Benda diduga bom molotov ditemukan di posko pemenangan cagub Kepri
Merdeka.com - Benda mencurigakan ditemukan di posko pemenangan pasangan peserta Pilgub Kepri Soerya Respationo dan Ansar Ahmad (SAH) yang berlokasi di kawasan Batam Centre, Selasa (1/12) dini hari. Benda mencurigakan diduga bom molotov tersebut berupa empat botol dengan sejumlah elemen yang terbungkus tas plastik.
"Bukan bom molotov, tapi itu ada empat botol minuman Pulpy Orange terlilit dengan sumbu kompor, dan ada elemen yang lainnya berbentuk cair," kata Kabid Humas Polda Kepri AKBP Hartono kepada merdeka.com, Jumat (4/12).
Polisi hingga kini masih mendalami dan belum bisa memastikan jenis benda mencurigakan tersebut.
-
Apa isi tas koper nuklir? Tas itu berisi pernyataan presiden--Dokumen Tindakan Darurat Presiden atau PEADS – yang menyatakan keadaan darurat nasional dan memperluas jangkauan kewenangan untuk menangani krisis nuklir.
-
Di mana botol itu ditemukan? Peter Allan, 50 tahun, menemukan botol dari masa Victoria itu ketika dia membuka lantai tempat botol wiski itu tertinggal.
-
Siapa yang membawa tas koper nuklir? Tas koper berat itu biasanya ditenteng oleh pejabat militer yang tak pernah berada jauh dari sang presiden, baik ketika dia turun dari helikopter atau tengah rapat dengan berbagai pemimpin dunia.
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Apa isi Tas Siaga Bencana? Dalam situasi banjir, Tas Siaga Bencana memiliki sifat yang tahan air (waterproof) sehingga masyarakat dapat membawa kebutuhan penting di dalamnya. Menurut Sutang, isi Tas Siaga Bencana bisa mencakup berbagai kebutuhan dasar maupun salinan dokumen penting seperti surat tanah, surat kendaraan, atau akta kelahiran.
-
Apa isi balon Korut? Balon-balon tersebut membawa kantong berisi sampah hingga tinja.
"Itu kan bungkusan ditemukan oleh sekuriti agak malam, kemudian dilaporkan ke polisi. Setelah itu datang tim Gegana," terang Hartono.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, benda mencurigakan tersebut awalnya ditemukan oleh sekuriti bernama Heru. Dia mengira tas plastik berwarna hitam tersebut sampah.
Tetapi saat diambil dan akan dibuang, ternyata botol diduga berisi bensin yang dilengkapi dengan sumbu. Dia lantas melapor ke polisi.
Sebelumnya, benda mencurigakan juga ditemukan di salah satu hotel di kawasan Kota Batam. Benda diduga bom molotov tersebut terbungkus plastik hitam yang menyerupai sampah dan ditemukan di parkiran hotel.
"Tidak jauh beda, sekitar dua hari juga ditemukan, tetapi sudah diamankan satpam. Ya sama, bekas minuman Pulpy Orange ada lilitan sumbu kompor. Tetapi itu sudah diamankan," terang Hartono.
Hingga kini Polda Kepri sedang memburu penebar teror tersebut.
Hartono tidak menampik bahwa penemuan benda mencurigakan ini terkait dengan proses Pilkada serentak di sana.
"Ya kalau dikaitkan, ya mengait. Istilahnya kalau dihubung-hubungkan ada, tapi kita akan menelusurinya," terang Hartono.
Pemilihan Gubernur Kepulauan Riau diikuti oleh dua pasangan calon. Yaitu Sani-Nurdin yang diusung lima partai; Demokrat, Gerindra, PPP, PKB dan NasDem.
Sedangkan pasangan Seoryo-Ansar (SAH) didukung empat partai; PDIP, PAN, PKS dan Hanura.
Sejak awal, Pilkada Kepri ini memang diprediksi panas terlebih kedua pasangan memiliki basis pendukung dan kekuasaan yang sama-sama kuat.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi pelemparan bom molotov itu terjadi pada Selasa (17/12).
Baca SelengkapnyaPemeriksaan masih dilakukan polisi untuk menggali motif pembakaran.
Baca SelengkapnyaSejumlah benda diduga bom rakitan tersebut akhirnya diamankan tim Gegana Satuan Brimob Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama Unit Inafis Polres Poso.
Baca SelengkapnyaEmpat saksidari pihak keluarga dan penjaga rumah telah diperiksa polisi.
Baca SelengkapnyaKetiga jenis barang tersebut merupakan hasil pengeledahan di rumah kontrakan terduga teroris di Kota Batu.
Baca SelengkapnyaAgung menyampaikan saat beraksi pelaku menutup diri menggunakan selimut.
Baca SelengkapnyaPenggerebekan ini buntut dari tertangkapnya tiga warga asal Pidie yang selama ini menetap di Ingin Jaya, Aceh Besar.
Baca SelengkapnyaLedakan diduga berasal dari sisa-sisa temuan bahan peledak yang akan dimusnahkan atau didisposal.
Baca SelengkapnyaPolisi telah menetapkan dua orang tersangka yakni RAS dan YST dalam kasus kebakaran rumah wartawan Sempurna Pasaribu di Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumut
Baca SelengkapnyaWarga Wisma Asri Bekasi curiga benda berkabel itu bom rakitan
Baca SelengkapnyaPertamina bersama aparat penegak hukum akan terus bersinergi mengungkap dan menindak upaya penyalahgunaan BBM bersubsidi.
Baca Selengkapnya