Bendera Gafatar ditemukan di rumah warga Depok yang hilang
Merdeka.com - Polisi baru saja menggeledah rumah keluarga Defri di Jalan Pendawa, Sukmjaya Depok. Keluarga ini dilaporkan menghilang sejak 7 Desember 2015. Dari rumah Defri polisi mendapatkan bendera berlogo Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
"Ada bendera Gafatar dari rumah itu," kata Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono, Selasa (19/1).
Penggeledahan dilakukan setelah mendapat laporan dari Dian Mayasari, adik Defri. Berdasarkan laporan, Defri yang bernama lengkap Defri Genta Purnama (44) menghilang bersama Devi Nursanti (43) dan lima anaknya yaitu Kamzel Ares (18), Anggita (13), Ila (8), Kiki (7) dan Angga Saputra (2).
-
Siapa yang menghilang selama 15 tahun? ‘Saya pernah hilang sekitar 15 tahun. Terutama ketika saya pulang dari Mesir. Ini benar-benar seperti hilang total ya,’ ungkapnya.
-
Siapa yang menghilang di Desa Pajajar? Berdasarkan cerita turun-temurun, Prabu Siliwangi dikabarkan menghilang di sini saat melakukan pertapaan.
-
Bagaimana keluarga itu ditemukan? Hasil penyelidikan DNA belum lama ini mengungkap bagaimana tragisnya sebuah keluarga dari tiga generasi menjadi korban dari pembantaian itu.
-
Bagaimana mereka kabur? 'Udah kosong, ga ada orangnya,' terangnya.
-
Dimana Samosir dan ibunya menghilang? Di tengah danau terdapat pulau besar yang dinamakan Pulau Samosir, yang dipercaya merupakan tempat Samosir dan ibunya menghilang.
-
Dimana keluarga ini tinggal? Rumah yang ia tempati merupakan warisan orang tuanya. Jalan berliku harus dilalui untuk sampai di rumah Kasimin. Perjalanan kemudian harus dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni tebing.
Mereka sempat pamit akan hijrah ke Papua dari Sujmajaya Depok, namun keberadaan mereka di Papua tak diketahui. Khawatir dengan keberadaan satu keluarga yang tak jelas, akhirnya Dian Mayasari melapor ke polisi.
"Adik Defri melapor ke polisi dan kami kemudian melakukan penyelidikan," kata Dwiyono.
Dari informasi yang berhasil dikumpulkan, lanjut Dwiyono ternyata satu keluarga itu berada di Kalimantan Barat. Hal itu diketahui dari foto-foto yang dimiliki pihak keluarga.
"Dari foto itu terlihat aktivitas mereka bercocok tanam di sana," ungkapnya.
Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki lebih lanjut perihal kehilangan Defri bersama keluarganya. Sebelumnya, keluarga Defri juga sudah menduga kalau kehilangan mereka terkait dengan aliran Gafatar. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kematian ibu dan anak tinggal tulang itu baru diketahui warga setempat setelah kurang lebih satu bulan.
Baca Selengkapnya"Ini sangat mirip dengan kejadian yang di Kalideres, oleh karenanya pola sama, ditemukan jenazah sudah rusak," kata Kombes Pol Hengki.
Baca SelengkapnyaTetangga Grace, Toto menuturkan, ibu dan anak tewas tinggal tulang itu tidak pernah berkomunikasi dengan tetangga sekitar.
Baca SelengkapnyaMengunjungi rumah lama, wanita ini kaget barangnya dicuri dari sofa, meja hingga pagar besi ludes. Ia curhat kecewa dengan sikap tetangga.
Baca SelengkapnyaSejumlah bukti perkara ditemukan oleh Polisi, menjadi jejak untuk mengungkap di balik kematian tragis keduanya.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya melakukan olah TKP ulang dan melibatkan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) untuk mengungkap misteri kematian ibu dan anak yang membusuk itu.
Baca SelengkapnyaIdentitas Mayat dalam Toren Akhirnya Terungkap, Korban Adalah Warga yang Hilang 2 Hari Lalu
Baca SelengkapnyaBerangkat dari rasa curiga itu kemudian tetangga meminta Jafar untuk mengecek rumah tersebut. Jafar melakukan pengecekan bersama Ketua RT.
Baca SelengkapnyaKarena satu peristiwa, sikap keluarga ini berubah. Bahkan mereka langsung menutup diri.
Baca SelengkapnyaRumah ini ternyata pemberian dari seorang kiai. Begini potretnya yang bikin miris.
Baca SelengkapnyaKerangka yang ditemukan diidentifikasi sebagai seorang perempuan bernama Iguh Indah Hayati (55) dan anak lelakinya, Elia Imanuel Putra (24).
Baca SelengkapnyaKetika ditemukan, kedua korban dalam kondisi mengenaskan dengan mengeluarkan bau menyengat
Baca Selengkapnya