Bentrok POMAL & Polri, Desmond tuding TNI ingin kembali ke Orde Baru
Merdeka.com - Razia anggota POM TNI AL berujung bentrok dengan anggota polisi di Bengkel Cafe kawasan SCBD, Jumat lalu. TNI AL mengaku polisi malah menodongkan pistol saat ditanya identitas.
Anggota Komisi III DPR asal Partai Gerindra Desmond J Mahesa mempertanyakan alasan terjadinya perkelahian. Kedua institusi harus menindak tegas anggotanya jika terbukti melanggar disiplin.
"Ya inilah yang harus kita lihat, persoalan ini ada apa? Kalau bicara hukum, TNI tidak boleh terlibat banyak dalam urusan sipil," kata Desmond di gedung DPR Senayan Jakarta, Senin (9/2).
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Apa yang dilakukan TNI di kantor polisi? Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak. Mereka datang bukan tanpa tujuan. Prajurit TNI mengincar salah satu sosok pimpinan tertinggi di kantor Polisi tersebut, yaitu Kapolres Tuban, AKBP Suryono. Para prajurit TNI itu datang bukan dengan maksud buruk, sebaliknya, mereka datang dengan perasaan riang gembira. Membawa sebuah banner ucapan yang dibuat khusus untuk merayakan hari bahagia para anggota Polri.
-
Bagaimana hukuman diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia melanggar kita hukum. Ada aturannya,' imbuh Agus.
Menurutnya bentrok yang sering melanda TNI dan Polri diduga akibat kesejahteraan yang timpang. Namun, tidak menutup kemungkinan ada oknum dari kedua institusi yang memang menyalahgunakan kewenangannya.
"Ini bisa soal bagi rezeki atau ketidakberesan polisi dan TNI juga," terang dia.
Lanjut dia, ada kesan TNI ingin kembali mengurusi persoalan sipil. Tetapi kuncinya adalah membuat peraturan yang tegas untuk kedua institusi agar tidak ada gesekan lagi.
"Iya, dari bahasa yang dikemukakan ada keinginan TNI kembali ke orde baru misalnya Undang Undang Pertahanan Nasional. Sebenarnya bagaimana mendisiplinkan masing-masing, tidak benar TNI masuk wilayah sipil, termasuk peradilan militer dibenahi ke depan," pungkas dia.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua oknum anggota TNI Kodam IX/Udayana ditangkap karena diduga terlibat dalam penyerangan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar, Bali.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaLemparan batu mengenai kening dan pipi Serd STV hingga memar dan dibawa ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaAda indikasi salah satu dari oknum tersebut memiliki hubungan keluarga dengan pelaku lainnya
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa motif dari dua anggota tersebut yang ikut dalam aksi penyerangan tersebut.
Baca SelengkapnyaBentrokan terjadi antara Brimob dengan polisi di Tual, Maluku, Minggu malam kemarin.
Baca SelengkapnyaKorban tertembak dan terlindas mobil polisi kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKondisi nahas dialami dua orang polisi saat menangkap terduga penipu daring di OKI, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaTak terima ditegur, kedua pelaku langsung melakukan penyerangan kepada Aipda D dan A.
Baca SelengkapnyaAnggota Kodim 1621/TTS berinisial JT dan anggota Sat Lantas Polres TTS berinisial H terlibat salah paham.
Baca SelengkapnyaBarang bukti yang disita senapan angin, sepatu PDL, kampak, atribut OPM bintang kejora dan senter
Baca SelengkapnyaJohnny berharap ke depan insiden seperti itu tidak terjadi lagi.
Baca Selengkapnya