Bengawan Solo Tercemar Alkohol, Pengusaha Ciu Didata
Merdeka.com - Belakangan air baku yang digunakan PDAM Tirto Wening Solo untuk pelanggan tercemar alkohol jenis ciu. Berdasarkan penelusuran air yang tercemar tersebut berasal dari anak Sungai Bengawan Solo, di Sungai Samin, yang ada di Kecamatan Mojolaban dan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.
Di wilayah tersebut selama ini memang terkenal adanya industri rumahan penghasil alkohol. Diduga limbah yang belum diolah dengan baik tersebut mengalir hingga Sungai Bengawan Solo yang digunakan untuk air baku PDAM Solo.
Untuk mengantisipasi dampak yang lebih buruk, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukoharjo melakukan pendataan jumlah pengrajin alkohol yang ada di dua kecamatan tersebut. Pendataan tersebut juga sebagai tindak lanjut dari rapat koordinasi yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah.
-
Dimana letak sumber air belerang? Begitu sampai di dalam hutan, Martini langsung menunjukkan sumber mata air belerang.
-
Bagaimana sumber air bersih Dusun Sikatok? Air dari gunung dialirkan melalui pipa-pipa menuju rumah-rumah warga. Air itu tampak jernih.
-
Mengapa sumber air belerang terlihat kotor? 'Dulu waktu saya ke sini masih bersih. Tapi waktu saya ke sini lagi kok ada bunga-bunga sesajen. Mungkin kepercayaannya seperti itu dari pengunjung,' kata Martini.
-
Dimana air tersebut ditemukan? Reservoir terbesar telah ditemukan di kosmos, lebih khusus lagi di quasar, yang merupakan salah satu objek paling terang dan paling ganas di kosmos.
-
Kenapa warga kesulitan air bersih? Kekeringan tahun ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang membuat curah hujan sangat rendah.
-
Gimana warga Banyumas dapat air? Air kemudian akan keluar dari lubang buatan dan bisa langsung diambil oleh warga untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
"Kami melakukan pendataan jumlah pengrajin alkohol di dua kecamatan, yakni Mojolaban dan Polokarto. Khususnya di Polokarto yang tengah menjadi sorotan karena pengrajinnya membuang limbah di aliran sungai Bengawan Solo," ujar Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup DLH Sukoharjo Suyatman, Kamis (19/9).
Menurut dia, lima desa di Kecamatan Polokarto terdapat pengrajin alkoholnya. Mereka mengaku sudah melakukan pengolahan limbah. Namun daya tampungnya tidak besar, sehingga sebagian lainnya terpaksa dibuang ke sungai.
Untuk itu, dikatakannya, pihaknya berencana membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di wilayah Polokarto. Bangunan tersebut diharapkan bisa menampung limbah dari pengrajin alkohol.
"Sebenarnya kita akan bangun IPAL, tapi masih terkendala. Lahan yang akan digunakan milik pemerintah desa dan masih berstatus zona hijau," katanya.
Saat ini pihaknya tengah menyelesaikan pengurusan lahan melalui Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang).
Terpisah, Pejabat Pemberi Informasi Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Toya Wening Bayu Tunggul menyampaikan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan semua pihak terkait di DLHK Provinsi Jawa Tengah. Sehingga saat ini PDAM bisa mengambil air baku dari aliran anak sungai Bengawan Solo atau tepatnya Kali Samin.
"Kita ambil air dari Kali Samin, debitnya masih memungkinkan, sebab alirannya ada kiriman air dari Waduk Gajah Mungkur dengan aliran dua meter kubik per detik, tapi kualitasnya masih kuning airnya," terangnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fakta di Balik Tercemarnya Sungai Bengawan Solo, Bencana Rutin Tiap Tahun.
Baca SelengkapnyaWali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan kabupaten lain untuk mengatasi pencemaran di Sungai Bengawan Solo.
Baca SelengkapnyaAir berubah warna dan bau menyengat. Kondisi ini membuat banyak ikan mati dan warga mengalami penyakit gatal.
Baca SelengkapnyaSelain nama wilayah permukiman, toponimi ini rupanya juga dikenal di tempat-tempat dengan nuansa alam seperti gunung, lembah, dan sungai.
Baca Selengkapnyaaktivitas pertambangan emas ilegal yang marak di sekitarnya membuat air menjadi keruh pekat dan menyebabkan gatal-gatal.
Baca SelengkapnyaSudah sebulan limbah industri berbahaya mencemari Kali Bekasi sehingga menghambat pasokan air bersih.
Baca SelengkapnyaAir sumur warga diduga tercemar BBM itu sudah berlangsung selama 7 tahun.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Waduk Tempuran diapit oleh dua desa penghasil minyak bumi
Baca SelengkapnyaSudah tiga bulan puluhah desa di Ngawi dilanda kekeringan, warga harus berjalan jauh demi mendapatkan air untuk mencuci dan mandi.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta tegas terhadap pabrik yang mencemari Sungai Cileungsi.
Baca Selengkapnya"Sumur-sumur sudah mengering, sehingga warga hanya bisa mendapatkan air dari dasar sungai,” Sunardi.
Baca SelengkapnyaBendungan ini menjadi tumpuan utama warga Jatisari dan sekitarnya. Sehari-hari, air dimanfaatkan untuk keperluan mandi, mencuci bahkan memasak
Baca Selengkapnya