Belum Sepenuhnya Mulus, Ini Ruas Jalan di Jalur Pantura yang Perlu Diwaspadai Pemudik
Merdeka.com - Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Jateng mengingatkan para pemudik untuk ekstrahati-hati saat melintasi jalur pantai utara (pantura). Hal ini disebabkan kondisi jalan yang belum sepenuhnya mulus.
"Bagi yang lewat jalan pantura perlu mewaspadai dan butuh kehati-hatian karena kondisinya belum sepenuhnya mulus. Sesuai arahan pak gubernur, kita masih berusaha melakukan penambalan di ruas pantura," kata Kepala PU Bina Marga dan Cipta Karya Jateng, AR Hanung Triyono, Kamis (21/4).
Dia menyebut ruas jalan yang patut diwaspadai para pemudik yaitu jalur Lingkar Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, ruas jalan penghubung Kota Solo-Purwodadi, ruas penghubung Kota Solo-Sragen. "Jalan berlubang yang perlu penanganan khusus sekitar 5-10 persen. Biasanya pemudik andalannya tetap lewat jalan tol," ungkapnya.
-
Bagaimana kondisi jalan Jalur Pantura Jawa Barat? Saat ini kondisi jalan di Jalur Pantura Subang hingga Indramayu terbilang masih bergelombang. Beberapa jalan malah masih berlubang hingga menyebabkan goncangan kendaraan roda empat.
-
Dimana Jalan Pantura Jawa Barat mulai terlihat rusak? Lalu kondisi jalan sudah mulai rusak saat melewati Simpang Jomin arah ke Subang, Jawa Barat.
-
Apa ancaman bagi pemudik di Jateng menjelang lebaran? Namun di saat momen-momen pulang ke kampung halaman itu, para pemudik dibayangi ancaman cuaca ekstrem, terutama di wilayah Jawa Tengah.
-
Jalur Pantura Jawa Barat, apa yang masih ramai dilalui? Saat ini suasananya masih ramai, maksudnya ramai itu kendaraan barang ya (truk besar).
-
Kenapa Korlantas Polri mengantisipasi kecelakaan mudik? Pada tahun 2023 terjadi 512 kejadian. Pada tahun ini diupayakan diturunkan. 'Pada tahun 2024 kami berharap dapat meminimalkan sehingga operasi tadi bisa berjalan dengan aman dan nyaman itu bisa terwujud,' katanya.
-
Dimana arus mudik di Jawa Tengah terlihat padat? Kepadatan arus kendaraan yang keluar dari gerbang Tol Kalikangkung berdampak pula pada kepadatan arus kendaraan di ruas tol dalam kota Semarang.
Belum Bisa Diperbaiki Seluruhnya
Pihaknya belum bisa memperbaiki seluruh kerusakan jalan di pantura karena waktunya sangat mepet.
"Jalan pantura sudah siap dilewati pada H-10. Tinggal pekerjaan kecil-kecil untuk ditambal yang berlubang. Tapi jalan yang rusak belum bisa dibongkar. Untuk sementara baru ditambal pakai aspal," jelasnya.
Secara keseluruhan total kerusakan di sejumlah jalur mudik masih mencapai 5-10 persen. Kerusakan paling banyak berada di kawasan Pantura bagian timur. Perbaikannya baru bisa dikerjakan setelah Lebaran.
"Jalan berlubang yang butuh perawatan ekstra ada di wilayah timur. Kita laksanakan perbaikan hanya saja setelah Lebaran. Jadi kalau butuh dibeton dan kalau memang harus nanti diplester," ujarnya.
Selain itu, ada juga kerusakan jalan di titik jalur penghubung sejumlah daerah. Masing-masing kerusakannya kurang lebih 3 kilometer. "Di setiap titik kerusakannya sekitar 3 kilometer, tapi titiknya di spot-spot tertentu," tandasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polres Bantul memetakan jalur rawan kecelakaan dan bencana jelang persiapan menyambut arus mudik Lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaJalur alternatif ini disiapkan untuk pilihan para pemudik sekaligus mengurangi kepadatan di jalur utama.
Baca SelengkapnyaBPBD meminta pengendara selalu waspada jika melintasi jalan tersebut.
Baca SelengkapnyaPolda DIY mengidentifikasi ada beberapa jalur rawan kecelakaan dan bencana di DIY yang harus diwaspadai para pengendara kendaraan bermotor.
Baca SelengkapnyaSimak artikel ini agar mudikmu lancar tanpa hambatan.
Baca SelengkapnyaRuas tol Solo-Ngawi sepanjang 90 kilometer memiliki kondisi yang datar dan rata.
Baca SelengkapnyaJutaan pemudik kendaraan roda dua mulai melintasi jalur Pantura di H-3 Lebaran.
Baca SelengkapnyaKemacetan selama arus balik tidak hanya terjadi di jalan tol. Ternyata sejumlah ruas jalan arteri utama juga kerap menjadi titik rawan kemacetan.
Baca SelengkapnyaNamun bagi pemudik yang memaksakan diri untuk melintas, disarankan hanya pada siang hari .
Baca SelengkapnyaUntuk titik rawan mulai dari Tahu Sumedang hingga Pananjung.
Baca SelengkapnyaJalan tersebut belum dilengkapi rambu-rambu lalu lintas yang memadai, termasuk Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL).
Baca Selengkapnya"Ya penyebabnya, sepi dan jalan mulus, pengemudi maunya ngebut," kata Branch Manager Jalan Tol Terpeka Taufiq
Baca Selengkapnya