Bentrok berdarah ormas vs kelompok warga di Bekasi Utara
Merdeka.com - Bentrokan berdarah antara salah satu organisasi masyarakat dengan kelompok warga pecah di jalan menuju Perumahan Tytyan Indah, Bekasi utara, Kota Bekasi (16/12). Warga bernama Liem Em Sam (39) tewas dengan tubuh penuh luka bacok. Polisi menetapkan tujuh tersangka. Polisi mencatat kedua pihak ini tercatat sudah tujuh kali berhadapan saling bentrok.
Selain itu, tiga anggota ormas luka-luka. Antara lain Sugiarto (35) dikeroyok ketika hendak mendamaikan permasalahan. Sedangkan, Noval Adam (20) dan Deni (34) masing-masing terluka akibat lemparan batu ketika keributan di depan Perumahan Tytyan Indah.
Peristiwa itu terjadi bermula ketika seorang pedagang kebab, Bambang di Pasar Seroja menegur sekelompok pemuda yang sedang mabuk. Namun teguran itu tak diterima si pemuda dan terjadi salah paham.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Kenapa polisi bakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Siapa yang bakar polisi? Dalam kasus ini, Briptu FN sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Penyidik Reknata Ditreskrimum Polda Jatim. Ia pun dijerat dengan pasal tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
-
Apa yang dibakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
Karena situasi panas, Bambang lalu melapor ke Sugiarto, pimpinan ormas di wilayah setempat. Sugiarto datang dengan maksud untuk mendamaikan, namun malah dikeroyok hingga babak belur. Rupanya di lokasi lain sekitar terjadi pertikaian yang menyebabkan satu orang tewas dari kelompok ormas tersebut.
"Keributan yang terjadi di depan Perumahan Tytyan Indah ini tidak tahu apa-apa," kata Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota Kombes Indarto.
Indarto mengatakan, pihaknya tengah mencari solusi mencegah pertikaian kedua pihak yang sering terjadi di sekitar Perumahan Tytyan Indah. Indarto mengungkapkan peristiwa pertikaian tersebut sudah terjadi lebih dari dua kali.
"Selama ini sudah tujuh kali terjadi (keributan) di sana," kata Indarto, Minggu (17/12).
Pada bentrokan yang terjadi Sabtu kemarin, empat sepeda motor juga turut dibakar. Usai pertikaian itu, ratusan polisi diterjunkan untuk mencegah sweeping.
Indarto mengaku sudah bertemu dengan tokoh masyarakat di sana. Dalam pertemuan itu, polisi menekankan kepada petugas di wilayah agar responsif terhadap permasalahan yang terjadi.
"Kami juga akan melakukan pertemuan lagi dengan warga maupun tokoh masyarakat," ujar Indarto.
Berdasarkan catatan merdeka.com, pertikaian langsung mulai terjadi sejak Jhon Kei yang bermukim di Perumahan Tytyan Indah dijebloskan ke penjara kasus pembunuhan.
Pertikaian pertama terjadi pada malam hari periode Maret 2012 silam. Sejumlah orang luka-luka baik luka bacok maupun luka panah. Siangnya, dua orang tewas menjadi korban salah sasaran.
"Hubungan kedua kelompok itu kini sangat sensitif," kata dia.
Setelah melakukan serangkaian penyelidikan termasuk pemeriksaan 17 saksi, polisi menetapkan tujuh tersangka.
Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Widjonarko mengatakan tujuh tersangka tersebut dari hasil penyelidikan dua lokasi kejadian. Pertama di Pasar Seroja dengan dua tersangka, dan tak jauh dari Perumahan Tytyan Indah lima tersangka.
"Semua tersangka sudah ditahan, mereka mempunyai peran berbeda dari memukul sampai melakukan pembacokan," kata Widjonarko di Mapolres Metro Bekasi Kota, Kamis (21/12).
Ia mengatakan, penyidik masih melakukan pengembangan perihal kasus tersebut, apakah masih ada tersangka lain atau tidak.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses pemulangan dikawal hingga perbatasan dan petugas juga masih disiagakan di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaDebt collector dan pemilik mobil merupakan anggota ormas berbeda.
Baca SelengkapnyaBentrokan antarkelompok ormas ini awalnya terjadi di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi pada Rabu (20/9) petang.
Baca SelengkapnyaDua organisasi masyarakat (ormas) di Tangerang Selatan terlibat perselisihan, Selasa (5/11) malam.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut bentrokan dipicu penarikan mobil salah satu pihak debt collector di wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaBentrokan antarkelompok ormas ini kemudian meluas hingga ke wilayah Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka turut menganiaya korban hingga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSatake melanjutkan saat ini polisi telah mengendalikan kedua massa. Akibat kejadian tersebut 6 motor dibakar massa.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Stefanus Satake Bayu Setiono, menuturkan peristiwa bermula dari gesekan di Batikan Pabelan
Baca SelengkapnyaSejauh ini, dikatakan Kapolres Jakarta Utara tidak ada korban jiwa dari bentrokan warga itu.
Baca SelengkapnyaWakasat Samapta Polres Metro Depok AKP Winam Agus mendatangi mereka dan meminta agar menghentikan pertikaian.
Baca SelengkapnyaBentrokan yang terjadi juga menghanguskan sejumlah motor di Jalan Timor Raya.
Baca Selengkapnya