Benda mirip kaki katak ditemukan di dalam susu kemasan siap minum
Merdeka.com - Lembaga Konsumen Indonesia (HLKI) Jabar-Banten-DKI menerima laporan adanya konsumen yang menemukan susu kemasan berisi benda diduga mirip kaki katak di dalamnya. Keluhan itu kemudian menyeret produsen susu PT Ultra Jaya atas laporan orang tua korban Rini Tresna Sari ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK). Berikut barang bukti kemasan dengan kode produksi 10.21.09 dan exp 23 Agustus 2016.
"Kasus ini membawa konsumen ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) melalui sidang arbitrase," kata Firman pada merdeka.com, Selasa (1/3).
Persidangan digelar lantaran mediasi yang dilakukan antara konsumen dan pihak produsen susu tidak menemukan titik terang.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Kenapa orang bisa mengalami diare setelah minum susu? Munculnya diare ketika minum susu merupakan kondisi yang bisa dialami sejumlah orang. Penyebab terjadinya hal ini biasanya karena intoleransi laktosa yang dimiliki seseorang.
-
Di mana keracunan terjadi? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
-
Kenapa keracunan makanan bisa terjadi? Keracunan makanan bisa dialami karena sejumlah hal seperti: Campylobacter, bakteri yang ditemukan dalam makanan dan minuman yang terkontaminasi atau diproses secara tidak baik, Escherichia coli (E. coli), biasanya ditemukan pada sayuran mentah dan daging yang kurang matang, Listeria, yang dapat hadir pada daging irisan dan keju lembut, Norovirus, yang dapat Anda dapatkan dari kerang yang kurang matang, Salmonella, biasanya ditemukan pada unggas yang kurang matang dan telur mentah, Staphylococcus aureus, yang juga dapat menyebabkan infeksi staph.
Dia menjelaskan, HLKI mendapat laporan dari konsumen Rini pada 11 Februari lalu terkait ada seorang anak berinisial A yang keracunan usai mengkonsumsi susu kemasan. A diboyong ke rumah sakit pada usai kejadian 27 Januari lalu.
Pihak konsumen sudah meminta pertanggungjawaban produsen susu, namun perusahaan dinilai kurang kooperatif. Maka HLKI langsung mendampingi konsumen ke BPSK.
Firman menjelaskan, berdasarkan Pasal 23 Undang-undang Perlindungan Konsumen, pihak konsumen berhak mengajukan gugatan ke pengadilan atau ke BPSK.
Terpisah, Plant Manager PT Ultra Jaya Azwar M. Muhthasawwar memastikan, benda asing mirip dengan kaki katak tersebut, merupakan gumpalan atau endapan lemak susu. Kepastian itu didapat setelah pihaknya menganalisis kandungan yang menjadi barang bukti konsumen.
Lewat uji mikroskopis terhadap potongan padatan yang diterima konsumen, baik dari segi tekstur, aroma, maupun struktur sel menunjukkan padatan. "Jadi, gumpalan itu bukan fragmen hewan," terangnya pada wartawan, Selasa (1/3).
Bahkan BPOM yang melakukan sidak ke tempat produksi PT Ultra Jaya di Padalarang tidak menemukan keanehan dalam pembuatan kemasan.
"Pihak BPOM tidak menemukan keanehan di dalam kemasan kode batch yang sama dan semua dipastikan normal," terangnya.
Dia menduga, gumpalan terjadi karena adanya kebocoran dalam kemasan susu produk dari PT Ultra Jaya yang disalurkan lewat distributor.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaPetugas SDA saat itu sedang membersihkan saluran air dan mencium bau menyengat.
Baca SelengkapnyaBocah itu mengaku telah dicekoki arak madu oleh teman-temannya.
Baca SelengkapnyaWarga Kalideres, Jakarta Barat digegerkan dengan penemuan mayat bayi terbungkus dalam kantong plastik.
Baca SelengkapnyaDua orang petugas menggunakan tongkat penjepit untuk menangkap ular kobra
Baca SelengkapnyaKanit Reskrim Polsek Duren Sawit AKP Indra Darmawan menerangkan, petugas saat itu sedang membersihkan saluran air.
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan, jasad bayi berjenis kelamin perempuan itu sudah dalam kondisi membusuk.
Baca SelengkapnyaSetelah dibawa ke rumah sakit dan diperiksa, kondisi orok bayi begitu mengenaskan. Selain tak bernyawa, beberapa bagian tubuhnya mengalami luka parah.
Baca SelengkapnyaPetugas Damkar akhirnya berhasil melepas kaleng tersebut dalam waktu 5 menit. Aksi tersebut disambut histeris orang tua bocah itu.
Baca SelengkapnyaMayat tersebut pertama kali ditemukan oleh salah seorang karyawan SPBU.
Baca SelengkapnyaPria yang juga terduga pelaku langsung diamankan ke Polrestabes Semarang.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami dan meminta keterangan pelaku.
Baca Selengkapnya