Belum cari peretas, Telkomsel fokus benahi situs yang dibobol
Merdeka.com - Website resmi Telkomsel dibobol hacker. Peretas melakukan deface (mengubah tampilan situs) dengan menyampaikan protesnya lantaran paket internet yang ditawarkan operator selular tersebut terlampau mahal.
Bahkan peretas tersebut juga berhasil mengganti nama website Telkomsel di mesin pencari Google. Menjadi F*CK TELKOMN*ET!
Vice President Corporate Communications Telkomsel, Adita Irawati mengaku akan mencari tahu pelaku peretasan tersebut. Namun, lanjut Adita, pihaknya masih fokus untuk memperbaiki website terlebih dahulu.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana hacker melakukan serangan phishing? Pelaku ancaman akan mengirim pesan phishing berisi kode QR; meminta penerima pesan untuk memindai kode tersebut, dan mengarahkan mereka ke laman palsu yang bisa menyerap identitas atau data yang bersifat privasi dan rahasia.
-
Apa yang dilakukan oleh penjahat siber untuk menipu pengguna? Serangan ini menggunakan teknik penipuan seperti Captcha palsu dan pesan kesalahan dari Chrome untuk menipu pengguna agar mengunduh malware yang dikenal sebagai stealer.
-
Bagaimana hacker menyerang? Mereka menggunakan aktor-aktor yang berpura-pura menjadi diplomat Barat dan pejabat Ukraina untuk mengakses akun, memahami kebijakan luar negeri Barat terhadap Ukraina, serta merencanakan serangan terhadap organisasi pemerintah Ukraina dan sektor-sektor penting di NATO.
-
Kenapa hacker meminta tebusan? Kelompok Mount Locker berhasil meretas dokumen kontrak kerja, laporan keuangan, catatan pinjaman hingga perjanjian kemitraan rahasia. Adapun nilai tebusan yang dimintai Mount Locker sekitar USD2 miliar.
"Tentu kami akan mencari tahu tapi saat ini fokus kami lebih untuk recovery website dulu," kata Adita saat dihubungi merdeka.com, Jumat (28/4).
Adita menegaskan belum mau berandai-andai terkait pelaku yang telah membobol situs Telkomsel. Terkait langkah hukum, menurut Adita, Telkomsel akan menyerahkan ke biro hukum internal.
"Kita lihat perkembangannya," kata dia.
Seperti diketahui, website Telkomsel diretas hacker. Peretas menggunakan kata-kata tak pantas untuk menyampaikan protesnya lantaran paket internet yang ditawarkan operator selular tersebut terlampau mahal.
"Murahin harga KUOTA INTERNET," tulis peretas dengan membubuhi kata-kata kotor. Demikian pantauan merdeka.com, Jumat (28/4) pagi.
Peretas juga menuliskan Telkomsel terlalu mahal menjual paket internet. Menurutnya, tak sesuai dengan masyarakat negeri ini masih dalam keadaan sulit.
"Lu jadi operator kagak usah mahal-mahal. Pegimana bangsa Endonesia mau maju kalau internet aja mahal. Makan aja susah, apalagi beli kuota internet. Gue kagak butuh HOOQ, VIU, iming-iming kuota music ame video lu. Gue cuma butuh KUOTA INTERNET. TITIK," seperti pesan yang tertulis dari peretas itu.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku meretas alamat dan nomor telepon seluler Polsek Setiabudi dengan mengaku sebagai anggota Kepolisian
Baca SelengkapnyaPelanggan tidak perlu khawatir karena seluruh data pelanggan dipastikan aman ungkap pihak Smartfren.
Baca SelengkapnyaKetua Bawaslu Makassar, Abdillah Mustari membenarkan domain website Bawaslu Makassar diretas. Hanya saja peretasan sudah dilakukan sejak lama.
Baca SelengkapnyaPelaku mampu mengubah alamat sejumlah kantor bank hingga kantor pinjaman online.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaPeretasan situs NTMC Polri itu terjadi selang dua hari Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo akan memberantas kasus judi online secara serius.
Baca SelengkapnyaDalam unggahan tersebut peretas juga menyampaikan alasan, mengapa HP Boba itu berharga murah. T
Baca SelengkapnyaKelompok ini kemudian mengubah tampilan website atau dikenal dengan istilah defacing.
Baca SelengkapnyaPeretasan pada akun bisnis Google dilakukan dengan mengganti nomor telepon dengan nomor WhatsApp sang oknum.
Baca SelengkapnyaTelkom kembali buka suara soal dugaan kebocoran data 36 juta pelanggan yang dilakukan Bjorka.
Baca SelengkapnyaPelaku berhasil meretas akun WhatsApp dan Instagram korban dengan modus menyebarkan link ke facebook dan Instagram.
Baca Selengkapnya