tempat umum.
Ketua Granat Manokwari Romer Tapilatu di Manokwari mengatakan, kasus penyalahgunaan lem Aibon di daerah tersebut marak terjadi pada anak-anak usia SD hingga SMP.
"Sejuah ini belum ada ketegasan pemerintah daerah dalam menyikapi persoalan ini. Masyarakat pun seolah-olah acuh dan menganggap persoalan ini sebagai hal yang biasa," katanya seperti dilansir dari Antara, Kamis (21/7).
-
Bagaimana cara memerangi narkoba? Peringatan ini juga menjadi ajang bagi berbagai negara untuk menunjukkan komitmen mereka dalam memerangi narkoba melalui kebijakan yang efektif, penegakan hukum yang ketat, dan kampanye pendidikan yang luas.
-
Siapa saja yang terlibat dalam memerangi narkoba? Selain itu, Hari Anti Narkotika Internasional mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, lembaga non-pemerintah, hingga individu, untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba.
-
Bagaimana cara warga membantu polisi memberantas narkoba di Cianjur? Warga di berbagai wilayah rawan dapat membantu petugas dengan melaporkan kegiatan yang mencurigakan di lingkungan tempat tinggal-nya, agar peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Cianjur dapat diberantas,“ kata dia.
-
Bagaimana cara Polres Jakpus mencegah tawuran pelajar? 'Patroli Polres maupun Polsek jajaran akan dikerahkan untuk mengantisipasi adanya konvoi remaja yang menggunakan sepeda motor yang dapat mengakibatkan kemacetan dan ketakutan warga yang sedang melintas di jalan raya. Dengan adanya Patroli secara rutin masyarakat merasa aman dan nyaman diperjalanan maupun di rumah,' papar dia.
-
Siapa yang bisa bantu anak sekolah? 'Jika anak sering mengeluhkan sekolah, keluhan mereka harus dianggap serius,' kata Dr. Jenn Mann. Orangtua harus mendengarkan dan memahami apa yang dirasakan anak mereka.
-
Siapa yang mendorong kolaborasi pemberantasan narkoba? Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mendorong kepada semua pihak, untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam memberantas narkoba di wilayahnya.
Menurutnya, kondisi ini sudah sangat memprihatinkan. Jika terus dibiarkan, jumlah pengguna akan terus meningkat, begitu anak-anak yang putus sekolah. Sebab hasil investigasi yang dilakukan pengguna lem Aibon di Manokwari sudah lebih dari 60 orang. Dari angka tersebut, belasan anak yang putus sekolah tersebut rata-rata masih duduk di bangku SD dan SMP.
"Mereka bergaul di tempat umum, aksi hirup lem dilakukan tanpa memandang tempat. Tidak mustahil apabila anak-anak lain mereka pengaruhi untuk melakukan hal yang sama," ujar Romer.
Dia menjelaskan, bahan kimia yang terkandung pada lem tersebut menimbulkan efek buruk terhadap kesehatan baik fisik maupun mental. Jika dibiarkan, kasus ini bisa merusak anak-anak Papua dan masa depan mereka.
"Sosialisasi sudah kami lakukan baik di kalangan orang tua maupun sekolah. Namun hal itu belum mampu mengendalikan perilaku anak-anak yang sudah terlanjut kecanduan," terangnya.
Romer mengharap peran pemerintah daerah, orang tua, guru, aparat kepolisian, pihak gereja dan masjid untuk sama-sama memberantas fenomena tersebut. Pemda dapat mengerahkan personil Polisi Pamong Praja untuk merazia dan melakukan pembinaan terhadap anak-anak yang kedapatan menghirup Aibon.
"Mau sampai kapan persoalan ini kita biarkan. Pengguna Aibon berkeliaran di mana saja mereka mau, lem pun dengan mudah bisa dibeli di toko bangunan," tutupnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ironisnya ratusan anak di ibu kota Provinsi Banten itu alami putus sekolah.
Baca SelengkapnyaTotal ratusan pelajar, petasan, hingga puluhan motor yang digunakan untuk konvoi telah diamankan.
Baca SelengkapnyaAnak Vincent Rompies terlibat aksi pembullyan terhadap adik kelasnya
Baca SelengkapnyaKetika itu mereka berkonvoi dengan delapan motor berhasil diberhentikan petugas yang sedang berpatroli.
Baca SelengkapnyaDia pastikan pihak sekolah tidak melakukan DO terhadap para siswa terlibat aksi perundungan.
Baca SelengkapnyaKorban tidak bisa melawan dan terlihat hanya berusaha menutupi wajah dan kepalanya dengan tangan.
Baca SelengkapnyaKepolisian juga telah membangun komunikasi dengan orang tua siswa, pihak sekolah dan Disdik DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKPAI menyebut jumlah anak putus sekolah di Sumatera Utara (Sumut) menempati posisi kedua secara nasional.
Baca SelengkapnyaKasus asusila ini tak hanya merusak masa depan anak, namun juga membuat mereka harus berurusan dengan hukum.
Baca SelengkapnyaSatpol PP mengundang pihak sekolah sebagai pendamping, untuk mengetahui apa yang tengah dilakukan siswanya.
Baca SelengkapnyaSehingga informasi awal soal bus yang ditembak tidak benar. karena pelaku melempar batu ke arah bus.
Baca SelengkapnyaAyo Rukun merupakan akronim dari Aksi Gotong Royong Berantas untuk Kekerasan dan Perundungan.
Baca Selengkapnya