Belum Melihat Guguran Lava Pijar, Ratusan Warga Lereng Gunung Merapi Enggan Mengungsi
Merdeka.com - 365 warga di kawasan rawan bencana (KRB) III Merapi Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten yang masih enggan mengungsi hingga saat ini. Mereka beralasan kondisi gunung di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta tersebut belum membahayakan, meskipun status Merapi telah dinaikkan dari level 2 atau waspada menjadi level 3 atau siaga.
"Untuk KRB III itu ada 3 dukuh, Bangan, Deles dan Betung. Kesemuanya ada 123 KK (kepala keluarga), 365 jiwa," kata warga Desa Sidorejo, Donal Jack saat dihubungi wartawan, Senin (30/11).
Donal mengatakan, meski warga saat ini memilih bertahan di rumah, namun mereka tetap menjaga hubungan dengan orang luar jika sewaktu-waktu Merapi bergejolak. Selain itu, warga mempelajari kondisi Merapi dengan berpedoman edaran cara menghadapi bencana Merapi pada tiap levelnya, yakni 'Catur Gatra Ngadepi Bebaya'.
-
Mengapa warga Dusun Tempel tidak mengungsi saat erupsi Merapi? Fakta unik lain dari Dusun Tempel adalah ketika terjadi erupsi Gunung Merapi pada 2010 lalu. Kala itu, banyak dari warga di desa tetangga yang mengungsi. Namun Dusun Tempel warganya justru tetap memilih tetap tinggal di rumah kendati jaraknya amat dekat.
-
Bagaimana cara warga mengantisipasi bencana? Warga diminta update informasi Untuk mengantisipasi dampak besar, BMKG kemudian meminta masyarakat agar sering-sering mengupdate informasi, untuk patokan beraktivitas di luar rumah.
-
Bagaimana Dusun Tempel menghadapi erupsi Gunung Merapi? Pada tahun 2010, Dusun Tempel termasuk kampung yang terdampak erupsi Gunung Merapi. Pada waktu itu, aliran listrik mati selama satu bulan. Walau begitu tak ada seorangpun warga yang mengungsi. 'Jadi setiap malam, tidak ada warga yang di dalam rumah. Mereka semua tinggal di luar rumah sambil melihat kondisi Gunung Merapi,' kata salah seorang penduduk di sana dikutip dari kanal YouTube Kacong Explorer.
-
Bagaimana warga Lebak Bitung melindungi diri dari bencana? Filosofi rumah panggung adalah untuk melindungi dari binatang buas, berternak hewan di kolong bangunan, melindungi dari bencana banjir dan saling membangun kedekatan lewat ruang tengah yang dibuat tanpa sekat.
-
Apa yang harus dilakukan jika gunung berapi meletus? Setelah letusan terjadi, langkah-langkah yang perlu dilakukan meliputi evakuasi secepat mungkin, menghindari area yang terkena letusan, menggunakan masker untuk melindungi pernapasan, dan mengikuti petunjuk dari tim penyelamat.
-
Bagaimana korban gempa bisa bertahan hidup? Menurut ahli, seseorang dapat bertahan selama satu minggu atau lebih di bawah reruntuhan bangunan setelah gempa. Akan tetapi, hal ini tergantung pada sejauh mana cidera yang dialami, kondisi tempat terperangkap, faktor akses terhadap air, udara, dan cuaca.
"Mereka belajar mengenali Merapi saat ini diterjemahkan dalam Catur Gatra Ngadepi Bebaya’. Status siaga atau level 3 di catur gatra itu dituliskan bahwa belum mendengar gemuruh terus menerus, atau belum melihat guguran lava pijar," ujarnya.
Dengan alasan itu, lanjut Donal, warga memilih bertahan di rumah. Namun mereka tetap mempersiapkan segala sesuatu. Baik kendaraan evakuasi maupun tas siaga bencana serta tempat evakuasi sementara yang sudah disiapkan dengan segala fasilitasnya.
Dalam edaran Catur Gatra Ngadepi Bebaya level 3 pada poin terakhir disebutkan 'segera mengungsi bila mulai terlihat guguran lava pijar /awan panas kecil / suara gemuruh yang menerus'.
Donal menambahkan, dari seluruh di saat diperkirakan ada 1.200 kepala keluarga lebih, dengan hampir 5.000 jiwa.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 400 hangus terbakar dan 1.000 orang dilaporkan mengungsi imbas kebakaran di Penjaringan.
Baca SelengkapnyaTidak hanya mengirimkan bantuan berupa kebutuhan pokok untuk pengungsi, TNI AL juga menyiapkan 400 prajurit dari berbagai satuan ke lokasi.
Baca SelengkapnyaData BNPB hingga kini 11 orang meninggal akibat erupsi gunung marapi tersebut.
Baca SelengkapnyaKebakaran permukiman padat itu telah padam. Beberapa warga kembali ke rumahnya untuk mengais barang-barang yang tersisa dari kebakaran.
Baca SelengkapnyaGunung Ruang, yang berstatus Level IV atau Awas, hingga kini masih terus memuntahkan material vulkanik.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean
Baca SelengkapnyaWarga dua desa di kaki Gunung Ruang dievakuasi daratan Tagulandang.
Baca Selengkapnya