Belum mengerucut, bentrok TNI-Polisi di Polman belum ada tersangka
Merdeka.com - Irjen Polisi Anton Setiadji Wassalam dimutasi dari jabatan Kapolda Sulsel ke Polda Jawa Timur. Namun hingga kini belum ada tersangka kasus bentrokan antara TNI dan Polri di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, 30 Agustus lalu yang menewaskan satu anggota Yonif 721 Senapan Kompi B Makkasau, Prada Yuliadi, (21).
Padahal kasusnya sudah berlalu 11 hari dan polisi telah mengantongi dokumentasi video dari peristiwa yang terjadi di arena road race tempat insiden terjadi. Dokumentasi itu dikumpulkan dari warga sesuai penuturan Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Frans Barung Mangera beberapa waktu lalu.
Bahkan, pasca bentrokan yang turut melibatkan anggota TNI dari Kodim Majene, kabupaten tetangga Polman itu, sudah ada tiga kasus pembakaran pos polisi, yakni dua pos polisi di Kabupaten Polman dan satu Pos Polisi di Kabupaten Majene.
-
Kapan video gladi bersih TNI direkam? Unggahan tersebut ternyata merupakan rekaman yang diambil saat gladi bersih perayaan HUT TNI ke-78 pada 3 Oktober 2023 lalu.
-
Apa yang dilakukan TNI di kantor polisi? Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak. Mereka datang bukan tanpa tujuan. Prajurit TNI mengincar salah satu sosok pimpinan tertinggi di kantor Polisi tersebut, yaitu Kapolres Tuban, AKBP Suryono. Para prajurit TNI itu datang bukan dengan maksud buruk, sebaliknya, mereka datang dengan perasaan riang gembira. Membawa sebuah banner ucapan yang dibuat khusus untuk merayakan hari bahagia para anggota Polri.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Kapan pertempuran di Tebing Tinggi terjadi? Pertempuran ini berlangsung hingga 14 Desember 1945.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
Kapolda Sulsel yang baru, Irjen Polisi Pudji Hartanto Iskandar didampingi Kapolda sebelumnya, Irjen Polisi Anton Setiadji usai pengarahan di hadapan jajarannya di Mapolda Sulsel, Kamis, (10/9), mengatakan, kasus bentrokan itu masih didalami. Belum mengarah kepada siapa pelakunya. Oleh karena itu diharapkan bantuan informasi dari masyarakat.
"Iya, belum mengerucut. Masih terus kita dalami. Kita coba cari nanti bagaimana perkembangannya," ujar mantan gubernur Akpol Lemdikpol ini.
Dia berjanji, selama jalankan tugas sebagai Kapolda Sulsel, akan meningkatkan sinergitas, komunikasi antara Pemda, TNI, institusi lain dan semua stake holder yang ada. Selain itu, dia mengajak partisipasi masyarakat Sulsel untuk bersama membawa Sulsel juga Sulbar menjadi lebih baik sesuai kapasitas masing-masing. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim advokasi melaporkan kasus dugaan penembakan tersebut ke Bareskrim Polri lantaran tak ada perkembangan dari Polda Kalimantan Tengah.
Baca SelengkapnyaPolisi masih terus mencari aktor di balik aksi anarkis Senin (11/09) di depan kantor BP Batam.
Baca SelengkapnyaRamadhan menyampaikan penyidik tidak akan memeriksa Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya karena tak ada kaitannya.
Baca SelengkapnyaAlasan itu disampaikan Agung, mengingat Henri yang merupakan Anggota TNI Aktif.
Baca Selengkapnya