Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Benang kusut kasus penyiraman Novel Baswedan

Benang kusut kasus penyiraman Novel Baswedan Novel Baswedan. ©2017 merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Empat bulan sudah penyidik KPK Novel Baswedan menjalani perawatan di Singapore National Eye Centre (SNEC) terhitung sejak Rabu (12/4). Perawatan itu mesti dilakukan Novel usai disiram air keras orang tak dikenal setelah pulang salat Subuh di kediamannya Jalan Deposito T nomor 8, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakut, Selasa (11/4).

Namun, hingga empat bulan berlalu penyiram Novel Baswedan masih misterius. Padahal sejumlah titik terang mengungkap kasus tersebut telah dikantongi pihak kepolisian.

Salah satunya rekaman CCTV dan jepretan kamera tetangga rumah terkait dua pria dicurigai sebagai penyiram Novel. Dalam rekaman itu terlihat keduanya kerap mondar-mandir sekitar rumah Novel sebelum insiden penyiraman.

Orang lain juga bertanya?

Kendati sempat diamankan, namun polisi menegaskan keduanya bukan merupakan pelaku. Keduanya disebut polisi merupakan debt collector motor atau mobil serta informan yang biasa digunakan aparat dalam mengungkap kasus curanmor.

Kasus tersebut semakin pelik setelah Novel meyakini serangan tersebut buntut kasus dugaan korupsi ditanganinya. Tak hanya itu, dia pun berkali-kali menyebut perwira tinggi kepolisian ada di balik teror terhadapnya.

Dugaan keterlibatan polisi berpangkat jenderal itu diketahui Novel dari salah satu seniornya saat masih aktif di kepolisian. Sayangnya Novel hingga kini tak juga mengungkap identitas jenderal tersebut.

Polisi pun telah meminta keterangan Novel di Singapura terkait dugaan keterlibatan jenderal tersebut. Namun 'membisunya' Novel soal identitas jenderal tersebut membuat polisi mengaku kesulitan membongkar kasus ini.

"(Soal keterlibatan jenderal) Dia belum menyampaikan, intinya belum waktunya saya sampaikan sebelum pelaku ditangkap," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (23/8).

Belum terungkapnya kasus penyiraman terhadap Novel membuat pihak keluarga angkat bicara. Keluarga bahkan menyurati Presiden Joko Widodo untuk membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) kasus ini.

"Harapannya adalah agar segera ada perhatian bapak presiden membentuk TGPF agar bisa melihat fakta-fakta penyiraman air keras ini secara obyektif," kata istri Novel, Rina Emilda (Emil) di rumahnya Jalan Deposito Blok T nomor 8, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (28/8).

Emil menjelaskan, suaminya kini sedang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Singapura. Penyidik senior KPK itu tengah menjalani serangkaian operasi untuk memulihkan kondisinya.

Pada operasi tahap pertama yang dijalani pada tanggal 17 Agustus 2017, adalah mengambil jaringan gigi dan gusi kemudian ditanam di dalam pipi. Setelah dua bulan jaring ini akan di pasang di mata kiri untuk mengganti bagian yang sudah rusak.

"Operasi tindakan mata kiri nya kemarin ada beberapa yaitu menghilangkan katarak, menghilangkan glukoma, menghilangkan jaringan yang mati di mata kiri, jaringan kornea. Membuang selaput baby skin yang ditanam pada operasi sebelumnya dan membuang kalsium yang menumpuk akibat pemakaian obat-obatan tetes," ujar dia.

Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi mengungkapkan, Presiden Joko Widodo menyambut baik keinginan Rina Emilda yang ingin bertemu agar kasus menimpa suaminya terang benderang. Namun dia belum dapat memastikan kapan pertemuan tersebut akan berlangsung.

Johan menambahkan, Rina sudah menyerahkan surat permohonan untuk bisa bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

Dia menambahkan, Presiden Jokowi meminta agar sang ibu Novel Baswedan dapat ikut dalam pertemuan. Namun, dia memang belum dapat memastikan kapan pertemuan itu akan terlaksana.

"Enggak-enggak masalah. Kan permintaannya bertemu untuk menyampaikan ucapan terima kasih karena dibantu, gitu-gitu kan. Dan malah Presiden mention sebaiknya sama ibunya juga," ujarnya.

Namun bak benang kusut perkara itu semakin sulit dipecahkan setelah kuasa hukum Novel menyebut kliennya saat menjalani perawatan di Singapura masih mendapat teror. Kendati selama menjalani perawatan mendapat penjagaan yang super ketat, namun tim kuasa hukum menyebut ada pihak yang memata-matai selama Novel di Singapura.

"Ya ada yang jagain dia juga, tapi ya kita sama sama tahu bahwa dia juga sudah dimata-matai," kata Haris Azhar di rumah Novel, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (28/8).

Dia meminta negara hadir, memberi perlindungan kepada Novel selama di Singapura. Apalagi dalang kasus ini belum terungkap dan pelakunya juga masih bebas berkeliaran.

Mantan koordinator Kontras ini berharap Presiden tidak tinggal diam. Perlu ada tindakan tegas dan berani dari Presiden.

