Bendera Demokrat Dirusak, SBY Bilang 'Saya Tak Berkompetisi dengan Bapak Jokowi'
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY kaget mengetahui atribut partai terpasang di sekitar Kota Pekanbaru dirusak bahkan dibuang ke parit. Kedatangan SBY ke sana untuk menghadiri pembekalan DPC se-Provinsi Riau sekaligus menghadiri acara Paguyuban Keluarga Pacitan.
Kejadian ini bertepatan dengan kedatangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke acara pemberian gelar adat Melayu Riau dari Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR). Jokowi diberi gelar Datuk Seri Setia Amanah Negara.
-
Kenapa Jokowi sedih saat sidang parlemen? Presiden Jokowi memperlihatkan ekspresi kesedihan saat berbicara resesi dan krisis di Sidang Parlemen tahun 2021
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Bagaimana Jokowi ekspresikan kemarahan saat parlemen? Di kesempatan sama, Jokowi juga mengekspresikan kemarahan sambil kepalkan tangan.
Belum diketahui siapa pelakunya. Selain bendera Demokrat, bendera partai lainnya yang terpasang di sepanjang jalan masih terpasang kokoh.
"Saya dapat laporan dari Sekjen, telah terjadi perobekan, perusakan, bahkan pembuangan Baliho dan bendera ke Demokrat ke parit. Saya langsung turun untuk memastikan. Saya sedih melihat hampir seluruh atribut demokrat dirusak di sepanjang jalan ini," ujar Presiden ke 6 RI itu di Pekanbaru, Sabtu (15/12).
Ayah Agus Harimurti itu kecewa dengan perilaku sejumlah orang terhadap partai yang dibinanya sejak puluhan tahun lalu. Namun apalah daya, dia hanya bisa mengadu ke Allah SWT.
"Saya bukan Capres (Calon Presiden), saya tidak berkompetisi dengan Bapak Jokowi. Saya hanya pemimpin partai. Berikhtiar, berjuang dengan cara yang baik dan amanah, sesuai yang diatur konstitusi dan undang-undang," katanya
Padahal, dirinya telah mengalah untuk tidak datang ke gedung LAM Riau. Sebab, di sana juga dilaksanakan acara pemberian gelar adat Jokowi sebagai Datur Sri Setia Amanah Negara.
"Saya sampaikan ke Gubernur (Wan Tamrin Hasyim), saya tidak perlu ke sana dulu, saya menghormati pemimpin yang sedang memimpin, saling menghargai," kata SBY.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku masih bersukur. Meskipun, ditelikung oleh Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaSBY mengatakan seluruh kader Demokrat wajib bersyukur dikhianati NasDem dan Anies.
Baca SelengkapnyaDemokrat ingin Megawati bisa menerima pertemuan dengan SBY
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Baca SelengkapnyaSBY berharap mimpi Demokrat dikabulkan Tuhan Yang Maha Kuasa. Pihaknya akan menemukan baik jalan jalan maupun tempat yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Baca SelengkapnyaArtikel ditulis reporter magang kampus merdeka program Kemendikbud: Nayla Shabrina.
Baca SelengkapnyaNamun SBY ingin seluruh kader Demokrat tetap tenang. Menganggap semua yang dialami Demokrat dengan tenang. Tidak emosional.
Baca SelengkapnyaSBY meminta kader Demokrat itu tidak bicara dan mendengarkan arahan penting darinya.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung pribahasa musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaTerlebih, memang ada pihak yang tidak menginginkan Demokrat berada di dalam pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memiliki testimoni terkait sosok Capres Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya