Bentrok berdarah di Aceh Singkil, Polri tangkap 3 tersangka
Merdeka.com - Kepolisian Republik Indonesia terus mendalami peristiwa bentrok berdarah antarwarga di Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil yang berimbas pada pembakaran rumah ibadah dan menewaskan 2 orang serta 4 orang luka-luka. Sejauh ini, polisi sudah menetapkan 10 orang sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
Dari 10 orang tersangka, tiga diantaranya sudah diciduk polisi. "Perkembangan situasi pasca terjadinya bentrok Singkil, sampai saat ini, Polri dalam hal ini Polres Singkil dan Polda Aceh menangkap 3 tersangka yakni S, N dan I," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas Mabes Polri) Brigjen Pol Agus Rianto dalam keterangan pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (15/10).
Polisi juga sudah menempatkan tujuh nama dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Lima diantaranya sudah diketahui keberadaannya. Sedangkan dua lagi masih belum diketahui jejaknya.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang bakar polisi? Dalam kasus ini, Briptu FN sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Penyidik Reknata Ditreskrimum Polda Jatim. Ia pun dijerat dengan pasal tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Apa yang dibakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
"Tentunya ini semua berdasarkan pemeriksaan secara maraton guna melaksanakan instruksi Presiden dan Kapolri," jelasnya.
Dalam insiden tersebut Polisi juga mengamankan sejumlah alat bukti. Di antaranya, senjata tajam, bom molotov, kendaraan roda empat, kendaraan roda dua serta kendaraan roda enam.
Meski sudah menjerat sejumlah pihak sebagai tersangka, Agus menegaskan pengungkapan kasus tidak berhenti sampai di situ. Dia memastikan polisi akan mengungkap aktor intelektual dalam konflik horizontal itu.
"Saat ini masih terus dilakukan pengembangan," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi memastikan terus memburu keberadaan tersangka DPO
Baca SelengkapnyaKabar tiga buronan pembunuh Vina kabur ke Jakarta sebelumnya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPolisi masih terus mencari keberadaan dua DPO yang masih buron.
Baca SelengkapnyaKasus ini terjadi pada 2016 silam. Sudah ada delapan orang yang diadili.
Baca SelengkapnyaAwalnya ada 14 tahanan yang melarikan diri, namun 8 orang sudah kembali diamankan.
Baca SelengkapnyaPolisi Kantongi Identitas Pelaku Pembegalan Terhadap Casis Bintara Polri
Baca SelengkapnyaKlarifikasi dilakukan Kompolnas dengan menemui langsung penyidik Polda Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaAhrie berharap partisipasi masyarakat dalam menyampaikan informasi agar proses pencarian tiga buronan mendapat titik terang.
Baca SelengkapnyaPara tersangka dijerat Pasal 170 dan Pasal 338 dengan ancaman hukuman penjara 15 tahun.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaTiga orang diamankan polisi terkait dengan kasus pembacokan terhadap Jimmy Sugito Putra, saksi pasangan calon (paslon) cabup-cawabup Sampang nomor urut 02.
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya masih menunggu hasil pemeriksaan tim autopsi untuk menjelaskan penyebab kematian pemuda asal Aceh yang diculik 3 anggota TNI.
Baca Selengkapnya