Benda misterius yang meledak di NTT diduga granat kejut
Merdeka.com - Warga Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, dihebohkan dengan meledaknya sebuah benda asing di rumah Istanto Djaha, di RT/RW 02/06 pada Minggu (28/10) kemarin.
Akibatnya, sebagian tubuh Istanto dipenuhi luka bahkan kedua lengannya putus akibat ledakan tersebut. Istanto seketika itu langsung dilarikan ke RSU Siloam Kupang, untuk mendapatkan perawatan intensif.
Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Abraham Jules Abast mengatakan, benda yang meledak tersebut merupakan granat jenis kejut. Granat tersebut meledak karena dipukul menggunakan benda keras.
-
Apa yang meledak di Gudang Amunisi Kodam? 'Yang namanya markas TNI yang namanya gudang munisi yang pasti dibangun jauh dari tahun tahun sebelumnya. kemudian seiring perkembangan zaman, kesini perkembangan perumahan sehingga merapat ke instalasi militer,' ujarnya.
-
Kenapa bejana keramik tersebut digunakan sebagai granat? Bejana-bejana ini digunakan sebagai granat saat Perang Salib. Granat ini dilemparkan ke benteng Tentara Salib yang menghasilkan suara ledakan yang sangat keras dan kilatan cahaya terang.
-
Apa yang meledak di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Di mana letak Gudang Amunisi Kodam yang meledak? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
-
Kenapa gudang peluru meledak? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
"Diduga ledakan diakibatkan oleh jenis granat kejut. Granat kejut ini diduga yang mengakibatkan ledakan pada saat dipukul, granat ini biasanya digunakan untuk latihan namun dapat juga efektif mengakibatkan luka yang cukup parah ketika meledak, atau terjadi ledakan dalam jarak yang jangankan dekat dengan korban," jelasnya, Selasa (30/10).
Menurut Jules, saat ini tim penjinak bom Brimob Polda NTT tengah melakukan penyisiran dan olah tempat kejadian perkara.
"Ini sementara yang kami sampaikan sesuai hasil olah TKP, dan sampai saat ini untuk tim jibom gegana juga masih melakukan penyisiran dan olah TKP, melanjutkan kegiatan tadi malam sehingga siang ini baru dilakukan pemeriksaan oleh tim jibom," tutupnya.
Sebelumnya, kedua tangan Istanto putus, dan sebagian tubuhnya mengalami luka serius akibat ledakan tersebut. Informasi yang dihimpun, kejadian berawal pada pukul 17.30 Wita ketika Farel Djaha anak dari korban bersama temannya Omry Naitboho menemukan sebuah benda berbentuk kotak segi lima dan berwarna merah.
Sebelum kedua bocah itu membawa benda tersebut ke rumah, Omry Naitboho sempat menegur Farel Djaha untuk tidak mengambil karena seperti sebuah bom. Namun Farel Djaha tetap mengambil dan membawa ke rumah, lalu menunjukkan kepada ayahnya, Istanto.
Setelah melihat benda tersebut, korban kemudian mengambil sebuah hamar dan langsung memukul untuk mengetahui isi dalam benda itu. Tak berselang lama dipukul, benda tersebut langsung meledak dan melukai sekujur tubuh korban.
Nino Naitboho, tetangga korban yang mendengar suara ledakan tersebut langsung berlari ke rumah korban. Sesampainya di tempat kejadian, korban sudah tergeletak tak berdaya di tanah dengan kondisi kedua tangannya sudah hancur. Sehingga Nino Naitboho langsung melaporkan kejadian ini ke Polres TTS. Sementara korban langsung dilarikan ke RSUD Soe.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah granat latihan ditemukan di sepatu warga di Garut
Baca SelengkapnyaEmpat saksidari pihak keluarga dan penjaga rumah telah diperiksa polisi.
Baca SelengkapnyaDensus 88 turun tangan mendalami insiden ledakan di Klapanunggal
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menjelaskan dugaan penyebab ledakan berujung kebakaran amunisi di Gudang Munisi Daerah (Gudmurad) Kodam Jaya
Baca SelengkapnyaDia pun menjelaskan, di gerbang amunisi sudah tersedia alat pemadam kebakaran.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI mengatakan, sifat serpihan proyektil dan selongsong amunisi yang tercecer sangat sensitif jika tidak ditangani dengan baik.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Panglima TNI belum dapat merinci berapa banyak rumah warga yang terdampak insiden tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kronologi meledaknya benda berwarna putih di kawasan padat penduduk, Guntur Setiabudi
Baca Selengkapnya65 ton amunisi tersebut terdiri dari Munisi Kaliber Kecil (MKK) dan Munisi Kaliber Besar (MKB) kedaluwarsa.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI mengatakan, ada 65 ton amunisi kedaluwarsa di gudang amunisi milik Kodam Jaya yang meledak hingga menyabkan kebakaran.
Baca SelengkapnyaBejana keramik ini ditemukan di Kota Tua Yerusalem, Palestina.
Baca SelengkapnyaLedakan diduga berasal dari sisa temuan bahan peledak yang belum dimusnahkan.
Baca Selengkapnya