Benarkah santet banyak berseliweran saat Jumat Kliwon?
Merdeka.com - Mempelajari ilmu gaib, baik aliran hitam dan putih, menurut paranormal asal Purwokerto Mbah Kacer memiliki banyak persamaan. Perbedaannya, jelasnya, hanya dibedakan dengan nama saja.
"Jika dalam ilmu hitam kita mengenal adanya ilmu pelet, pada ilmu putih kita mengenal adanya ilmu pengasih. Padahal, keduanya memiliki kesamaan fungsi yakni menarik perhatian," ujarnya, beberapa waktu lalu.
Pun dengan ilmu santet yang selama ini kerap diidentikkan dengan ilmu hitam. Dalam ilmu aliran putih, ia menyebut juga dipelajari ilmu santet. Dasar mempelajarinya, menurut Mbah Kacer, sebenarnya sama. Dia mencontohkan, sebelum belajar ilmu santet, seseorang yang mempelajarinya harus bisa membuang ilmu santet terlebih dahulu.
-
Bagaimana santet dipelajari di Banyuwangi? Santet bisa dipelajari tapi harus dengan guru yang tepat. Meski demikian, masyarakat Suku Osing percaya bahwa seseorang memiliki kemampuan santet lebih ampuh jika merupakan warisan dari leluhurnya.
-
Bagaimana cara santet tersebut bekerja? 'Rangkaian upacara ritual ini termasuk dalam ranah kutukan pengikatan Athena dan bertujuan untuk 'mengikat' atau menghambat kemampuan fisik dan kognitif dari individu yang disebutkan.'
-
Kenapa penting untuk tahu doa pengusir setan? Doa pengusir setan penting diketahui sebab ada kalanya jin bisa mengganggu manusia.
-
Gimana supaya enggak jadi pengikut setan? Al Quran menjelaskan bahwa Iblis menjadi sombong ketika Allah SWT memerintahkannya untuk sujud kepada Adam AS.
-
Siapa yang harus belajar? Orang bijak belajar ketika mereka bisa. Orang bodoh belajar ketika mereka terpaksa.
-
Bagaimana cara menghindari godaan setan? Seseorang akan selalu diberikan perlindungan dan pertolongan dari godaan dan tipu daya setan. Caranya adalah dengan selalu mengawali hari dengan membaca bismillah atau taawudz.
"Itu dimaksudkan agar bisa menawar ilmu santet kiriman. Bahkan, ketika belajar mengirim santet orang yang sedang belajar juga harus bisa menolak santet. Hal ini dilakukan agar bisa mengetahui sejauh mana kekuatan santet," jelasnya.
Selain mempelajari itu, orang yang belajar ilmu gaib tersebut juga harus mempelajari waktu-waktu yang cocok untuk mengirim energi gaib kepada orang yang dituju. Waktu-waktu tersebut, jelasnya, lazimnya terjadi pada waktu malam hari.
"Biasanya waktu yang paling sulit untuk mengirim energi itu terjadi pada waktu sekitar pukul 11 malam hingga sepertiga malam, atau saya biasa menyebut jam leluhur. Sedangkan, waktu yang perlu diwaspadai sekitar maghrib hingga jam 10 malam, karena di waktu tersebut saatnya alam demit terbuka," paparnya.
Selain jam-jam tersebut, ia juga menyebut Jumat Kliwon menjadi hari yang sangat sakral dan menjadi waktu yang tepat untuk mengirimkan sesuatu. "Jumat kliwon dalam kepercayaan masyarakat Jawa memang menjadi hari yang perlu diwaspadai, karena hari itu menjadi hari yang kondisi energi berada dalam posisi kuat," jelasnya.
Lalu benarkah setiap hari Jumat Kliwon banyak santet yang berseliweran? (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Santet Banyuwangi punya sejarah panjang sejak zaman kerajaan.
Baca SelengkapnyaDalam ritual ini, mereka wajib melepaskan pakaian umat awam, dan kemudian menggantinya dengan jubah.
Baca SelengkapnyaMenyapu di malam hari dinilai sebagai sesuatu yang berbahaya karena diyakini dapat mengundang makhluk-makhluk halus dan energi negatif ke dalam rumah.
Baca SelengkapnyaWeton tulang wangi merupakan salah satu jenis weton dalam kebudayaan Jawa yang memiliki daya tarik tersendiri yang disukai makhluk gaib.
Baca SelengkapnyaTradisi dilakukan pada 14 Rabiul Awal di tempat-tempat keramat yang dianggap suci.
Baca SelengkapnyaMenurutnya santet bukannya hanya ada di Kalimantan. Namun ada di semua daerah
Baca SelengkapnyaKenalan lebih dekat dengan tradisi Papajar untuk menyambut bulan suci Ramadan ala masyarakat Sunda.
Baca SelengkapnyaPejabat Otorita IKN Alimuddin, angkat bicara dan bongkar fakta mengenai santet di Kalimantan.
Baca SelengkapnyaDalam kegiatan yang dilaksanakan selama Ramadan, para santri difabel tunarungu itu belajar mengaji dengan menggunakan bahasa isyarat.
Baca Selengkapnya