Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Belasan guru honorer di Klaten tertipu calo CPNS

Belasan guru honorer di Klaten tertipu calo CPNS Ilustrasi PNS. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Belasan tenaga pendidik honorer kategori dua (K2) diduga menjadi korban penipuan rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten. Terbongkarnya kasus tersebut setelah salah satu korban berinisial HT melaporkannya kepada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) setempat. Kasus percaloan tersebut diduga melibatkan sejumlah PNS di Klaten.

Kabid Umum dan Kepegawaian BKPPD Klaten Doddhy Hermanu Chaniago membenarkan adanya laporan tersebut. Ia menengarai ada sedikitnya 11 korban yang tertipu untuk dijadikan CPNS. Menurut dia, pelapor yang berinisial HT merupakan seorang tenaga pendidik honorer kategori dua (K2) yang tidak lulus dalam seleksi CPNS tahun 2014.

"Jadi setelah hasil seleksi diketahui gagal, kemudian HT ditawari calo berinisial SDY untuk bisa lolos CPNS hingga mendapatkan Nomor Induk Pegawai (NIP). Tetapi syaratnya harus membayar sejumlah uang. Setelah dibayarkan, NIP yang dijanjikan tidak segera turun," ujar Doddhy, Kamis (8/6).

Doddhy menjelaskan, setiap tenaga pendidik honorer dikenai tarif antara Rp 50 juta hingga Rp 80 juta. Ia mengatakan, hingga saat ini ada sedikitnya 11 guru honorer yang menjadi korban SDY. SDY sendiri merupakan kepala SMP di Klaten.

"Setelah dilakukan pengembangan, ternyata korbannya tidak hanya HT saja, tetapi ada 11 orang. Besok kami akan memanggil 11 orang ini untuk dimintai keterangan," katanya.

Lebih lanjut Doddhy menjelaskan, dalam aksinya SDY mengiming-imingi korban dengan kuota tambahan CPNS melalui program khusus. Hanya saja harus dengan membayarkan sejumlah uang. Menurut Doddhy, jumlah uang yang sudah dibayarkan mencapai Rp 400 juta. Ia menengarai masih ada korban lainnya.

"Kemungkinan besar masih ada korban lainnya, kami masih akan menelusurinya. Kami sudah memanggil SDY untuk dimintai keterangan. Ia mengaku telah mengajak beberapa honorer K2 untuk menyetorkan uang demi lolos seleksi CPNS mendapatkan NIP," katanya.

Kasus penipuan rekrutmen CPNS ini ternyata tidak berhenti sampai di situ. Ada keterlibatan sejumlah PNS di lingkungan Pemkab Klaten. Hal tersebut, kata Doddhy, berdasarkan hasil klarifikasi yang dilakukan terhadap SDY. SDY sendiri berkilah jika sengaja melakukan penipuan atau menjadi calo CPNS. Ia berdalih karena merasa kasihan kepada honorer K2 yang tidak lolos seleksi dan tidak berharap imbalan apapun.

"Jadi SDY ini juga mengaku mendapatkan penawaran dari seorang oknum PNS untuk memasukkan sejumlah nama honorer K2 yang tidak lolos seleksi. Bahkan katanya ada yang mengaku sebagai pegawai Badan Kepegawaian Nasional (BKN)," jelasnya lagi.

Doddhy menambahkan pihaknya belum akan membawa kasus tersebut ke ranah hukum atau laporan kepolisian. Selain masih dugaan, pihaknya juga masih akan mendalami dan mengungkap siapa saja yang terlibat dalam jaringan tersebut.

"Kami masih mendalami ada tidaknya unsur pidana. SDY sudah melakukan pelanggaran disiplin kategori berat dan pasti akan mendapatkan sanksi berat," pungkas dia. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PNS Wanita Nyambi jadi Calo CPNS, Ada Belasan Korban & Kerugiannya Capai Rp700 Juta
PNS Wanita Nyambi jadi Calo CPNS, Ada Belasan Korban & Kerugiannya Capai Rp700 Juta

Untuk meyakinkan korban, tersangka mengatakan apabila tidak lulus maka uang bakal dikembalikan tanpa kurang sedikit pun.

