BEM UI demo tolak reklamasi saat hari bebas kendaraan
Merdeka.com - Puluhan anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) berunjuk rasa di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), dalam aktivitas rutin hari bebas kendaraan. Mereka menyatakan menolak reklamasi Pantai Utara Jakarta.
Ketua BEM UI, Arya Adiansyah mengatakan, reklamasi Pantai Utara Jakarta akan melenyapkan mata pencaharian para nelayan. Selain itu, dia menganggap pemerintah mengabaikan dampak lingkungan.
"Kami tidak ingin reklamasi ini dilakukan. Hal yang urgen yang harus diperhatikan pemerintah yaitu masyarakat dalam hal ini nelayan," kata Arya saat menyampaikan orasinya, Jakarta, Minggu (10/4).
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Bagaimana DPR meminta polisi usut kasus? Sahroni meminta polisi menjawab pertanyaan publik dengan hasil penyelidikan yang objektif.
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
Arya mengatakan, dari hasil kajian BEM UI, reklamasi lebih menguntungkan investor dan perusahaan tertentu ketimbang masyarakat Jakarta. Apalagi, kata dia, setelah Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohammad Sanusi ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dalam kasus dugaan suap perubahan rancangan peraturan daerah terkait reklamasi.
"Ini tentu ada banyak kepentingan di dalamnya, ada permainan. Makanya kami tidak akan berhenti menyampaikan penolakan," ujar Arya.
Dari pantauan merdeka.com, puluhan mahasiswa ini membentang spanduk bertuliskan "Reklamasi Teluk Jakarta Siapa Diuntungkan?". Selain itu turut dipasang pamflet bertuliskan "Usut Korupsi Dalam Reklamasi".
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
massa buruh menggelar aksi di Jalan Ahmad Yani, tepatnya di bawah Flyover Summarecon Bekasi
Baca SelengkapnyaSatu jalur jalan Tol Cibitung 3 di Kawasan Industri MM 2100, Cibitung, sudah bisa dilalui, sedangkan satu jalur lainnya masih tertutup massa buruh.
Baca SelengkapnyaMereka menggelar demontrasi menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP).
Baca SelengkapnyaDemo buruh di Cibitung menyebabkan jalan arteri dari arah Jakarta ke Cikampek dan sebaliknya lumpuh total. Kemacetan mengular berkilo-kilometer.
Baca SelengkapnyaSaat ini, exit tol Cikarang dialihkan ke exit tol lain seperti Bekasi Barat maupun Cibitung.
Baca SelengkapnyaAksi demonstrasi itu dilakukan di Jalan Ir. H. Juanda, Depok.
Baca SelengkapnyaBuruh meminta stop PHK buruh tekstil hingga mencabut Permendag Nomor 8 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaTol Jakarta-Cikampek KM24 di wilayah Cibitung, Kabupaten Bekasi sempat ditutup polisi untuk memberi jalan anggota Brimob menuju lokasi demo buruh.
Baca SelengkapnyaPara pengemudi ojol memprotes ketidakadilan bisnis antara aplikator dengan mitra pengemudi.
Baca SelengkapnyaKorlap Aksi May Day, Ida I Dewa Made Rai Budi Darsana mengatakan, ada 10 tuntutan yang disampaikan dalam aksi kali ini.
Baca SelengkapnyaKepolisian telah menerjunkan sekitar 1.100 personel .
Baca SelengkapnyaMereka meminta kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2024 sebesar 15 persen.
Baca Selengkapnya