Bentrok TNI AU vs warga Medan berujung penganiayaan dan perusakan
Merdeka.com - Sengketa lahan antara TNI AU dengan warga Kelurahan Sari Rejo, Polonia, Medan berujung penganiayaan dan tindakan anarki. Warga berdemo menolak pengukuran dan pemasangan patok oleh TNI AU di lahan yang sudah dimenangkan warga di Mahkamah Agung, berakhir rusuh, Senin (15/8). Sejumlah tentara memukuli warga hingga wartawan yang meliput.
Dalam aksi itu, warga memblokir Jalan SMA 2, Polonia, dengan membakar ban, batang kayu dan sampah. Sebelum kerusuhan membesar, sempat terjadi aksi saling dorong di lokasi. Seorang warga bahkan ada yang diamankan. Kericuhan kemudian sempat reda.
"Habis itu terjadi lempar-lemparan. Tentara mengejar warga," kata Ida, warga Jalan Pipa II, yang mengaku melihat langsung kejadian itu.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Dimana penganiayaan terjadi? Penganiayaan yang viral itu dikabarkan terjadi di Mekarwangi, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
Sejumlah sepeda motor ditinggal warga yang melarikan diri. Satu di antara kendaraan itu dilaporkan terbakar. "Kemudian mereka men-sweeping rumah-rumah warga. Kereta (sepeda motor) yang tinggal mereka bawa," sambung Ida.
Seorang pemuda bernama Yogi diamankan personel TNI AU di rumah paling ujung di Jalan Pipa I. "Kami duduk di rumah Ibu Ruf. Si Yogi juga ada di sana. Ditanyai mereka, dilihat kakinya ada bekas luka kena lalang, dia langsung ditampar dan dibawa," terangnya.
Penangkapan Yogi dibenarkan Ibu Ruf. "Iya dia ditangkap dari rumah saya," kata Ruf.
Kekerasan TNI AU di masjid Sari Rejo ©2016 merdeka.com/yan muhardiansyah
Personel TNI terus merangsek masuk ke Jalan Pipa I dan Pipa II. Di Jalan Pipa II, seorang anak dipukul pada bagian belakang kepala. "Kami lewat karena adikku mau pangkas," jelas kakak si bocah.
Tak berhenti di sana, aparat TNI terus merangsek hingga ke Jalan Antariksa. Di sana seorang warga bernama Iqbal dipukuli. "Dia dipukuli kemudian diseret sama warga. Setelah ibu-ibu keluar baru dilepaskan," kata Erna, seorang warga.
Iqbal mengalami luka robek di sekitar mata. Dia juga tak sadarkan diri. Warga kemudian mengevakuasinya menggunakan becak bermotor ke RSU Mitra Sejati.
Sejumlah wartawan juga tak luput menjadi korban keberingasan aparat TNI AU. Ada dua wartawan terpaksa dilarikan ke RS Mitra Sejati. Yaitu Andri Syafrin Purba, wartawan TV nasional dan Array A Argus dari media online.
Andri Syafrin mengalami luka di pelipis, mata, dan tangan kanan akibat dipukuli. "Peralatannya juga dirampas, seperti kamera, ID card, dan HP," jelas Fauzi, adik dari Andry Syafrin.
Sementara Array dikabarkan mengalami luka lecet di lengan kiri. Rusuknya juga diinjak anggota TNI AU. "Aku sedang wawancara dengan ibu-ibu. Sedang wawancara aku ditarik, diseret dan diinjak," ucap Array.
Selain itu, lima warga juga mengalami luka tembak. Belum jelas peluru apa yang digunakan menembak kelima warga. Namun korban penembakan mengalami luka bundar dengan besar sekitar lubang sedotan kecil.
Anggota TNI AU bentrok dengan warga di Medan ©2016 merdeka.com/yan muhardiansyah
Lima korban yang terluka yaitu Fadli (22) warga Teratai Gang Ikhlas, mengalami luka tembak di tangan kanan; Wahyu (19) luka tembak tangan kiri; Ahmad (22) luka tembak leher kiri; Raja (26) warga Karang Sari Golf, luka tembak di pinggang kanan; dan Gunawan (22) alamat Jalan Antariksa, luka tembak betis kanan.
"Aku ditembak di bengkel. Kami memang lari ke bengkel kawan tadi. Ini masih ada peluru di betis, makanya aku ikat supaya pelurunya enggak lari ke mana-mana," kata Gunawan.
Akibat tindakan arogansi aparat tersebut, kedua wartawan dan sejumlah warga dirawat di RS Mitra Sejati.
Terkait penganiayaan terhadap wartawan, Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Soewondo, Mayor Jhoni Tarigan mengucapkan permintaan maaf. "Kami minta maaf, kami juga tawarkan pengecekan supaya jangan ada hal-hal yang tidak diinginkan pada fisik beliau. Kita tetap berupaya bertanggung jawab dan beritikad baik," katanya.
Dia juga membantah ada pemukulan terhadap warga. "Tidak ada pemukulan, jadi kita tidak ada memukul apa pun," kilah Jhoni.
