Belum lama pindah, terduga teroris di Sleman tinggal bersama istri & 3 anak
Merdeka.com - Satu keluarga di Bedingin Wetan, RT 5 RW 35, Desa Sumberadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman diamankan oleh Densus 88. Diamankan satu keluarga dengan kepala keluarga bernama Saefulloh ini karena diduga teroris.
Salah seorang mahasiswa yang mengontrak di samping rumah tinggal Saefulloh mengatakan bahwa polisi mengamankan Saefulloh sekitar pukul 09.00. Saat mengamankan Saefulloh, puluhan polisi bersebo dengan senjata laras panjang berada di sekitar rumah kontrakan Saefulloh.
"Polisi datang baju bebas tapi (pakai) topeng (sebo). Jumlahnya puluhan ada kali sekitar 20-an orang. Ada yang masuk ke dalam rumah ada yang berjaga-jaga di gang masuk dan sekitar lokasi kejadian," ujar Ridwan, Rabu (11/7).
-
Siapa pemilik rumah yang digeledah? Video lengkapnya menunjukkan petugas sedang menggeledah dua rumah. Video itu dipublikasikan dengan keterangan yang menyebut bahwa kedua rumah itu dimiliki oleh 'Bobby' seorang pemimpin perusahaan yang bernama PT Bobby Jaya Perkasa.
-
Siapa pemilik rumah terbengkalai itu? Bangunan kuno milik artis terkenal yang terbengkalai sejak 1990-an, kini menjadi pusat perhatian di kanal YouTube Sang Penjelajah Amatir.
-
Kenapa pemilik menyembunyikan identitas? Pemiliknya, tim yang terdiri dari tiga pengusaha makanan lokal yang telah menjalankan Solo Per Due selama 33 tahun, menolak untuk menyebutkan nama mereka kecuali Anda telah memesan makan malam. Itu untuk menjamin kebijaksanaan penuh dan meningkatkan daya pikat misterius tempat itu.
-
Siapa pemilik rumah terbengkalai? Rumah ini dulunya dimiliki oleh almarhum artis Suzzanna.
-
Siapa pemilik rumah sekarang? Penjaga rumah mengungkap bahwa rumah tersebut telah berpindah tangan ke Muzdalifah.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
Ridwan mengaku saat melihat penggeledahan di rumah Saefulloh dirinya sempat ditegur oleh petugas kepolisian. Polisi mengatakan bahwa yang tidak berkepentingan disuruh kembali masuk rumah atau menjauh dari lokasi kejadian.
Ridwan menerangkan Saefulloh tinggal di rumah tersebut bersama istri dan tiga orang anaknya. Anak Saefulloh, kata Ridwan masih balita dan ada yang masih bayi.
Sementara itu pemilik kontrakan Saefulloh, Imah (40) menjelaskan dirinya tidak mengetahui penggeledahan tersebut lantaran tengah berdagang di pasar. Imah menyebut SFH dan keluarga belum lama tinggal di rumah kontrakannya.
"Setahu saya sebelum lebaran baru pindah ke sini. Itu sama suami saya (ngontraknya). Sehari-hari dia (SFH) ya menggunakan bahasa Jawa," bebernya.
Sedangkan saat dikonfirmasi, Kapolres Sleman, AKBP Firman Lukmanul Hakim menambahkan pihaknya belum mengetahui tentang diamankannya satu keluarga terduga teroris di Sleman. Firman beralasan penanganan tersebut langsung ditangani oleh Densus 88 Mabes Polri.
"Saya tidak tahu (penangkapan keluarga terduga teroris). Penanganan langsung oleh Densus," ujar Firman di Mapolda DIY.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penghuni kontrakan dikenal sebagai pedagang bubur sumsum.
Baca SelengkapnyaKapolresta Tangerang Kombes Pol Sigit Dany Setiyono membenarkan adanya penggeledahan yang dilakukan oleh tim Densus 88 Polri.
Baca SelengkapnyaPolisi juga telah menetapkan tersangka dalam kasus jual beli organ ginjal tersebut.
Baca SelengkapnyaYusran bercerita pertama kali dirinya mengontrak rumah tersangka pada tanggal 17 Desember 2017.
Baca SelengkapnyaKetut merinci awal tinggal di kamar indekos itu tarifnya sekira Rp2,5 juta. Namun, seiring waktu harga kos terus mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan rumah Reyna Usman terkait kasus korupsi di Kemnaker.
Baca SelengkapnyaSL adalah warga Tangerang. Tetapi dua tahun terakhir tinggal di rumah meretuanya.
Baca SelengkapnyaBrigadir RAT tewas bunuh diri di rumah yang disebut milik Fahmi Idris
Baca SelengkapnyaTiga terduga teroris yang ditangkap Densus 88 menempati rumah di Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kota Batu selama 1,5 tahun.
Baca SelengkapnyaNdun bersama Enggar dan teman-temannya pada sore itu sedang mengoprek-oprek sepeda motor matic sejak siang hingga dini hari.
Baca SelengkapnyaWarga menduga pelaku merupakan pendatang, sehingga bukan keturunan asli Desa Sukamanah.
Baca Selengkapnya