Belasan preman berkedok meminta sumbangan di Karawang dirazia
Merdeka.com - 15 Lelaki diduga preman diciduk anggota Sabhara Polres Karawang, dari sejumlah lokasi di pusat Kota Karawang, Jawa Barat, Selasa (17/5). Razia dilakukan karena warga setempat mengeluh dan resah dengan aktivitas para preman itu.
Polisi menyisir sejumlah ruas jalan, seperti di sepanjang Jalan Jenderal Ahmad Yani Karawang, tepat di lampu merah dijadikan lokasi mangkal para preman. Sejumlah pemuda kemudian diamankan. Satu persatu dari mereka dibawa ke mobil meski sempat melakukan perlawanan.
Kemudian razia berlanjut ke perempatan LSI di wilayah Karawang Barat. Di tempat itu, sebanyak delapan pria diduga sebagai preman kembali dibawa polisi.
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Siapa yang berhadapan dengan preman? Seorang wanita berhadapan dengan aksi preman di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.
-
Siapa yang mengeroyok warga di Semarang? Sementara itu, usai kasus sekelompok Bonek mengeroyok warga di Semarang pada Februari 2023 lalu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengundang perwakilan Bonek tiap tribun, Panpel, serta Manajemen Persebaya untuk menjajaki kemungkinan suporter tim Bajul Ijo berbadan hukum.
-
Kenapa warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Apa yang bikin warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Siapa yang mengancam warga? 'Setelah kami periksa secara maraton, kami tingkatkan ke penyidikan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka,' ungkap Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah, Selasa (19/12). Tersangka Bripka ED dijerat Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman paling lama satu tahun penjara.
Menurut Kepala satuan Shabara Polres Karawang, AKP Sutejo, razia dilakukan karena keluhan dari masyarakat. Mereka merasa resah atas aktivitas para preman di beberapa titik di wilayah Karawang.
"Modus yang mereka gunakan untuk meminta uang secara paksa kepada masyarakat, selain sebagai pengamen, mereka juga mengatasnamakan sebagai warga yang meminta sumbangan kepada pengguna jalan. Tapi dalam setiap aktivitasnya selalu ada unsur pemaksaan," kata Sutejo.
Selanjutnya belasan pria diduga sebagai preman itu dibawa ke Mapolres Karawang.
"Selanjutnya akan kami serahkan ke Dinas Sosial Karawang, untuk dilakukan pembinaan," ujar Sutejo.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari tangan para preman, polisi turut mengamankan barang bukti uang tunai sebanyak Rp580 ribu
Baca SelengkapnyaAksi pungutan liar di Bekasi ramai disorot karena dinilai sudah tak wajar.
Baca SelengkapnyaPelaku membersihkan got tanpa adanya permintaan dari pengurus lingkungan setempat.
Baca SelengkapnyaTidak hanya menganiaya para pedagang, ratusan diduga preman itu juga merusak kios serta menjarah dagangan serta uang para pedagang.
Baca SelengkapnyaPolisi berjanji menindak tegas pelaku yang menyerang para pedagang hingga merusak kios pada Minggu (24/9) sore tersebut.
Baca SelengkapnyaKemunculan 'pocong' di Jalan Margonda Raya membuat resah warga Depok.
Baca SelengkapnyaCara pungli dilakukan dengan mengutip langsung kepada para pedagang lebih dari tiga kali dan dilakukan orang berbeda pada pukul 03.00 hin
Baca SelengkapnyaViral warga Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat dibuat geram atas aksi sejumlah pemuda tarik pungli dengan modus bersihkan selokan.
Baca SelengkapnyaPengedar ini diketahui biasa membelanjakan uang palsunya di warung-warung kecil perkampungan.
Baca Selengkapnya'Saya suami istri, dimintai ongkos Rp500.000 buat berdua. Padahal biasanya cuma Rp100.000."
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andri Kurniawan mengatakan pihak kepolisian masih mendalami peran-peran masing-masing anggota ormas.
Baca SelengkapnyaAncaman itu didapatkan agar mereka mau direlokasi.
Baca Selengkapnya