Bentrok di Batam, anggota DPR minta Kapolda dan Pangdam dicopot
Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR Didik Mukrianto menyesalkan bentrok yang terjadi antara TNI dan Polri di Batam, Kepulauan Riau. Menurut dia, sebagai institusi negara harusnya TNI dan Polri justru memberi contoh yang baik bagi masyarakat.
"Ini sungguh memalukan dan memprihatinkan. Seharusnya mereka bisa mengayomi dan melindungi masyarakat, bangsa dan negara justru sebaliknya, membuat keresahan dan ketidaknyamanan. Mereka dipersenjatai bukan untuk saling tembak tapi untuk menjaga keamanan masyarakat bangsa dan negara," kata Didik di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/11).
Sekretaris Fraksi Demokrat DPR ini meminta agar Kapolri dan Panglima TNI menindak tegas para pelaku bentrok ini. Dia bahkan meminta agar Kapolri dan Panglima mencopot Kapolda Kepulauan Riau dan Pangdam yang paling bertanggung jawab atas aksi itu.
-
Dimana bentrokan antara PDIP dan PPP terjadi? bentrokan antara Laskar PDIP dengan Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) PPP pecah di kawasan Muntilan, Magelang, Jawa Tengah pada Minggu (15/10) sore hari tadi.
-
Bagaimana hukuman diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia melanggar kita hukum. Ada aturannya,' imbuh Agus.
-
Hukuman apa yang diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia ada salah, ada punishment ada hukumnya. Hukum disiplin militer.
-
Kenapa TNI menganiaya KKB? 'Karena ada informasi dari masyarakat yang menyatakan akan adanya pembakaran Puskesmas di Omukia Kabupaten Puncak. Nah kemudian terjadilah tindakan kekerasan ini,' sambungnya.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
"Panglima dan Kapolri jangan ragu-ragu untuk mencopot Kapolda dan Pangdam bilamana melihat anak buahnya yang tidak bisa dibenahi," kata Didik.
Menurut dia, Kapolda dan Pangdam sudah gagal mendidik anak buahnya dengan baik. Dia menyebut, atas tidak boleh membiarkan anak buah berbuat seenaknya yang membahayakan masyarakat.
"Padahal, dua lembaga ini kan memiliki struktur komando yang kuat. Tak mungkin anak buah bisa berbuat seenaknya tanpa sepengetahuan atau kontrol komandan. Tentunya ini catatan bagi DPR bagi TNI dan Polri, kita akan agendakan memanggil mereka untuk meminta penjelasan konflik terjadi," pungkasnya.
Sebelumnya, bentrok kembali terjadi antara TNI dan Polri di Batam. Bentrok terjadi antara anggota Yonif 134/Tuah Sakti, Batam Vs Brimob Polda Kepri di Tembesi, Batam Rabu (19/11) malam. Dalam insiden itu, seorang anggota Yonif 134/Tuah Sakti, Kota Batam, tewas setelah menyerang markas Brimob Polda Kepri di Tembesi bersama regunya diketahui bernama JK Marpaung (33) asal Medan, Sumatera Utara.
Menurut informasi yang dihimpun di lapangan insiden itu bermula karena kesalahpahaman saat dua orang anggota TNI AD dari Yonif 134/TS usai mengisi BBM dan singgah di rumah makan depan Mako Brimob Polda Riau. Keduanya didatangi oleh beberapa anggota Brimob, dan merembet hingga terjadi penyerbuan yang dilakukan oleh TNI AD dari Yonif 134/TS sejak Rabu (19/11) hingga Kamis (20/11) dini hari. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibas mengutuk keras kasus penculikan dan penganiayaan Paspampres terhadap pemuda Aceh.
Baca SelengkapnyaKeduanya diminta klarifikasi terkait kasus menonjol yang terjadi di wilayah hukum Sulteng dan NTT sehingga menyedot perhatian publik.
Baca SelengkapnyaBenny menduga Kapolda NTT tengah dikerjai anak buahnya pada kasus Rudy Soik
Baca SelengkapnyaRomo C Paschalis Pr menjelaskan kronologi penanganan penyelidikan penimbunan BBM bersubsidi di Kupang, yang berujung pemecatan Ipda Rudy Soik
Baca SelengkapnyaMemasuki tahun politik ini, Arteria mengaku kepada Komjen Fadil bahwa rasa persaudaraan Komisi III DPR sudah hilang.
Baca SelengkapnyaAgar tindakan segelintir oknum tidak merusak citra Mabes TNI.
Baca SelengkapnyaTrimedya heran rapat sepenting ini tak dihadiri Kapolri
Baca SelengkapnyaRikwanto menceritakan pengalamannya saat masih bertugas menjadi anggota polisi.
Baca SelengkapnyaMaka dari itu perlu, tindakan tegas agar tidak mencoreng Bawaslu terlebih institusi penyelanggara pemilu
Baca SelengkapnyaPDIP sedih dan kecewa dengan pencopotan bendera PDIP dan baliho Ganjar Prabowo-Mahfud MD saat kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Gianyar
Baca SelengkapnyaPacul mengatakan tumbangnya Trimedya dan Lodewijk lantaran terjadi kegiatan tansaksional selama pileg
Baca SelengkapnyaAhmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca Selengkapnya