Bentrok di UMSU terjadi karena mahasiswa ingin hakimi pembunuh dosen
Merdeka.com - Polisi menuding mahasiswa memicu bentrok di kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), saat proses penangkapan RS (21), pelaku pembunuhan dosen, Hj Nur'ain Lubis (63). Mahasiswa disebut menghalangi polisi dan ingin menghakimi pelaku.
Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, membeberkan rangkaian peristiwa itu.
"Sore sekitar pukul 16.30 WIB, kita mendapat informasi telah terjadi tindak penganiayaan terhadap dosen UMSU yang dilakukan mahasiswa," kata Mardiaz.
-
Siapa yang mengintimidasi Rektor Unika? Rektor Unika Soegijapranata, Ferdinandus Hindarto mengaku diminta oknum kepolisian membuat video testimoni tentang pemilu damai dan menyampaikan keberhasilan kinerja presiden Joko Widodo selama 9 tahun memerintah.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Bagaimana polisi membantu pria tersebut? Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang menyekap polisi? Tiga pelaku diamankan. AI, N dan S diduga pelaku percobaan pembunuhan terhadap anggota Pam Obvit Polda Metro Jaya, Bripka Topan Febriyanto.
Polisi, kata dia, datang ke lokasi. Mereka berhasil mengamankan pelaku dari kamar mandi Fakultas Ekonomi.
"Tapi ada beberapa mahasiswa yang ingin menghakimi sendiri, sehingga pelaku kami amankan di pojok (kamar mandi)," ucap Mardiaz.
Saat petugas mencoba mengeluarkan RS dan membawanya pergi, sejumlah mahasiswa protes. Mereka menilai polisi tidak berhak di kampus.
"Kami harus masuk karena ini kan pidana murni," ujar Mardiaz.
Menurut Mardiaz, kondisi semakin tidak kondusif karena mahasiswa sudah memadati halaman di sekitar Fakultas Ekonomi UMSU. Polisi pun tidak bisa bergerak.
Sempat terjadi bentrok antara petugas dan sejumlah mahasiswa di dalam kampus Fakultas Ekonomi. Petugas kepolisian, termasuk Mardiaz, sempat mengangkat senjata.
Setelah negosiasi, petugas akhirnya dapat membawa RS keluar Fakultas Ekonomi. Namun, massa di luar sangat padat sehingga terjadi aksi saling dorong.
Dengan susah payah, petugas membawa dan menaikkan RS ke mobil polisi. Saat digiring, RS sempat dihujani pukulan. Petugas pun terkena pukulan dan membalasnya.
Bentrok tetap terjadi meski RS sudah dibawa ke Mapolresta Medan. Saling lempar terjadi di depan perguruan tinggi itu, di Jalan Mukhtar Basri. Gas air mata pun sempat ditembakkan.
Petugas Polresta Medan didukung Brimob Polda Sumut lantas memasang barikade di Jalan Mukhtar Basri. Suasana sempat mencekam.
Sekitar empat mahasiswa diamankan dalam bentrokan ini. Mereka diduga sebagai provokator serta menghalangi petugas dan merusak mobil polisi.
Sempat tersiar kabar ada petugas kepolisian disandera di dalam kampus. Namun, informasi tidak terbukti.
Suasana akhirnya terkendali setelah pihak rektorat turun tangan. Mahasiswa tenang, barikade pun dibuka. Warga kemudian dibolehkan melintas.
RS menikam dosennya, Hj Nur'ain Lubis, di toilet FKIP UMSU. Perempuan itu sempat dilarikan ke RS Imelda Pekerja Merdeka, tetapi meninggal.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mengidentifikasi dua pelaku begal sejoli mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang tewas ditikam.
Baca SelengkapnyaUGM melarang dosen killer atau dosen mengajar galak untuk menciptakan suasana belajar nyaman tanpa kekerasan fisik maupun psikis.
Baca SelengkapnyaHarapannya, persoalan kesehatan mental tak dialami oleh mahasiswa UGM.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 16 pelaku bentrok mahasiswa antarfakultas di Universitas Islam Makassar (UIM) yang menyebabkan sejumlah ruang sekretariat rusak.
Baca SelengkapnyaMereka pun mencoba untuk memanggil satpam untuk membuka gerbang kampusnya.
Baca SelengkapnyaMahasiswa tingkat pertama yang meninggal diduga dianiaya senior itu bakal diberangkatkan ke kampung halamannya pada Minggu (5/5) besok.
Baca SelengkapnyaPenyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap kedua yakni R (36) dan NP (27).
Baca SelengkapnyaBantuan ditawarkan untuk membongkar kasus pembunuhan mahasiswa UI tersebut.
Baca SelengkapnyaRusak Ruang Kuliah, Mahasiswa Unismuh Makassar Ditangkap Polisi dan Urat Kaki Putus
Baca SelengkapnyaSelain itu, UMS juga memberikan sanksi yang sama pada kasus dosen lainnya yang diduga mengajak melakukan tindak asusila mahasiswanya.
Baca SelengkapnyaMDR mengaku tidak mengenal wanita tersebut dan telah menyerahkan daftar nama mahasiswa dan mahasiswi bimbingannya kepada pihak kampus untuk dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaKendati mendapat intervensi, para mahasiswa tetap berjuang mengungkap kebenaran demi nama baik kampus.
Baca Selengkapnya