Belasan guru honorer di Klaten tertipu calo CPNS
Merdeka.com - Belasan tenaga pendidik honorer kategori dua (K2) diduga menjadi korban penipuan rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten. Terbongkarnya kasus tersebut setelah salah satu korban berinisial HT melaporkannya kepada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) setempat. Kasus percaloan tersebut diduga melibatkan sejumlah PNS di Klaten.
Kabid Umum dan Kepegawaian BKPPD Klaten Doddhy Hermanu Chaniago membenarkan adanya laporan tersebut. Ia menengarai ada sedikitnya 11 korban yang tertipu untuk dijadikan CPNS. Menurut dia, pelapor yang berinisial HT merupakan seorang tenaga pendidik honorer kategori dua (K2) yang tidak lulus dalam seleksi CPNS tahun 2014.
"Jadi setelah hasil seleksi diketahui gagal, kemudian HT ditawari calo berinisial SDY untuk bisa lolos CPNS hingga mendapatkan Nomor Induk Pegawai (NIP). Tetapi syaratnya harus membayar sejumlah uang. Setelah dibayarkan, NIP yang dijanjikan tidak segera turun," ujar Doddhy, Kamis (8/6).
-
Siapa saja yang menjadi korban lowongan kerja palsu? Data Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mencatat, sebanyak 823 korban terjerat penipuan lowongan kerja berbasis online oleh jaringan internasional sepanjang 2022 hingga 2024.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan oleh agen penyaluran tenaga kerja? Budi Triman (37), salah satu korban asal Pati mengaku, ia pada awalnya dijanjikan kerja di Korea oleh HS dengan syarat memiliki sertifikat keahlian las yang diterbitkan dari Kapten Indonesia.
-
Siapa yang sering jadi korban penipuan lowongan kerja? Di tengah era persaingan kerja yang ketat, adanya lowongan pekerjaan yang menjanjikan posisi tertentu dengan gaji menarik jelas jadi hal yang menggiurkan. Namun, waspada jika mendapatkan informasi lowongan pekerjaan dari Blibli jika tidak melalui saluran informasi resmi.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
Doddhy menjelaskan, setiap tenaga pendidik honorer dikenai tarif antara Rp 50 juta hingga Rp 80 juta. Ia mengatakan, hingga saat ini ada sedikitnya 11 guru honorer yang menjadi korban SDY. SDY sendiri merupakan kepala SMP di Klaten.
"Setelah dilakukan pengembangan, ternyata korbannya tidak hanya HT saja, tetapi ada 11 orang. Besok kami akan memanggil 11 orang ini untuk dimintai keterangan," katanya.
Lebih lanjut Doddhy menjelaskan, dalam aksinya SDY mengiming-imingi korban dengan kuota tambahan CPNS melalui program khusus. Hanya saja harus dengan membayarkan sejumlah uang. Menurut Doddhy, jumlah uang yang sudah dibayarkan mencapai Rp 400 juta. Ia menengarai masih ada korban lainnya.
"Kemungkinan besar masih ada korban lainnya, kami masih akan menelusurinya. Kami sudah memanggil SDY untuk dimintai keterangan. Ia mengaku telah mengajak beberapa honorer K2 untuk menyetorkan uang demi lolos seleksi CPNS mendapatkan NIP," katanya.
Kasus penipuan rekrutmen CPNS ini ternyata tidak berhenti sampai di situ. Ada keterlibatan sejumlah PNS di lingkungan Pemkab Klaten. Hal tersebut, kata Doddhy, berdasarkan hasil klarifikasi yang dilakukan terhadap SDY. SDY sendiri berkilah jika sengaja melakukan penipuan atau menjadi calo CPNS. Ia berdalih karena merasa kasihan kepada honorer K2 yang tidak lolos seleksi dan tidak berharap imbalan apapun.
"Jadi SDY ini juga mengaku mendapatkan penawaran dari seorang oknum PNS untuk memasukkan sejumlah nama honorer K2 yang tidak lolos seleksi. Bahkan katanya ada yang mengaku sebagai pegawai Badan Kepegawaian Nasional (BKN)," jelasnya lagi.
Doddhy menambahkan pihaknya belum akan membawa kasus tersebut ke ranah hukum atau laporan kepolisian. Selain masih dugaan, pihaknya juga masih akan mendalami dan mengungkap siapa saja yang terlibat dalam jaringan tersebut.
"Kami masih mendalami ada tidaknya unsur pidana. SDY sudah melakukan pelanggaran disiplin kategori berat dan pasti akan mendapatkan sanksi berat," pungkas dia. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk meyakinkan korban, tersangka mengatakan apabila tidak lulus maka uang bakal dikembalikan tanpa kurang sedikit pun.
Baca SelengkapnyaUntuk bisa lulus sebagai CPNS, pelaku memberi syarat kepada korban memberikan uang Rp40 juta.
Baca SelengkapnyaPolsek Pondok Aren, telah meningkatkan status penyelidikan menjadi penyidikan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi, setelah penangkapan HW di Majalengka, SA kemudian menyerahkan diri ke Polsek.
Baca SelengkapnyaDari para korban total tersangka mendapatkan uang sebesar Rp7,4 miliar.
Baca SelengkapnyaPer Selasa 16 Juli 2024 total ada 107 guru honorer yang dipecat.
Baca SelengkapnyaKetiganya dianggap melanggar perjanjian kerja (PK) dengan Dinas Pendidikan Kota Depok.
Baca SelengkapnyaMH juga berdalih menggantikan sepupu kandungnya untuk ujian tes CPNS Kemenkumham.
Baca SelengkapnyaPartner In Crime, Calo dan Honorer Dispendukcapil Malang Pungli Warga Urus KTP hingga KK
Baca SelengkapnyaKasus ini melibatkan tiga orang, satu eks polisi pecatan dan dua polwan aktif.
Baca SelengkapnyaDugaan pelecehan itu terjadi di ruang kelas saat jam pelajaran.
Baca SelengkapnyaData Pokok Pendidikan (Dapodik) guru honorer tidak dinonaktifkan dan akan tetap melekat pada mereka.
Baca Selengkapnya