Belum Divaksinasi, 5 Siswa SD di Tasikmalaya Sudah Terima SMS Sertifikat Vaksin
Merdeka.com - Orang tua lima siswa SDIT At Taufiq Al Islami, Kota Tasikmalaya menerima SMS (short message service) berisi link sertifikat vaksinasi Covid-19 anaknya. Pesan singkat itu mengagetkan, karena anak-anak mereka belum divaksinasi.
Para orang tua siswa langsung melaporkan pesan singkat itu kepada pihak sekolah. Mereka ingin memastikan link sertifikat yang diterima.
Guru SDIT At Taufiq Al Islami, Elma Nurma membenarkan adanya pesan singkat yang link sertifikat vaksin kepada para orang tua siswa. Dia mengatakan, anak-anak itu baru akan divaksinasi pada Senin (24/1).
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Bagaimana cara orang tua melanjutkan imunisasi anak yang terlambat? Orang tua tetap bisa melanjutkan imunisasi anak dengan langkah-langkah yang tepat sesuai panduan dokter. Dengan demikian, menjaga kesehatan anak tetap menjadi prioritas utama, dan imunisasi adalah salah satu cara efektif untuk mencapainya.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
"Mereka kaget sudah dapat sertifikat atas nama anaknya, tapi belum disuntik. Rencananya vaksinasi baru akan dilakukan pada Senin depan," jelas Elma kepada wartawan, Sabtu (22/1).
Sempat Didata Polisi
Sebelum kegiatan vaksinasi, pihak sekolah sempat melakukan sosialisasi vaksinasi kepada para siswa dan orang tua. Pada Senin (17/1), perwakilan dari Polsek Tawang, Polres Tasikmalaya Kota, pun melakukan pendataan siswa yang akan divaksinasi.
Tiga hari setelah kedatangan pihak kepolisian, pesan singkat berisi link sertifikat vaksinasi pun didapatkan lima orang tua siswa. "Nah, ini jadi kaget para orang tua, disuntiknya belum tapi sudah ada pesan singkat sertifikasi vaksin," ungkapnya.
Kepala SDIT At Taufiq Al Islami Silmi Malida mengaku langsung mengomunikasikan kejadian itu dengan Polsek Tawang. Koordinasi juga dilakukan dengan guru penanggung jawab vaksinasi.
Sertifikat Dibatalkan jika Siswa Tak Jadi Divaksin
Hasil koordinasi dengan pihak kepolisian, kata Silmi, data telah dimasukkan karena banyaknya siswa yang akan divaksinasi. Bila anak tidak jadi disuntik vaksin, sertifikat itu bisa dibatalkan.
"Lokasi vaksinasi di sekolah, kami hanya menyediakan tempat saja. Ada sekitar 450 siswa yang terdata dan ada lima siswa yang sudah mendapatkan sertifikat melalui SMS kepada orang tua siswa," katanya.
Kapolsek Tawang Ipda Wawan mengakui pihaknya telah melakukan pendataan terhadap siswa SDIT At Taufiq Al Islami yang akan divaksinasi. Ia juga membenarkan adanya pihak sekolah yang datang mempertanyakan datangnya pesan singkat berisi link sertifikat vaksinasi padahal siswanya belum divaksinasi.
"Memang sudah dilakukan pendataan bagi siswa dan ada SMS informasi mengenai sertifikat vaksin. Namun itu untuk mengurangi kerumunan di saat pelaksanaan vaksinasi, dan jika anak yang sudah mendapat sertifikat lalu tidak jadi divaksin sertifikat bisa dibatalkan," katanya kepada wartawan.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaJika 1 provinsi saja ada 10 anak yang menderita hepatitis, maka 34 provinsi lain bisa mengalami hal serupa.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaHebohnya kasus TTS berawal dari gugatan yang dilayangkan Jamie Scott ke Pengadilan Tinggi Inggris.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaDBD menjangkiti kelompok usia produktif dan paling banyak terjadi di usia anak-anak.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKegiatan imunisasi bagi siswa SD ini ditujukan untuk memperpanjang antibodi atau kekebalan, terutama terhadap penyakit difteri, tetanus, campak, dan rubella.
Baca SelengkapnyaBudi Awaluddin mengatakan, kelima siswi tersebut menyesali perbuatannya. Mereka juga sempat menangis ketakutan.
Baca Selengkapnya