Bentrok sengketa lahan di Urut Sewu pecah lagi, tentara pukuli warga
Merdeka.com - Bentrok antara TNI dengan warga di kawasan Pesisir Urut Sewu, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah kembali pecah. Peristiwa ini terjadi ketika 150 warga mendatangi lokasi lahan yang dipagari TNI. Akibat kejadian ini sejumlah warga mengalami luka-luka.
"Korban dirawat di rumas sakit, empat parah yang lain muka memar banyak. Sempat ibu-ibu nangis," kata Muchlisin, Kepala Desa Petangkuran, Kebumen, Sabtu (22/8).
Empat warga yang mengalami luka parah adalah Widodo Sunu Nugroho selaku Kades Wiromartan, Rajab, Prayogo dan Ratiman. Selain itu, 15 warga lainnya mengalami luka ringan dan kini dirawat di Puskesmas Mirit.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Bagaimana polisi mengatasi kedua pria yang ribut? Demi mengembalikan kesadaran para pelaku, polisi pun melakukan tindakan. Keduanya diguyur air kolam yang berlokasi di kantor setempat.
-
Bagaimana bentrokan itu berakhir? Kondisi tersebut bisa diurai setelah beberapa jam kemudian.
-
Apa yang dilakukan TNI untuk mencegah pertikaian? Komandan Kompi (Danki) Alpha Mayor Inf Handi Wibowo segera melaksanakan prosedur tetap sebagai pasukan misi perdamaian PBB. Selanjutnya Danki Alpa melaporkan kejadian tersebut kepada Dansatgas dan menyiapkan Quick Reserve Team (QRT) yang berjumlah 23 personel untuk menghadang tank Markava milik Israel guna mencegah terjadinya pertikaian dengan tentara Lebanon.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
"Dipukul pakai pentungan, mereka bawa senjata laras panjang," ceritanya.
Bahkan personel polisi yang berada di lokasi tidak berani melerai bentrokan tersebut. Warga yang berlarian dikejar-kejar tentara.
Sementara itu, Agam, aktivis mahasiswa yang juga berada di lokasi menceritakan bahwa awalnya warga bergerak ke lokasi pembangunan pagar pembatas lahan yang akan dipakai untuk latihan militer. Tujuannya warga ingin menanyakan legalitas pembangunan pembatas tersebut.
Di tengah-tengah orasi, tiba-tiba jumlah tentara bersenjata lengkap terus bertambah. Dia memperkirakan jumlahnya 200 tentara. Warga kemudian dikepung. Saat itulah, tanpa ada peringatan terlebih dahulu, tentara langsung memukuli warga.
"Kita tidak bawa senjata, terjadi serangan tiba-tiba. Warga ambil motor digebuki rame-rame, dikejar-kejar. Kami mundur 200 meter masih dipukuli," terang Agam.
Sebelumnya, konflik agraria antara TNI dan warga juga terjadi Kamis (30/7). Saat itu, warga menggelar demonstrasi menolak pemagaran lahan pertanian yang diduga bakal dijadikan area latihan militer. Aksi ini juga berujung kericuhan. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejauh ini, dikatakan Kapolres Jakarta Utara tidak ada korban jiwa dari bentrokan warga itu.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan menjelaskan saat ini situasi di lokasi bentrok Desa Cinta Adil, Kecamatan Biru-Biru, Deli Serdang, sudah kembali kondusif.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami penyebab tawuran di Underpass Manggarai.
Baca SelengkapnyaKonflik itu disebabkan adanya penyanderaan salah seorang karyawan perusahaan.
Baca SelengkapnyaBentrok bermula dari teguran prajurit TNI kepada anggota Brimob di lokasi
Baca SelengkapnyaTawuran ini sempat viral di media sosial, karena memicu kemacetan.
Baca SelengkapnyaSigit mengimbau dalam menyelesaikan masalah ini pihaknya juga akan mendorong adanya musyawarah. Sehingga kejadian bentrokan, seperti hari ini bisa dicegah.
Baca SelengkapnyaPenembakan peluru karet itu telah sesuai prosedur setelah dilakukan imbauan dan tembakan gas air mata.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaMasalah ini selesai usa mediasi dua belah pihak. Antara kedua ormas sepakat tidak melakukan aktivitas apapun di lahan tersebut sampai adanya putusan pengadilan.
Baca SelengkapnyaKedua kelompok ini memang sudah terjadi keributan akibat dampak dari proses pembangunan.
Baca SelengkapnyaBentrokan antara anggota Brimob Polri dan prajurit TNI Angkatan Laut (AL) di Pelabuhan Sorong, Papua Barat, telah diredam.
Baca Selengkapnya