Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bendungan raksasa di perbatasan Jateng dan Jabar dibangun 2016

Bendungan raksasa di perbatasan Jateng dan Jabar dibangun 2016 Semburan di Bendungan Sungai Kuning. ©REUTERS

Merdeka.com - Bendungan Matenggeng yang berada di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, mulai tahun 2016 akan dibangun. Pembangunan bendungan raksasa tersebut dipastikan usai penandatanganan lembar kesepakatan percepatan pembangunan antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Wakil Bupati Cilacap Akhmad Edi Susanto menjelaskan pembangunan waduk yang akan membendung Sungai Cijolang di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat diharapkan bisa mengatasi persoalan kekeringan yang kerap terjadi di wilayah perbatasan kedua provinsi tersebut.

"Dengan dibangunnya (waduk) Matenggeng ini akan menyelesaikan kekeringan. Ini tentunya ada pembebasan lahan (di Cilacap) kurang lebih seluas 2 ribu hektar," ucapnya, Senin (27/7).

Waduk Matenggeng sendiri dikategorikan sebagai bendungan 'raksasa' dengan membendung Sungai Cijolang yang mengalir di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Diperkirakan, waduk ini bakal mengairi sawah di tiga kabupaten, meliputi Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah serta Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar di Jawa Barat.

Bendungan tersebut direncanakan dibangun dengan total genangan seluas 21 ribu hektar berkapasitas 486 juta kubik yang akan menelan anggaran sekitar Rp 3 triliun. Ia berharap, proses pembangunan akan dimulai pada 2016 setelah selesainya relokasi 14 desa yang meliputi delapan desa di Cilacap, empat desa di Kabupaten Ciamis dan satu desa di Kabupaten Kuningan.

"Insya Allah, kalau ini berjalan dan kalau pemerintah mendukung akan segera bermanfaat bagi masyarakat. Dibangun secepatnya, dimulai pada 2016 selambat-lambatnya pada 2017 sehingga pada 2020 sudah berjalan bagus," ucapnya.

Dia juga menambahkan, selain berfungsi sebagai bendung irigasi, Waduk Matenggeng juga akan menjadi Stasiun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkekuatan 27 megawatt. Dengan menggunakan tiga turbin yang masing-masing berkekuatan sembilan megawatt.

Selain itu, fungsi bendungan lainnya digunakan untuk mencegah banjir yang kerap menerjang wilayah pasang rob Kabupaten Cilacap dan sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy, seperti Kecamatan Cipari, Sidareja, Gandrungmangu, Kawunganten, Bantarsari, Patimuan dan Kedungreja. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dua dari 24 PSN Bendungan Garapan Waskita Karya Tembus 90 Persen
Dua dari 24 PSN Bendungan Garapan Waskita Karya Tembus 90 Persen

Bendungan yang hampir rampung ada di Nusa Tenggara Timur dan Aceh.

Baca Selengkapnya
Wapres Ma'ruf Resmikan Bendungan Cipanas, Jadi Sumber Irigasi Pertanian dan Wisata Baru
Wapres Ma'ruf Resmikan Bendungan Cipanas, Jadi Sumber Irigasi Pertanian dan Wisata Baru

Bendungan ini juga akan membantu meningkatkan intensitas tanam dan produktivitas lahan pertanian

Baca Selengkapnya
Diresmikan Jokowi, Bendungan Karian di Banten Pasok Kebutuhan Air serta Jakarta
Diresmikan Jokowi, Bendungan Karian di Banten Pasok Kebutuhan Air serta Jakarta

Jokowi mengatakan, bendungan dan Instalasi Pengolahan Air itu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya
Potret Megah Bendungan Semantok, Bendungan Terpanjang di Asia Tenggara yang Pembangunannya Telan Dana Rp2,5 Triliun
Potret Megah Bendungan Semantok, Bendungan Terpanjang di Asia Tenggara yang Pembangunannya Telan Dana Rp2,5 Triliun

Bendungan ini diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Margatiga, Dibangun Waskita Karya Senilai Rp846 Miliar
Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Margatiga, Dibangun Waskita Karya Senilai Rp846 Miliar

Bendungan Margatiga memiliki luas genangan mencapai 2.313 hektare (Ha) dan daya tampung sebanyak 42 juta meter kubik.

Baca Selengkapnya
Brantas Abipraya Bangun Bendungan Jragung, Siap Suplai Air Baku untuk 3 Wilayah di Jateng
Brantas Abipraya Bangun Bendungan Jragung, Siap Suplai Air Baku untuk 3 Wilayah di Jateng

Bendungan Jragung ditargetkan rampung pada tahun 2024. Bendungan ini diproyeksikan memiliki kapasitas tampung 90 juta m3.

Baca Selengkapnya
Potret Bendungan Termahal Diresmikan Jokowi, Digarap Hutama Karya dan Telan Biaya Rp3,5 Triliun
Potret Bendungan Termahal Diresmikan Jokowi, Digarap Hutama Karya dan Telan Biaya Rp3,5 Triliun

Bendungan Leuwikeris itu dibangun sejak 2016 atau selama delapan tahun pembangunannya dengan dana bersumber dari APBN senilai Rp3,5 triliun.

Baca Selengkapnya
Pembebasan Lahan Untuk Normalisasi Ciliwung Fokus di Tiga Titik dan Ditargetkan Rampung 2024, Ini Lokasinya
Pembebasan Lahan Untuk Normalisasi Ciliwung Fokus di Tiga Titik dan Ditargetkan Rampung 2024, Ini Lokasinya

Pembebasan lahan ini dilakukan untuk membangun turap atau beton pembatas di sepanjang sisi sungai untuk menahan debit air.

Baca Selengkapnya
Setelah 7 Tahun Pembangunan & Habiskan Anggaran Rp846 M, Bendungan Margatiga Lampung Akhirnya Diresmikan
Setelah 7 Tahun Pembangunan & Habiskan Anggaran Rp846 M, Bendungan Margatiga Lampung Akhirnya Diresmikan

Bendungan yang berlokasi di Lampung Timur ini dibangun sejak tahun 2017.

Baca Selengkapnya
Mulai Tenggelam Akibat Proyek Waduk, Ini Riwayat Kampung Sinday Lebak yang Sempat Dihuni Warga
Mulai Tenggelam Akibat Proyek Waduk, Ini Riwayat Kampung Sinday Lebak yang Sempat Dihuni Warga

Kini rumah hingga masjid di Kampung Sindah hanya tersisa bagian atapnya saja setelah waduk digenangi air

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Bendungan Temef Garapan Waskita Karya, Telan Biaya Rp2,7 Triliun dan Aliri Lahan 4.500 Hektare
Fakta-Fakta Bendungan Temef Garapan Waskita Karya, Telan Biaya Rp2,7 Triliun dan Aliri Lahan 4.500 Hektare

Presiden Joko Widodo mengatakan, air menjadi kunci kemakmuran di NTT. Keberadaan air memiliki manfaat sangat besar bagi petani untuk menanam padi dan jagung.

Baca Selengkapnya
5.825 KK Terancam Kena Dampak Pembangunan Waduk Cibeet dan Cijurey
5.825 KK Terancam Kena Dampak Pembangunan Waduk Cibeet dan Cijurey

Pemkab Bogor mengaku hanya bertugas mendata. Sementara pengalihan warga terdampak ataupun lokasi dan jalan yang terimbas itu kewenangannya Pemprov Jabar.

Baca Selengkapnya