Baca Selengkapnya
Ada Penipuan Rekrutmen CPNS dan Kerugian Rp700 Juta, Begini Modusnya
Ada Penipuan Rekrutmen CPNS dan Kerugian Rp700 Juta, Begini Modusnya

Untuk bisa lulus sebagai CPNS, pelaku memberi syarat kepada korban memberikan uang Rp40 juta.

Baca Selengkapnya
Tipu Warga Terkait Penerimaan PNS Honorer, PNS Pemkot Tangsel Dilaporkan ke Polisi
Tipu Warga Terkait Penerimaan PNS Honorer, PNS Pemkot Tangsel Dilaporkan ke Polisi

Polsek Pondok Aren, telah meningkatkan status penyelidikan menjadi penyidikan.

Baca Selengkapnya
Janjikan Korban PNS di Pemkot Tangsel, Pegawai Kesbangpol dan Warga Sipil Ditetapkan Tersangka
Janjikan Korban PNS di Pemkot Tangsel, Pegawai Kesbangpol dan Warga Sipil Ditetapkan Tersangka

Berdasarkan informasi, setelah penangkapan HW di Majalengka, SA kemudian menyerahkan diri ke Polsek.

Baca Selengkapnya
Akhir Aksi Sindikat Penipuan Penerimaan ASN Kemenkumham dan Kemenag
Akhir Aksi Sindikat Penipuan Penerimaan ASN Kemenkumham dan Kemenag

Dari para korban total tersangka mendapatkan uang sebesar Rp7,4 miliar.

Baca Selengkapnya
Disdik DKI Buka Suara, Terungkap Penyebab Ratusan Guru Honorer Diberhentikan
Disdik DKI Buka Suara, Terungkap Penyebab Ratusan Guru Honorer Diberhentikan

Per Selasa 16 Juli 2024 total ada 107 guru honorer yang dipecat.

Baca Selengkapnya
Buntut Katrol Nilai Rapor Siswa di SMNP 19 Depok, 3 Guru Honorer Dipecat
Buntut Katrol Nilai Rapor Siswa di SMNP 19 Depok, 3 Guru Honorer Dipecat

Ketiganya dianggap melanggar perjanjian kerja (PK) dengan Dinas Pendidikan Kota Depok.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Modus Mahasiswa jadi Joki Tes CPNS Kemenkumham di Makassar
Terungkap, Modus Mahasiswa jadi Joki Tes CPNS Kemenkumham di Makassar

MH juga berdalih menggantikan sepupu kandungnya untuk ujian tes CPNS Kemenkumham.

Baca Selengkapnya
Partner In Crime, Calo dan Honorer Dispendukcapil Malang Pungli Warga Urus KTP hingga KK
Partner In Crime, Calo dan Honorer Dispendukcapil Malang Pungli Warga Urus KTP hingga KK

Partner In Crime, Calo dan Honorer Dispendukcapil Malang Pungli Warga Urus KTP hingga KK

Baca Selengkapnya
Polda Metro Buka Suara Kasus Petani Subang Curhat Ditipu Rp598 Juta Demi Anak Masuk Polwan? Begini Perkembangannya
Polda Metro Buka Suara Kasus Petani Subang Curhat Ditipu Rp598 Juta Demi Anak Masuk Polwan? Begini Perkembangannya

Kasus ini melibatkan tiga orang, satu eks polisi pecatan dan dua polwan aktif.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Guru Seni Budaya Lecehkan Belasan Siswi di SMKN 56 Jakarta
Fakta-Fakta Guru Seni Budaya Lecehkan Belasan Siswi di SMKN 56 Jakarta

Dugaan pelecehan itu terjadi di ruang kelas saat jam pelajaran.

Baca Selengkapnya
Guru Honorer yang Diberhentikan Berkesempatan Ikut PPPK Tahun Ini
Guru Honorer yang Diberhentikan Berkesempatan Ikut PPPK Tahun Ini

Data Pokok Pendidikan (Dapodik) guru honorer tidak dinonaktifkan dan akan tetap melekat pada mereka.

Baca Selengkapnya