Bendungan Oesao Kupang NTT Jebol, Ratusan Warga Terendam Banjir
Merdeka.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mengakibatkan sayap Bendungan Oesao di Desa Pukdale, Kecamatan Kupang Timur, patah. Air bendungan meluap hingga ke wilayah permukiman penduduk.
Tercatat sebanyak 300 jiwa di Kecamatan Kupang Timur terdampak banjir akibat luapan Bendungan Oesao. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
“Sayap Bendungan Oesao jebol tergerus air banjir," kata Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Kupang Elfrid V Saneh, Sabtu (4/2).
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
Dia mengatakan tim dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kupang maupun Balai Wilayah Sungai NTT serta BPBD Kabupaten Kupang telah melihat secara langsung kondisi Bendungan Oesao yang jebol akibat banjir. Menurut dia, kerusakan bendungan cukup serius karena tembok Bendungan Oesao runtuh dan tergerus air.
"Pintu air Bendungan Oesao sudah tidak berfungsi selama 10 tahun sehingga tidak bisa digunakan untuk membuka aliran air saat debit air meningkat karena kondisi pintu air rusak," ujar dia.
Dia menjelaskan penanganan darurat perlu segera dilakukan. Seperti pemasangan bronjong guna menahan tembok bendungan yang masih utuh sehingga kerusakan tidak semakin parah.
Elfrid mengatakan Bendungan Oesao menjadi salah satu bendungan yang penting bagi petani di wilayah Kecamatan Kupang Timur karena menjadi sumber air untuk mengairi ribuan hektare sawah di kawasan persawahan Oesao, Naibonat, dan Nunkurus.
"Apabila kerusakan bendungan ini tidak bisa diatasi maka potensi gagal tanam pada 2023 bisa saja terjadi karena tidak ada air yang bisa mengairi sawah milik para petani," kata Elfrid V Saneh.
Dia menjelaskan pihak Balai Wilayah Sungai Provinsi NTT sudah menyatakan siap untuk memperbaiki kerusakan pada Bendungan Oesao agar kebutuhan air bagi usaha pertanian milik para petani tetap terpenuhi. (mdk/tin)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tingginya air berdampak pula pada ruas jalan sehingga akses lalulintas terganggu.
Baca SelengkapnyaSebanyak 500 keluarga menjadi korban banjir di Bekasi
Baca SelengkapnyaTidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu karena saat kejadian bus hanya berisi sopir dan kernet.
Baca SelengkapnyaPemkot Bandarlampung sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) segera memperbaikinya.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini polisi masih meminta keterangan saksi untuk penyelidikan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaTanggul peninggalan Belanda ini jebol mengejutkan warga karena berlangsung pukul 04:00 WIB dini hari.
Baca SelengkapnyaBanjir masuk ke area basement tempat penyimpanan empat kendaraan milik Anggota DPR-RI, KH Asep Maoshul Affandy.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang melanda Pekalongan, Jawa Tengah usai hujan deras
Baca Selengkapnya10 kecamatan itu yakni Bangko, Batang Masumai, Muara Siau, Lembah Masurai, Bangko Barat, Pemenang Selatan, Tiang Pumpung, Pemenang Barat, Pemenang dan Jangkat.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.
Baca SelengkapnyaSaat ini petugas sudah disiagakan di kota Pangkalpinang untuk memantau wilayah rawan bencana.
Baca SelengkapnyaLebih dari 320 KK menjadi korban banjir setelah sebuah tanggul di kawasan Perumahan Taman Mangu, Tangerang Selatan tak kuat menahan debit air hujan.
Baca Selengkapnya