Benarkah PKI bangkit lagi punya 15 juta massa?
Merdeka.com - Mayjen TNI (purn) Kivlan Zen mengungkap adanya tanda hidupnya kembali Partai Komunis Indonesia (PKI). Bahkan, kata dia, bangkitnya PKI sudah mulai bergerak sejak dua minggu lalu.
Tidak tangung-tangung, menurut Kivlan, partai berlambang palu arit tersebut sudah siap untuk melakukan pemberontakan. Dia bahkan mengungkapkan bahwa jumlah pendukung PKI mencapai jutaan.
"Mereka sekarang sudah ancang-ancang. Saya dapat informasi dari orang PDIP dan pendukungnya 15 juta," ujar Kivlan di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (1/6).
-
Siapa yang mendapatkan pesan dari Kapolri? Peraih Adhi Makayasa Akpol 2024 diberi pesan oleh Kapolri. Begini isinya.
-
Siapa yang menginstruksikan kader MKGR? SE itu ditandatangani langsung Ketua Umum MKGR Adies Kadir dan Sekretaris Jenderal Ilham Permana.
-
Bagaimana cara cek fakta informasi itu? Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
-
Kenapa para jenderal diculik? Para Jenderal Angkatan Darat dituding sebagai Dewan Jenderal, mereka tidak loyal dan berniat mengkudeta Presiden Sukarno.
-
Siapa yang beri saran itu? Laporan terbaru dari Tiongkok, salah satu pasar terbesar Apple, menyoroti kekhawatiran yang diajukan oleh beberapa toko resmi Apple.
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menilai, pernyataan Kivlan tersebut masih harus dipertanyakan. Pasalnya Kivlan menyampaikan informasi tersebut tanpa menunjukkan ada data ataupun bukti kuat mengenai keberadaan PKI tersebut.
"Ya saya enggak ngerti juga yang menyampaikan angka sampai 15 juta itu datanya dari mana? Kalau kita berdebat tanpa data susah juga. Jangan sampai untuk hal sesensitif itu hanya berdasarkan asumsi atau informasi enggak jelas," kata Fahmi saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Kamis (2/6).
Fahmi menegaskan, informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan ini bisa berdampak langsung kepada masyarakat. Menurutnya, bangsa yang telah Bhineka Tunggal Ika, tidak menutup kemungkinan akan terjadi perpecahan dan kekhawatiran.
"Saya kira para jenderal lebih arif dalam mengumbar informasi seperti itu, dicek dulu kan mereka punya kemampuan itu. Tapi enggak pas menyampaikan itu secara langsung malah membuat kegaduhan," tegasnya.
Dia mencoba berandai-andai jika memang benar PKI kembali bangkit lagi. Menurutnya, partai berwarna merah tersebut bukan merupakan ancaman bagi pemerintah. Karena masalah sebenarnya adalah jurang kesenjangan yang masih lebar dan menjadi pekerjaan rumah yang tak kunjung usai.
"Saya kira apapun itu, mau komunisme atau khilafah enggak akan dapat tempat. Kita enggak sebodoh yang dipikirkan mereka. Apapun namanya ideologi perlawanan itu akan tumbuh karena ada yang tidak memenuhi ekspektasi atau harapan kita sebagai warga negara," tuturnya.
Dia mengingatkan, pemerintah tidak perlu menanggapi isu tersebut terlalu serius. Selama bukti dari pernyataan bangkitnya PKI tak dapat dibuktikan, maka tugas yang jelas harus diselesaikan telah menanti.
"Negara ini fokus melawan kemiskinan, kebodohan, ketidakadilan dan mendekatkan kesenjangan sosial agar lebih dengan ideal saja. Masyarakat kita enggak bodoh lah untuk sekadar mendengar teriak kosong soal PKI," tandasnya.
Sebelumnya diketahui, Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen mengatakan, dua minggu yang lalu telah dideklarasikan sebuah partai yang menamakan dirinya Partai Komunis Indonesia (PKI), dan bermarkas di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Ditemui di sela-sela acara simposium tandingan anti-PKI di Balai Kartini, Kivlan mengaku tak terkejut sedikitpun karena dirinya susah menyadari akan rencana kebangkitan PKI ini sejak lama.
"Dua minggu lalu Partai Komunis Indonesia sudah berdiri. Pimpinannya namanya Wahyu Setiaji. Cari itu orang," ujar Kivlan di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Rabu (1/6).
Kivlan juga mengatakan PKI yang kembali bangkit itu bahkan sudah memiliki struktur hingga tingkat daerah dan desa.
Hal ini disebutnya sebagai perwujudan dari apa yang disebut oleh DN Aidit puluhan tahun silam, bahwa mereka akan bangkit kembali saat keadaan negara dirasa cukup aman bagi mereka.
"DN Aidit 29 September 1965 bilang tarik senjata dan kita akan kembali lagi kalau kita sudah kuat," pungkasnya.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terlebih, menurut Mardani, pernyataan Jokowi disampaikan di hadapan para relawan pendukungnya.
Baca SelengkapnyaPKS berharap, agar data-data yang dimiliki Presiden Jokowi tidak disalahgunakan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengatakan secara rutin mendapat laporan berkaitan dengan politik, ekonomi, sosial, hingga keamanan
Baca SelengkapnyaSjam Kamaruzaman disebut sebagai tokoh kunci Gerakan 30 September. Aksinya serba rahasia.
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaOrganisasi kelompok anti-Pancasila sudah dibubarkan, tapi sel-sel mereka masih terus bergerak di bawah tanah.
Baca SelengkapnyaSimak foto langka suasana di Jakarta usai tragedi G30S. Banyak tank berkeliaran memburu anggota PKI.
Baca SelengkapnyaStafsus Jokowi Buka Suara Soal Beredar Dokumen Hoaks Reshuffle Semua Menteri PDIP
Baca Selengkapnya