"Karena proses hukum terhadap penyerangan Novel tidak dapat dilakukan itu menyebabkan para penyerang itu atau bandit bandit itu terus leluasa untuk melakukan tindakan tindakan yang cenderung menyerang novel," kata dia.

Lantas sampai kapan kasus ini segera terungkap?

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KPK Temukan Dugaan Perintangan Penyidikan Kasus Harun Masiku Usai Periksa Mantan Istri Kader PDIP
KPK Temukan Dugaan Perintangan Penyidikan Kasus Harun Masiku Usai Periksa Mantan Istri Kader PDIP

Di satu sisi juga kasus itu kembali anyar kalangan publik karena melibatkan tokoh publik yang dikenal luas.

Baca Selengkapnya
Tiga Tahun Berlalu, Kasus Pembunuhan Wanita di Batubara Masih Jadi Misteri
Tiga Tahun Berlalu, Kasus Pembunuhan Wanita di Batubara Masih Jadi Misteri

Kasus pembunuhan seorang wanita di Batubara sampai saat ini belum menemui titik terang.

Baca Selengkapnya
Hotman Paris Turun Tangan Jadi Kuasa Hukum Keluarga Vina Cirebon, Ini Alasannya
Hotman Paris Turun Tangan Jadi Kuasa Hukum Keluarga Vina Cirebon, Ini Alasannya

Hotman menemukan sejumlah kejanggalan dalam proses penanganan perkara

Baca Selengkapnya
2 Sosok Eks Kapolres Cirebon di Awal Kasus Pembunuhan Vina, Kini Sudah jadi Jenderal Bintang Satu
2 Sosok Eks Kapolres Cirebon di Awal Kasus Pembunuhan Vina, Kini Sudah jadi Jenderal Bintang Satu

Berikut 2 sosok eks Kapolres Cirebon di awal kasus pembunuhan Vina yang belakangan disorot.

Baca Selengkapnya
Periksa Istri Eks Kader PDIP Saeful Bahri, KPK Buka Opsi Sidik Perintangan Penyidikan Harun Masiku
Periksa Istri Eks Kader PDIP Saeful Bahri, KPK Buka Opsi Sidik Perintangan Penyidikan Harun Masiku

Saeful Bahri merupakan terpidana atas pemberian suap PAW Caleg DPR RI 2019-2024. Harun Masiku buron dalam kasus ini.

Baca Selengkapnya
Ratusan Barang Bukti Dikumpulkan Polisi, Kasus Pembunuhan Ibu Anak Subang Segera Diseret ke Meja Hijau
Ratusan Barang Bukti Dikumpulkan Polisi, Kasus Pembunuhan Ibu Anak Subang Segera Diseret ke Meja Hijau

Meski jumlahnya sudah ratusan, penyidik masih mencari barang bukti lain, terutama golok yang diduga digunakan para tersangka menghabisi korban.

Baca Selengkapnya
Sudah Bunuh Casis TNI AL, Serda Adan Sempat Kuras Uang Keluarga Iwan Sutrisman Rp200 Juta Lebih
Sudah Bunuh Casis TNI AL, Serda Adan Sempat Kuras Uang Keluarga Iwan Sutrisman Rp200 Juta Lebih

Dalam berkas dakwaan terungkap dari ulahnya membohongi keluarga Iwan, Serda Ardan bisa mengantongi Rp200 juta lebih.

Baca Selengkapnya
Harun Masiku Diduga Masih di Indonesia, Ini Respons Novel Baswedan
Harun Masiku Diduga Masih di Indonesia, Ini Respons Novel Baswedan

Novel Baswedan menilai KPK tidak sungguh-sungguh menangkap Harun Masiku karena ada keterlibatan petinggi partai politik.

Baca Selengkapnya
Tersangka Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Ternyata Keponakan Korban, Siap Bongkar Pelaku Lain
Tersangka Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Ternyata Keponakan Korban, Siap Bongkar Pelaku Lain

Pelaku sebelumnya menyerahkan diri ke kantor polisi setelah dua tahun bungkam.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Benny K Harman Tantang Jaksa Agung Singgung Kasus Besar
VIDEO: Benny K Harman Tantang Jaksa Agung Singgung Kasus Besar "KPK dan Polisi Tumbang"

Benny kemudian menantang Kejaksaan Agung untuk berani mengungkap kasus besar yang saat ini masih berjalan

Baca Selengkapnya
Jaksa Lima Kali Tunda Baca Tuntutan Dukun Aki Cs, Hakim: Kerjanya Apa?
Jaksa Lima Kali Tunda Baca Tuntutan Dukun Aki Cs, Hakim: Kerjanya Apa?

"Belum selesai? Kerjanya apa? Sampai lima kali loh, ini sudah sebulan lebih? Sudah yang kelima kali ini," kata hakim ketua.

Baca Selengkapnya
Jenderal Sigit Tegaskan Polri Berkewajiban Mengungkap Dalang Pembunuhan Vina dan Eky Cirebon
Jenderal Sigit Tegaskan Polri Berkewajiban Mengungkap Dalang Pembunuhan Vina dan Eky Cirebon

Sigit pun berjanji Polri akan menindaklanjuti sejumlah laporan yang masuk.

Baca Selengkapnya