Belasan Hektare Lahan di Sumsel Terbakar dalam 2 Bulan Terakhir
Merdeka.com - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan memasuki musim kemarau tahun ini mulai terjadi. Dalam waktu dua bulan terakhir, sudah ada 17 hektare lahan yang terbakar.
Kabid Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengungkapkan, dua daerah yang mendominasi terjadi karhutla berada di Kabupaten Ogan Ilir sebanyak 8 hektare dan Musi Banyuasin (Muba) seluas 9 hektare. Karhutla terjadi di lahan kosong atau tidur dengan vegetasi semak belukar, gambut, dan rawa.
"Data yang masuk baru di Ogan Ilir lebih kurang 8 ha dan Muba ada 9 ha. Sementara data karhutla di daerah-daerah lain belum diterima," ungkap Ansori, Selasa (22/6).
-
Kenapa hutan di Klaten terbakar? AR berusaha melepas kail namun gagal. Ia pun kemudian membakar alang-alang di sekitar kail yang tersangkut agar kail mudah diambil. Namun pelaku lupa mematikan api sehingga api menyebar cepat dan menyebabkan hutan terbakar.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Kapan kebakaran terjadi? Namun, pada Rabu (30/10/2024), kejadian tragis dialami Supriadi. Pada hari itu, Supardi terjebak dalam kobaran api yang ia nyalakan sendiri.
Dikatakan, setiap karhutla berhasil dipadamkan tim satgas udara dan darat dalam kurun waktu tiga sampai lima jam kemudian. Ketersediaan air di sungai dan kanal memudahkan petugas dalam menjalankan misinya.
"Sejauh ini air masih tersedia, hanya medan yang sulit ditembus tim darat menjadi kendala saat pemadaman," kata dia.
Menurut dia, potensi karhutla masih sangat besar seiring datangnya musim kemarau dan puncaknya pada Agustus-September 2021. Intensitas hujan yang sudah jarang terjadi membuat lahan menjadi kering dan rentan terbakar, baik tanpa sengaja terlebih disengaja.
Potensi karhutla tersebut dibuktikan dengan meluasnya hotspot di provinsi itu. Berdasarkan catatan dari Lapan Modis, hotspot hingga 22 Juni 2021 sebanyak 154 titik. Jumlah ini naik drastis dibanding sepanjang bulan lalu di angka 139 titik.
Hotspot terbanyak tahun ini berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir berjumlah 98 titik, Banyuasin (63 titik), Penukal Abab Lematang Ilir (60 titik), Lahat (58 titik), Musi Banyuasin (52 titik), Musi Rawas (47 titik), Muara Enim (27 titik), dan Ogan Ilir (25 titik).
"Tim di lapangan terus memonitor kondisi di lapangan dan segera menangani jika terjadi kebakaran. Masyarakat juga diimbau tak lagi membuka lahan dengan membakar," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan hektare lahan di Sumatera Selatan terbakar sepanjang musim kemarau tahun ini. Kebakaran terparah terjadi di Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.
Baca SelengkapnyaPemadaman dari udara dilakukan helikopter As 350B3 dari BNPB.
Baca SelengkapnyaKarhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca Selengkapnya824 Ha hutan dan lahan terbakar, bahkan saat ini masih terjadi kebakaran di Kecamatan Uluere.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, 874 hektare lahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaWilayah lereng yang paling banyak terbakar di Kecamatan Kubu, Karangasem Bali, dan untuk di Kecamatan Abang
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus meluas. Akibatnya, udara di Palembang memasuki kategori tak sehat.
Baca SelengkapnyaUsaha pemadaman dilakukan dengan mengerahkan tim damkar dari daerah-daerah lain
Baca SelengkapnyaTotal sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.
Baca SelengkapnyaSebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca SelengkapnyaMomen haru dan suka cita datang dari tim Manggala Agni yang melakukan sujud syukur saat pemadaman kebakaran hutan.
Baca Selengkapnya