Namun rekaman CCTV Masjid Al Hasanah, Jalan Teratai, Medan, yang beredar di kalangan wartawan menunjukkan fakta sebaliknya. Dari rekaman berdurasi 1 jam 24 menit 54 detik itu, personel TNI AU terlihat jelas menganiaya warga.
Penganiayaan mulai terlihat pada menit 16.18.42. Ketika itu seorang laki-laki mengenakan kaos dan celana hitam sedengkul, ditarik sejumlah petugas TNI keluar dari Masjid Al Hasanah. Pemuda itu sempat berusaha melarikan diri melawan arah. Namun, dia tampak terkepung dan kembali ke depan masjid.
TNI AU pukuli wartawan di Medan ©2016 Merdeka.com
Aparat yang berada di sana menendang dan memukulinya dengan pentungan. Pemuda itu terus dipukuli hingga masuk ke halaman masjid.
Tak hanya melakukan penganiayaan, personel TNI AU juga melakukan sweeping ke teras masjid dan sempat membawa seorang jemaah yang baru melaksanakan salat. Bukan hanya itu, kotak infak masjid yang terbuat dari kaca juga dipukul dengan tongkat dan ditendang.
Sejumlah pihak mengutuk tindakan arogansi aparat ini. Kepala Divisi Advokasi Ekonomi Sosial KontraS, Ananto Setiawan bahkan menuturkan anggota TNI AU kerap melakukan intimidasi dan membakar posko warga di sekitar Center Bisnis Distrik (CBD) Polonia.
"Kami mendesak Kepala Staf Angkatan Udara untuk segera menarik seluruh anggota TNI AU yang berada di Kecamatan Sari Rejo, Polonia, Medan serta menjamin berhentinya bentuk-bentuk kekerasan yang selama ini dialami oleh warga Sari Rejo," kata Ananto di Kantor KontraS, Jakarta, Selasa (16/8).
Menurutnya, lahan sengketa seluas 260 hektare di Kelurahan Sari Rejo, Medan merupakan kepemilikan warga karena surat sudah dikeluarkan Kementerian Badan Pertanahan Nasional. Namun, pihak TNI AU mengklaim lahan tersebut direncanakan dibangun rumah susun sewa bagi Kosekhanudnas III dan Wing III Paskhas TNI AU.
"Kementerian Pertanahan untuk segera mengambil alih kasus sengketa lahan antara warga Lanud Suwondo Medan guna mencari skema penyelesaian sengketa lahan secara berkeadilan dan menghormati prinsip-prinsip hak asasi manusia," kata dia.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan bersama Forum Umat Islam, mengutuk tindakan kekerasan dilakukan puluhan personel TNI AU terhadap pengurus Masjid Al Hasanah, Masjid Silahturrahim, Sari Rejo, Medan. Tindakan itu dinilai sebagai bentuk penistaan terhadap rumah ibadah.
Wartawan Bogor kutuk pemukulan yang dilakukan personel TNI AU ©2016 Merdeka.com/ilham kusmayadi
Wakil Ketua MUI Kota Medan, Abdul Hakim Siagian mengatakan, berdasarkan informasi didukung bukti rekaman CCTV yang ada di kedua masjid itu, sejumlah personel TNI AU telah melakukan kekerasan terhadap pengurus masjid.
Dalam rekaman CCTV itu, nazir Masjid Al Hasanah dibawa paksa dengan kerah baju bagian belakang ditarik seorang personel TNI AU. "Dalam rekaman tampak oknum TNI AU tampak membawa paksa Parno, nazir Masjid Al Hasanah," kata Abdul Hakim, Selasa (16/8).
Sementara itu, gelombang kecaman para wartawan di sejumlah kota besar terus terjadi. Di Solo, Bogor dan Medan, wartawan mengecam tindakan represif aparat yang dianggap menghalangi kerja jurnalistik.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan menjelaskan saat ini situasi di lokasi bentrok Desa Cinta Adil, Kecamatan Biru-Biru, Deli Serdang, sudah kembali kondusif.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI yang sedang melerai keributan di acara hiburan solo organ tiba-tiba dikeroyok brutal oleh warga yang emosi.
Baca SelengkapnyaBentrok bermula dari teguran prajurit TNI kepada anggota Brimob di lokasi
Baca SelengkapnyaMotif penyerangan yang terjadi pada Jumat malam itu masih simpang siur. Selain satu tewas, sejumlah warga juga luka-luka.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memastikan proses hukum terhadap insiden ini terus berjalan.
Baca SelengkapnyaDenpom IV/Surakarta menetapkan enam prajurit TNI sebagai tersangka penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
Baca SelengkapnyaPrajurit yang diduga terlibat penyerangan itu berasal dari Yon Armed (Batalyon Armed 2/Kilap Sumagan).
Baca SelengkapnyaBentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca SelengkapnyaSekelompok TNI masuk ke perkampungan Desa Selamat pada Jumat (8/11) malam sekitar pukul 21.30 WIB.
Baca SelengkapnyaPrada Nurrahman menegur pengemudi mobil yang lantas menghubungi Danki Brimob Polda Sumut.
Baca SelengkapnyaHingga kini belum diketahui secara pasti motif penyerangan tersebut.
Baca Selengkapnya