Belum ada perdamaian dari kasus 'kaki katak' dalam susu kemasan
Merdeka.com - Sidang musyawarah antara konsumen dan produsen susu PT Ultrajaya Milk Industri digelar pada Senin (7/3), di kantor Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Bandung. Dalam sidang dipimpin Majelis Hakim Salamatul itu, belum ditemukan kata sepakat antara konsumen, dalam hal ini orangtua korban Rini Tresna Sari, dan perwakilan PT Ultra Jaya.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Himpunan Lembaga Konsumen Indonesia (HLKI) Jabar-Banten-DKI Firman Turmantara, pada merdeka.com, Senin (7/3).
"Sidang tadi agenda membacakan gugatan dan jawaban. Tapi belum ada kata sepakat baik dari konsumen atau pelaku usaha," kata Firman.
-
Apa yang menyebabkan keracunan massal? Keracunan sendiri ditengarai akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
-
Bagaimana cara memastikan keamanan susu ikan? 'Produk ini kan harus ada izin edar dari BPOM, itu akan dilihat dari hal tersebut, masukan dari ahli gizi juga ada misal proporsi gula 5 persen dari total kalori yang boleh ada dalam produk,' tegasnya.
-
Bagaimana mengatasi dampak negatif kue kering? Mengingat kue kering tidak memberikan nutrisi seimbang bagi tubuh, sebaiknya konsumsi kue kering dipadukan dengan makanan sehat lainnya seperti buah-buahan segar, sayuran, dan sumber protein untuk menjaga keseimbangan pola makan selama perayaan Natal.
-
Kenapa BPA perlu dibatasi di produk pangan? Meskipun mengakui bahwa banyak faktor yang berkontribusi terhadap epidemi obesitas pada anak, Lunder mengusulkan agar FDA dapat mengambil tindakan segera untuk mengatasi salah satu penyebabnya, yakni BPA.
-
Bagaimana jika makanan hewan terkontaminasi? Menurut Dana Hunnes, asisten profesor di Fielding School of Public Health di University of California, Los Angeles (UCLA), mengonsumsi pet food bisa berbahaya bagi manusia jika makanan tersebut terkontaminasi.
-
Bagaimana menangani keracunan makanan? Pada saat mengalami keracunan makanan, sejumlah tindakan penanganan bisa dilakukan. Mencegah dehidrasi juga merupakan cara utama agar gejala keracunan ini tidak memburuk.
Hanya saja, lanjut Firman, dalam sidang musyawarah dilakukan pertama kali, dorongan buat sepakat diajukan majelis hakim. Meski demikian, keputusan tetap ada pada pihak tergugat dan penggugat.
"Tampaknya tadi konsumen dan pelaku usaha mau berdamai," ujar Firman.
Firman mengaku tak masalah jika pada akhirnya kedua belah pihak sepakat berdamai. Namun, bukan berarti kasus itu terhenti, terlebih jika ada kemasan lain dikhawatirkan terkontaminasi.
Menurut Firman, masih banyak susu kemasan yang satu produksi dengan apa yang diminum korban. "Damai boleh, tapi langkah pembuktian harus dilakukan karena ini kan produksi banyak," ucap Firman.
Sidang lanjutan rencananya bakal dilakukan Kamis (10/3) mendatang. Diharapkan dalam sidang selanjutnya ada kesepakatan dari kedua belah pihak.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak perusahaan ternyata mengizinkan warga mengambil susu tersebut.
Baca SelengkapnyaSusu kental manis bukan minuman susu tunggal untuk anak Balita.
Baca SelengkapnyaPelaku industri mengaku kesulitan untuk memasarkan produk minuman kemasan rendah kalori.
Baca SelengkapnyaBawaslu Jakarta Pusat masih melakukan kajian kasus Gibran bagi-bagi susu saat CFD.
Baca SelengkapnyaRegulasi penamaan produk halal sebetulnya sudah diatur melalui SNI 99004:2021 tentang persyaratan umum pangan halal.
Baca SelengkapnyaPetugas curiga dengan paket tersebut saat melewati proses x-ray
Baca SelengkapnyaAturan ini tengah digodok Kemenkes melalui Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan.
Baca SelengkapnyaKebijakan kemasan polos ini juga dinilai dapat menciptakan kekhawatiran akan inkonsistensi dalam pandangan Indonesia.
Baca Selengkapnya