Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Benarkah PKI bangkit lagi punya 15 juta massa?

Benarkah PKI bangkit lagi punya 15 juta massa? Ilustrasi PKI. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Mayjen TNI (purn) Kivlan Zen mengungkap adanya tanda hidupnya kembali Partai Komunis Indonesia (PKI). Bahkan, kata dia, bangkitnya PKI sudah mulai bergerak sejak dua minggu lalu.

Tidak tangung-tangung, menurut Kivlan, partai berlambang palu arit tersebut sudah siap untuk melakukan pemberontakan. Dia bahkan mengungkapkan bahwa jumlah pendukung PKI mencapai jutaan.

"Mereka sekarang sudah ancang-ancang. Saya dapat informasi dari orang PDIP dan pendukungnya 15 juta," ujar Kivlan di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (1/6).

Menanggapi hal tersebut, Pengamat militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menilai, pernyataan Kivlan tersebut masih harus dipertanyakan. Pasalnya Kivlan menyampaikan informasi tersebut tanpa menunjukkan ada data ataupun bukti kuat mengenai keberadaan PKI tersebut.

"Ya saya enggak ngerti juga yang menyampaikan angka sampai 15 juta itu datanya dari mana? Kalau kita berdebat tanpa data susah juga. Jangan sampai untuk hal sesensitif itu hanya berdasarkan asumsi atau informasi enggak jelas," kata Fahmi saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Kamis (2/6).

Fahmi menegaskan, informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan ini bisa berdampak langsung kepada masyarakat. Menurutnya, bangsa yang telah Bhineka Tunggal Ika, tidak menutup kemungkinan akan terjadi perpecahan dan kekhawatiran.

"Saya kira para jenderal lebih arif dalam mengumbar informasi seperti itu, dicek dulu kan mereka punya kemampuan itu. Tapi enggak pas menyampaikan itu secara langsung malah membuat kegaduhan," tegasnya.

Dia mencoba berandai-andai jika memang benar PKI kembali bangkit lagi. Menurutnya, partai berwarna merah tersebut bukan merupakan ancaman bagi pemerintah. Karena masalah sebenarnya adalah jurang kesenjangan yang masih lebar dan menjadi pekerjaan rumah yang tak kunjung usai.

"Saya kira apapun itu, mau komunisme atau khilafah enggak akan dapat tempat. Kita enggak sebodoh yang dipikirkan mereka. Apapun namanya ideologi perlawanan itu akan tumbuh karena ada yang tidak memenuhi ekspektasi atau harapan kita sebagai warga negara," tuturnya.

Dia mengingatkan, pemerintah tidak perlu menanggapi isu tersebut terlalu serius. Selama bukti dari pernyataan bangkitnya PKI tak dapat dibuktikan, maka tugas yang jelas harus diselesaikan telah menanti.

"Negara ini fokus melawan kemiskinan, kebodohan, ketidakadilan dan mendekatkan kesenjangan sosial agar lebih dengan ideal saja. Masyarakat kita enggak bodoh lah untuk sekadar mendengar teriak kosong soal PKI," tandasnya.

Sebelumnya diketahui, Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen mengatakan, dua minggu yang lalu telah dideklarasikan sebuah partai yang menamakan dirinya Partai Komunis Indonesia (PKI), dan bermarkas di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Ditemui di sela-sela acara simposium tandingan anti-PKI di Balai Kartini, Kivlan mengaku tak terkejut sedikitpun karena dirinya susah menyadari akan rencana kebangkitan PKI ini sejak lama.

"Dua minggu lalu Partai Komunis Indonesia sudah berdiri. Pimpinannya namanya Wahyu Setiaji. Cari itu orang," ujar Kivlan di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Rabu (1/6).

Kivlan juga mengatakan PKI yang kembali bangkit itu bahkan sudah memiliki struktur hingga tingkat daerah dan desa.

Hal ini disebutnya sebagai perwujudan dari apa yang disebut oleh DN Aidit puluhan tahun silam, bahwa mereka akan bangkit kembali saat keadaan negara dirasa cukup aman bagi mereka.

"DN Aidit 29 September 1965 bilang tarik senjata dan kita akan kembali lagi kalau kita sudah kuat," pungkasnya.

(mdk/sho)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Ngaku Punya Data Intelijen Arah Politik Partai, PKS Anggap Alarm Berbahaya
Jokowi Ngaku Punya Data Intelijen Arah Politik Partai, PKS Anggap Alarm Berbahaya

Terlebih, menurut Mardani, pernyataan Jokowi disampaikan di hadapan para relawan pendukungnya.

Baca Selengkapnya
PKS Puji Presiden Jokowi soal Data Intelijen Parpol
PKS Puji Presiden Jokowi soal Data Intelijen Parpol

PKS berharap, agar data-data yang dimiliki Presiden Jokowi tidak disalahgunakan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Blak-blakan Data Intelijen, Pemberi Informasi Hingga Hadir Tiap Pagi
VIDEO: Jokowi Blak-blakan Data Intelijen, Pemberi Informasi Hingga Hadir Tiap Pagi

Presiden Jokowi mengatakan secara rutin mendapat laporan berkaitan dengan politik, ekonomi, sosial, hingga keamanan

Baca Selengkapnya
Sjam Kamaruzaman & Rahasia Biro Chusus PKI di Balik G30S
Sjam Kamaruzaman & Rahasia Biro Chusus PKI di Balik G30S

Sjam Kamaruzaman disebut sebagai tokoh kunci Gerakan 30 September. Aksinya serba rahasia.

Baca Selengkapnya
Kapolda Metro Jaya Sebut Berita Hoaks Cepat Menyebar, Paling Banyak Soal Politik
Kapolda Metro Jaya Sebut Berita Hoaks Cepat Menyebar, Paling Banyak Soal Politik

Berita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain

Baca Selengkapnya
Pemerintah Diingatkan Harus Lebih Tegas Tangani Kelompok Anti-Pancasila
Pemerintah Diingatkan Harus Lebih Tegas Tangani Kelompok Anti-Pancasila

Organisasi kelompok anti-Pancasila sudah dibubarkan, tapi sel-sel mereka masih terus bergerak di bawah tanah.

Baca Selengkapnya
Foto Langka Suasana Mencekam Jakarta Usai Penculikan para Jenderal di Tragedi G30S, TNI dengan Tank Kuasai Ibu Kota & Buru PKI
Foto Langka Suasana Mencekam Jakarta Usai Penculikan para Jenderal di Tragedi G30S, TNI dengan Tank Kuasai Ibu Kota & Buru PKI

Simak foto langka suasana di Jakarta usai tragedi G30S. Banyak tank berkeliaran memburu anggota PKI.

Baca Selengkapnya
Stafsus Jokowi Buka Suara Soal Beredar Dokumen Hoaks Reshuffle Semua Menteri PDIP
Stafsus Jokowi Buka Suara Soal Beredar Dokumen Hoaks Reshuffle Semua Menteri PDIP

Stafsus Jokowi Buka Suara Soal Beredar Dokumen Hoaks Reshuffle Semua Menteri PDIP

Baca Selengkapnya