Belasan Tahun Pengembangan Medan Zoo Belum Dilirik Investor
Merdeka.com - Medan Zoo mengalami kendala dalam pengembangan. Salah satu unit usaha Perumda Pembangunan milik Pemerintah Kota Medan tersebut membutuhkan investor untuk mengembangkan kebun binatang di Kelurahan Simalingkar B, Medan Tuntungan.
"Ada sekitar 20 hektare lahan yang belum dikelola. Tidak tertutup kemungkinan, jika ada investor ingin menanam modal atau kerja sama," ujar Manajer Medan Zoo Pernius Harefa di Medan, Sabtu (7/5). Dikutip dari Antara.
Sejak perpindahan kebun binatang lama di wilayah Medan Maimun pada 2005, kata dia, hingga kini belum ada investor, baik dalam maupun luar negeri yang serius mengembangkan Medan Zoo.
-
Kenapa Kebun Binatang Bukittinggi dibangun? Dengan bentang alam yang dihiasi dengan pegunungan yang bergelombang dan panorama dari Gunung Singgalang, Gunung Sago, dan Gunung Marapi, pemerintah Hindia Belanda pun membangun wahana rekreasi bagi orang-orang Belanda pada sekitar tahun 1900-an.
-
Siapa yang membangun Kebun Binatang Bukittinggi? Melansir dari situs indonesiakaya.com dan beberapa sumber lainnya, Kebun Binatang Bukittinggi ini dulunya dibangun oleh seorang Controleur Pemerintah Hindia Belanda yang bertugas di Fort de Kock bernama Storm Gravenzanden.
-
Siapa yang menjadikan Rumah Dinas Bupati Kendal sebagai mini zoo? 'Saya soalnya seneng hewan peliharaan, jadi yang ada di rumah dinas kita binatang-binatang itu semua punya pribadi,' ucap Dico.
-
Bagaimana Rumah Dinas Bupati Kendal menjadi mini zoo? Awalnya, Dico Ganinduto hanya memiliki beberapa hewan peliharaan. Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah hewan yang dipeliharanya semakin banyak.
-
Dimana lokasi Kebun Binatang Bandung? Kebun binatang ini terletak di Jalan Kebun Binatang No.6, Lebak Siliwangi, Coblong, Kota Bandung.
-
Dimana Kebun Binatang Bukittinggi berada? Di Sumatera Barat, terdapat Kebun Binatang Bukittinggi atau Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMBK) yang selalu ramai dikunjungi.
Padahal Taman Margasatwa Medan yang terletak di Jalan Bungai Rampai IV, Kelurahan Simalingkar B ini membutuhkan sentuhan investor agar menjadi objek wisata keluarga favorit di Kota Medan.
Data terakhir Medan Zoo memakai lahan seluas 10 hektare yang banyak ditumbuhi pepohonan rindang dari tiga spesies, yakni apes, mamalia, dan reptil dengan total satwa 245 ekor.
"Luas Kebun Binatang Kota Medan total 30 hektare, tetapi baru kami kelola 10 hektare di antaranya dan 20 hektare belum dikelola. Tapi itu, kami jadikan sebagai taman hutan kota," tutur Pernius.
Wali Kota Medan Bobby Nasution sebelumnya menargetkan mendatangkan investor secepatnya, untuk mengembangkan objek wisata Medan Zoo atau Kebun Binatang Medan di kawasan Simalingkar.
Pihaknya akan mengubah manajemen Medan Zoo menjadi lebih profesional berkolaborasi dengan pihak swasta, dan mengajak investor mengembangkan objek wisata keluarga ini.
"Ke depan kalau duduk di sini harus bisa kolaborasi dengan swasta, dan bisa mengajak investor masuk ke sini," ujar Bobby. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengusaha swasta melirik peluang untuk menghadirkan fasilitas penunjang seperti taman rekreasi di IKN.
Baca SelengkapnyaProyek Tol Getaci sendiri ditawarkan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) solicited.
Baca SelengkapnyaNamun Wali Kota Medan masih merahasiakan kapan waktu efektif penutupan Medan Zoo
Baca SelengkapnyaDinamika minat investasi pada IKN meningkat, apalagi pemerintah menjamin risiko demand pada tahap awal.
Baca SelengkapnyaPengerjaan proyek Tol Getaci diperkirakan baru bisa dimulai setahun setelahnya di 2026.
Baca SelengkapnyaTak hanya asing, ketertarikan pun datang dari para investor dalam negeri.
Baca SelengkapnyaMahfud MD meminta Bahlil untuk terus mencari investor
Baca SelengkapnyaAgung belum mau membocorkan berapa target pemasukan investasi ke IKN yang dipatok pada 2024 ini.
Baca SelengkapnyaEkonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaDPR menilai IKN tetap sulit menarik minat investor karena masalah utama bukan pada pergantian pejabatnya, tetapi dasar kebijakan yang keliru
Baca SelengkapnyaPBNU tidak ambil soal terkait tujuan investasi yang ingin dikembangkan.
Baca SelengkapnyaKe depannya Pemprov DKI akan mencari solusi agar pengelolaan seperti JIS dan tiga infrastruktur lainnya bisa mendatangkan keuntungan bagi Pemprov.
Baca Selengkapnya