Belum ada kerjaan, anggota DPRD Kalsel ngaku makan gaji buta
Merdeka.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan masa jabatan 2014 - 2019 sejak mengucapkan sumpah/janji 9 September lalu hampir tidak ada kerjaan, sehingga seakan makan gaji buta. Hal itu diakui HM Lutfi Saifuddin, anggota DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) dari Partai Gerindra.
"Memang kami tiap hari datang/turun ke DPRD Kalsel selama sebulan ini, tetapi boleh dikatakan tidak ada kerjaan. kecuali mereka yang menjabat pimpinan sementara dewan dan pimpinan fraksi," ujar Lutfi Saifuddin seperti dikutip dari Antara, Kamis (9/10).
"Memang kita malu juga, karena seakan tidak ada kerjaan," lanjut Ketua Satria (organisasi sayap Partai Gerindra) itu saat berada di ruang fraksinya.
-
Siapa pemimpin PDRI? Syafruddin Prawiranegara menjadi Ketua PDRI, sementara T.M. Hassan menjabat sebagai Wakil Ketua.
-
Kenapa PDRI dibentuk? Pembentukan pemerintahan darurat Republik Indonesia berawal dari adanya Agresi Militer Belanda Kedua pada 19 Desember 1948 di Yogyakarta.
-
Kenapa kepemimpinan itu penting? Dengan kepemimpinan yang efektif, sebuah organisasi dapat mencapai tingkat produktivitas yang tinggi dan mencapai tujuan bisnis yang telah ditetapkan.
-
Mengapa PDRI dibentuk? Pada momen ini, Presiden dan Wakil Presiden serta beberapa menteri sedang ditahan Belanda.
-
Kenapa kepemimpinan penting? Dalam dunia bisnis atau organisasi, kepemimpinan sangat penting karena memiliki peranan utama dalam mengelola serta mengarahkan tim atau kelompok kerja dalam mencapai keberhasilan.
-
Siapa yang bisa jadi pemimpin? 'Pemimpin adalah penjual harapan.' – Napoleon Bonaparte
Tidak adanya kerjaan itu, lanjut politisi muda Gerindra tersebut, bukan kehendak dari anggota Dewan, tetapi karena keadaan yang belum memungkinkan. "Hal yang mendasar, mengapa tidak adanya kerjaan? Karena belum adanya pimpinan definitif serta peraturan tata tertib (Tatib) DPRD Kalsel," ujarnya.
Padahal, lanjutnya, Tatib menjadi pedoman untuk pembentukan dan penyusunan alat-alat kelengkapan DPRD, seperti komisi-komisi serta Badan Kehormatan dan Badan Legislasi.
"Melalui alat-alat kelengkapan DPRD itulah, anggota dewan bisa menampakkan aktivitas atau bekerja maksimal sebagai wakil rakyat," demikian Lutfi.
Sementara Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD Kalsel, Hermansyah menyatakan, kurang sependapat kalau ada anggapan anggota dewan sekarang makan gaji buta. "Kan kita bekerja. Jadi tidak benar kalau ada anggapan anggota DPRD Kalsel tidak bekerja atau makan gaji buta," ujar anggota legislatif tingkat provinsi yang memasuki tiga periode tersebut.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pahami arti dan waktu penggunaan istilah gabut dalam percakapan harian.
Baca SelengkapnyaKeluhan diungkap anggota DPRD DKI Fraksi PKS Karyatin Subiantoro.
Baca SelengkapnyaIstilah gabut atau gaji buta kerap mewarnai percakapan baik secara langsung ataupun di media sosial.
Baca SelengkapnyaHeru mengakui bahwa ia ingin segera mengisi posisi strategis tersebut.
Baca SelengkapnyaPercepatan penempatan pejabat definitif ini dilakukan guna mendorong pelayanan lebih optimal.
Baca Selengkapnya