Benny Harman Takut Diprank soal Rp349 T: Jangan-Jangan Mahfud Sedang Main Cilukba
Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Demokrat Benny K Harman khawatir ternyata DPR hanya sedang 'di-prank' terkait kasus transaksi mencurigakan Rp349 triliun. Ia mengatakan, Menko Polhukam Mahfud MD seperti sedang bermain 'cilukba' dengan anggota DPR.
Hal itu disampaikan Benny dalam rapat bersama Menko Polhukam, Menkeu Sri Mulyani dan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana di Komisi III DPR.
"Mohon maaf Pak Mahfud bagi saya ini kadang kalau saya tanya jangan-jangan Pak Mahfud dengan teman-temannya ini sedang main cilukba kita yang kena ya kita anggap begitu ya," ujar Benny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/4).
-
Apa yang Bamsoet sampaikan yang membuat dia dilaporkan? 'Seluruh partai politik telah sepakat untuk melakukan amandemen UUD 1945 dan memastikan siap melakukan amandemen tersebut termasuk untuk menyiapkan peraturan peralihannya,' bunyi pokok pengaduan yang disampaikan Azhari ke MKD.
-
Kenapa Hanum Mega viral? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Kenapa Hanan diperiksa KPK? Dia hadir diperiksa terkait kasus tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
-
Kenapa Bamsoet dilaporkan ke MKD? Laporan dibuat mahasiswa Universitas Islam Jakarta bernama M Azhari terkait terkait pernyataan bahwa semua partai politik setuju untuk melakukan amandemen penyempurnaan UUD 1945.
-
Bagaimana Hemas Nura merespon berita tersebut? Hemas Nura memuji sang suami di kolom komentar karena telah melunasi rumahnya, dan juga mendoakan agar rezeki sang suami selalu lancar.
-
Siapa yang menjadi tersangka perundungan? Hasilnya dua orang siswa ditetapkan sebagai tersangka. Kedua tersangka merupakan kakak kelas korban.
Sebab, Benny teringat ketika tahun 2018 kena prank hoaks Ratna Sarumpaet. Ia bercerita sampai dipanggil polisi karena mengomentari isu tersebut.
"Kayak dulu masih ingat kan siapa dulu aktivis politik kita yang dulu yang dulu tahun 2018 ah aktivis politik kita ingatlah Sarumpaet tuh yang mukanya luka lalu kita tanggapi di publik. Kita yang kenapa Mahfud padahal kenapa prank kita ini saya hampir dipanggil polisi bukan dipanggil lagi udah kirim surat ke saya untuk dipanggil hanya karena menanggapi pemberitaan tentang aktivis yang mukanya jadi jelek akibat salah operasi padahal fiktif itu. Tapi itu dulu 5 tahun lalu,"ujarnya.
Apa yang ingin diutarakan Benny adalah supaya Mahfud sungguh-sungguh berkeinginan membongkar masalah transaksi mencurigakan. Benny mengaku kecewa tindakan Mahfud hanya membentuk Satgas dengan anggotanya yang kurang meyakinkan.
"Jadi poin saya sungguh-sungguh sedikit lah kemudian yang terakhir Pak Mahfud saya ke baca tadi pagi dibentuk itu Satgas saya mendukung Satgas tetapi kemudian hilang semangat saya ketika saya membaca anggota-anggotanya siapa ya kok itu-itu juga," katanya.
Benny mengatakan, kasus transaksi mencurigakan ini ada masalah di penegak hukum, serta Dirjen Pajak dan Bea Cukai. Malah mereka dilibatkan dalam Satgas. Seharusnya dibentuk Satgas yang independen.
"Pak Mahfud masalah ini kan ada di kepabeanan ada di perpajakan itu ada di penegak hukum itu juga kalau mereka lagi jadi anggotanya ndak masuk di akal saya itu bagi saya ini bagian dari agenda untuk close kasus ini secara halus tapi ya adalah pertanyaan publik sungguh-sungguh enggak bapak Mahfud bu Menkeu kalau bisa Satgas independen," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada secara tegas menegur Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut Benny tidak bisa mengungkap soal T sebagaimana yang sempat disebutnya saat menjalani pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaKepada penyidik, Benny mengaku tahu sosok T dari Ketua BP2MI Serang yang kini sudah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaBenny hanya disodori undangan klarifikasi saja soal pernyataan sosok T
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III itu menilai tak perlu dibentuk tim pencari fakta kasus Vina.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri mengundang Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengklarifikasikan terkait sosok bandar judi online berinisial T.
Baca SelengkapnyaBenny menyinggung soal mobilisasi anggota polisi ke kejaksaan agung saat kasus ini terungkap.
Baca SelengkapnyaSosok T disebutkan Benny sebagai pengendali judi online tidak terbukti saat memeriksa kepada Benny pada Senin (5 /8).
Baca SelengkapnyaBenny mengaku sudah menerima surat pemanggilan yang dijadwalkan Senin (29/7) lusa tersebut.
Baca SelengkapnyaMahfud Md angkat suara, terkait polemik inisial T yang diungkapkan oleh Kepala BP2MI Benny Rhamdani sebagai sosok pengendali judi online.
Baca SelengkapnyaBudi Arie meyakini banyak sosok yang memiliki inisial T di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri telah melayangkan surat pemanggilan kepada Benny untuk diperiksa sebagai saksi pada Senin 29 Juli lusa.
Baca Selengkapnya