Belasan korban penipuan Hannien Tour ambil paspor di Polresta Surakarta
Merdeka.com - Belasan korban penipuan dan penggelapan biro umrah dan haji PT Ustamaniyah Hannien Tour mengambil paspor di Mapolresta Surakarta. Pengambilan paspor dilakukan sendiri oleh para korban untuk kepentingan lain.
Wakapolresta Surakarta AKBP Andy Rifai mengatakan, hari ini pihaknya menyerahkan 19 paspor milik para korban penipuan Hannien Tour. Saat ini, masih ada ratusan paspor yang diamankan di Mapolresta.
"Hari ini ada 19 paspor yang kita serahkan kepada para korban agar bisa digunakan untuk perjalanan lainnya. Masih ada ratusan paspor yang kita sita, nanti akan dikembalikan kepada pemiliknya," ujar Andy.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? Laporan tersebut mengungkap bahwa sang ayah, yang berasal dari daerah Nantou, Taiwan bagian tengah, telah menjadi korban penipuan investasi daring.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
Andy menerangkan, untuk pengambilan paspor harus dilakukan oleh pemiliknya sendiri, dengan membawa kartu identitas yang masih berlaku. Untuk yang berhalangan, pengambilan harus menunjukkan surat kuasa. Hal tersebut, lanjut Andy, untuk mengantisipasi adanya penyalahgunaan oleh pihak yang tak bertanggungjawab.
"Pengambilan paspor akan dilayani selama jam dan hari kerja. Kita tidak mengenakan biaya alias gratis," tandasnya.
Salah satu korban, Misnari (35) mengatakan, ia perlu mengambil paspor ke Mapolresta Surakarta untuk keperluan ibadah umroh melalui biro lainnya.
"Memang sengaja saya ambil hari ini setelah dapat info. Paspor ini akan saya gunakan untuk berangkat umroh dengan biro lain," terangnya.
Sejumlah korban lainnya, Arifin (48), asal Boyolali dan lainnya rata-rata mengambil paspor untuk keperluan yang sama. Sebagian korban juga ada yang mengambilkan paspor milik kerabatnya.
"Ini saya mengambilkan paspor saudara saya. Dia juga mau berangkat umroh dengan jasa travel lain," jelasnya
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku mengaku menyelundupkan 12 paspor itu atas perintah seorang WN Malaysia lainnya dengan upah Rp3 juta.
Baca SelengkapnyaKemenag Sulsel belum mendapatkan aduan dari keluarga maupun korban penipuan haji di layanan pengaduan.
Baca SelengkapnyaPolri saat ini menangani 175 kasus TPPO yang menjadikan para korban TPPO sebagai pekerja seks komersial.
Baca SelengkapnyaDari para korban total tersangka mendapatkan uang sebesar Rp7,4 miliar.
Baca SelengkapnyaModus operandi yang dilakukan para pelaku dengan menggunakan penipuan lowongan kerja.
Baca SelengkapnyaMenurut Bustan, pengungkapan kasus ini bukan saja skala regional tetapi nasional yang harus diperangi secara bersama-sama.
Baca SelengkapnyaBarang berharga tersebut, yakni satu buah cincin emas, dua cincin emas berlian, uang USD 300 dan uang SGD 300.
Baca SelengkapnyaAdapun kedua tersangka penyelundup Pekerja Migran Indonesia non-prosedural itu di antaranya berinisial MZ dan PJ.
Baca Selengkapnya