Bengawan Solo Meluap, Ganjar Minta Warga Soloraya Siaga Ancaman Banjir Kiriman
Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta warga selalu siaga akan datangnya banjir kiriman dari sejumlah daerah akibat meluapnya sungai. Pihaknya juga sudah menyiapkan tempat pengungsian dengan protokol kesehatan ketat.
"Kita minta semuanya siaga tidak hanya Bengawan Solo tapi seluruh sungai seperti Banyumas, Cilacap termasuk Pekalongan yang kerap rob," kata Ganjar Pranowo, Selasa (15/12).
Ganjar menyebut, setelah Sungai Bengawan Solo meluap sejak Minggu 13 Desember 2020 seluruh pihak terkait di Sukoharjo, Karanganyar dan Wonogiri diminta siaga. Bila situasinya menjadi tidak terkendali maka yang diutamakan adalah penerapan protokol kesehatan ketat di tempat pengungsian.
-
Mengapa banjir terjadi di Pekalongan? Dilansir dari akun Instagram @pekalonganinfo, sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras. Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Kapan banjir Pekalongan terjadi? Dilansir dari akun Instagram @pekalonganinfo, sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras. Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
"Protokolnya saya minta diperketat, ikuti protokol kesehatan di tempat pengungsian. Saya minta untuk lihat model penataan Kabupaten Magelang," tegasnya.
Sungai Bengawan Solo meluap setelah hujan deras mengguyur wilayah Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (13/12) malam.
Luapan sungai tersebut mengakibatkan puluhan rumah di Kampung Daleman, Desa Ngringo, Kecamatan Jateng, terendam banjir. Hingga Senin (14/12) banjir terus meluas dan memaksa warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir yang mengepung Kota Semarang, Jawa Tengah disebabkan karena cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaBanjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaBanjir menggenangi puluhan rumah warga dan mengakibatkan tanah longsor di beberapa lokasi di Malang.
Baca SelengkapnyaBPBD Grobogan juga berkoordinasi dengan perangkat desa untuk melakukan assessment dan evakuasi warga
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang yang melanda Sukabumi menyebabkan sungai meluap, mengakibatkan mobil-mobil terbawa arus, dan kerugian material diperkirakan capai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaJebolnya tanggul yang tak mampu menahan debit air saat hujan deras terjadi itu menyebabkan lebih dari 320 KK di Perumahan Taman Mangu terkepung banjir.
Baca SelengkapnyaBanjir melanda sejumlah wilayah di pesisir Sumatera Barat. Seorang warga Pariaman dilaporkan meninggal dunia akibat bencana ini.
Baca SelengkapnyaDilanda hujan dengan intensitas tinggi, bencana banjir dan tanah longsor melanda beberapa daerah di Kota Padang
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca Selengkapnya