Belum ada laporan soal Gafatar, Kang Emil minta warganya waspada
Merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil klaim dirinya belum mendapatkan laporan adanya penyebaran organisaasi masyarakat (ormas) Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di wilayahnya. Kang Emil, sapaan akrabnya juga belum mendengar adanya warga Bandung yang dilaporkan menghilang.
"Tapi sejauh ini di Bandung belum ada laporan ketidak kondusifan akan hal itu," ujar Kang Emil kepada wartawan di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Rabu (13/1).
Kang Emil meyakini pihaknya akan menjalankan instruksi yang dikeluarkan Pemerintah Pusat, khususnya Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait keberadaan Gafatar.
-
Siapa yang bisa dilapor? KDRT dapat berupa kekerasan fisik, psikis, seksual, atau ekonomi yang dilakukan oleh anggota keluarga terhadap anggota keluarga lainnya.
-
Kenapa kerabat pria itu melaporkan kehilangannya? Setelah menerima beberapa pesan yang mencurigakan dari ponsel pria itu, yang menginformasikan bahwa dirinya akan meninggalkan Spanyol dan membuang ponselnya, kerabatnya merasa curiga dan melaporkannya ke polisi.
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
-
Kenapa harus lapor ke P2TPA? Cara melaporkan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TPA) bisa menjadi langkah awal untuk mengakhiri siklus KDRT yang merusak dan mengancam keselamatan individu di dalam rumah tangga tersebut.
-
Siapa yang melaporkan kasus ini? Pembeli dan korban pengeroyokan saat saat jual beli mobil, Ahmad Paisal Siregar melaporkan penjual R Acoka ke Polres Metro Jakarta Timur karena diduga telah melakukan penipuan sekaligus penganiayaan massal.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
"Saya belum ada arahan jelas dari pemerintah pusat. Saya akan komunikasi dulu. Dan kita akan ikut arahan Mendagri. Kalau disuruh ada arahan pengawasan dn penertiban akan kita lakukan," terangnya.
Selain itu, lanjut Kang Emil, dirinya tetap mewaspadai potensi tumbuh dan berkembangnya Gafatar di wilayahnya. "Dengar cerita di tempat lain kita tentu harus waspada dan saya harus pastikan agar lebih aman," ungkapnya.
Untuk itu, pria berkaca mata itu mengimbau pada warganya agar tidak terbawa tipu daya organisasi yang tindakannya menjadi tidak lazim. "Kepada warga jangan tergoda organisasi yang ujungnya melakukan tindakan ketidaklaziman. Setiap yang memberi perintah atau ajaran harus dicurigai apapun itu," terangnya.
Dia juga meminta jajaran RT/RW untuk lebih getol mendeteksi jika adanya kecurigaan warga yang terjerumus aliran sesat. "Kita harus saling waspada. RT/RW juga harus melaporkan kalau ada yang mencurigakan di kewilayahan," tandasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah kosong ditinggal pemilik pulang kampung kerap menjadi sasaran pencurian dan kebakaran.
Baca SelengkapnyaKepolisian mengajak masyarakat ikut menjaga situasi aman selama Pilkada serentak berlangsung.
Baca SelengkapnyaPatroli ini menyasar sejumlah tempat yang dinilai rawan, mulai dari warung remang-remang hingga area perkantoran.
Baca Selengkapnya