Bentrok TNI & warga Urut Sewu, Ganjar akan temui Pangdam Diponegoro
Merdeka.com - Peristiwa bentrok Urut Sewu yang terjadi karena dipicu pembangunan pagar oleh TNI AD di Desa Wiromartan Kecamatan Mirit Kebumen Jawa Tengah, membuat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo angkat bicara. Ganjar menyayangkan terjadinya peristiwa yang menyebabkan belasan warga setempat luka-luka.
Ganjar menyanggah pihaknya tidak serius dalam menyelesaikan sengketa lahan di Urutsewu. "Sejak saya DPR dulu, sebenarnya ini sudah saya urus, sudah sampai ke sana. Terus kemudian, saya menyampaikan kepada mereka untuk menyampaikan data kepada saya. Sayangnya data belum pernah ada, dua-duanya (TNI dan warga)," kata Ganjar saat ditemui usai memberikan pembekalan mahasiswa baru Universitas Jenderal Soedirman, Minggu (23/8).
Saat ini, ia sudah mengemukakan, sudah meminta kepada Bupati untuk turun menyelesaikan masalah tersebut. Selain itu, pihaknya juga akan menemui Panglima Kodam IV Diponegoro pada minggu depan.
-
Kenapa Ganjar melibatkan mantan Panglima TNI? Selain itu, Ketua Harian Partai Perindo TGB Muhammad Zainul Majdi juga mengisi posisi sebagai wakil ketua TPN Ganjar.
-
Apa permintaan Ganjar-Mahfud di sidang sengketa? 'Memerintahkan kepada Komisi Pemilihan Umum untuk melakukan pemungutan suara ulang untuk pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2024 antara H. Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan calon nomor urut satu, dan H. Ganjar Pranowo dan Prof Mahfud MD selaku pasangan calon nomor urut tiga di seluruh tempat pemungutan suara di seluruh Indonesia, selambat-lambatnya pada tanggal 26 Juni 2024,' kata Todung.
-
Dimana Ganjar menandatangani? Ganjar ikut membubuhkan tanda tangan di pojok 'Tinta Perjuangan Untuk Indonesia' yang ada di koridor menuju ruang rakernas.
-
Apa yang dilakukan Ganjar ke Prabowo-Gibran? Calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo tidak menyampaikan selamat pada Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka usai ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024.
-
Kenapa Ganjar Pranowo soroti penegakan hukum Polri? Chico mengatakan hal ini bisa dilihat dari adanya pencopotan baliho capres-cawapres tertentu.'Terlihat dari kejadian kejadian seperti pemasangan baliho capres cawapres/parpol tertentu yang disinyalir dilakukan oleh aparatnya.
-
Apa yang diminta Ganjar kepada pendukungnya di Jawa Tengah? 'Kalau partai sudah kokoh, relawan sudah bersatu, tutup rapat, kunci, wis gembok, kuncine ojo ilang, dikunci rapat,' sambungnya.
Saat dikonfirmasi tentang diteruskannya pemagaran oleh TNI AD di kawasan Ururtsewu yang menjadi pemicu penolakan warga sekitar, Ganjar mengemukakan semuanya harus bisa menahan diri.
"Jangan bicara pemagarannya dulu. Ini kan semua disudutkan, seolah-olah kemudian pemagarannya keliru. Terus kemudian rakyat tidak. Saya bicara dua-duanya. Bahkan, saya pernah minta, 'Pak kalau memang ekskalasinya meningkat dari sisi keamanan dan sebagainya, tahan semua pihak'. Bikin status quo dulu," ucapnya.
Politikus PDIP ini berharap, dengan penetapan status quo bisa ada penyelesaian dengan memberikan data kepemilikan lahan. Dia menjelaskan, sejak awal sudah membuat skema untuk mencari solusi di Urutsewu.
"Skema saya sebelumnya itu mau untuk TNI atau rakyat? Kalau itu untuk TNI, rakyatnya disuruh pergi. Bagaimana caranya pergi? redistribusi tanah, sudah bicara kita dengan BPN. Pertanyaannya, mau atau tidak, waktu itu saya tawarkan belum mau," ucapnya.
Kemudian, ia melanjutkan, jika nantinya dipakai untuk rakyat, TNI akan dicarikan tempat lain. "Nah, setelah itu bicara sejarah tanah, perampasan perang dan sebagainya. Maka pada saat itu dikasihkan kepada kita, data-data yang ada dan datanya semua memang diverifikasi ulang. Daripada teriak-teriak semuanya, lebih baik sama-sama memberikan data untuk diverifikasi bareng-bareng," tuturnya.
Dia menambahkan, Urutsewu merupakan urusan pemerintah pusat, karena persoalan BPN bukan urusan daerah. Saat ditanya solusi yang akan dilakukan, Ganjar meminta kedua belah pihak untuk menunjukkan bukti-bukti.
"Ini nggak sulit kok, tunjukan buktimu mana? TNI mana? BPN datang untuk memverifikasi. Jika buntu, akan diambil keputusuan politik, peruntukan tanah," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan data yang ada selama ini sudah disampaikan ke pihak Mabes TNI dan juga Komisi I DPR RI. "Problemnya, belum mau duduk bersama. Ketika semua susah ya sudah, kalau susah semua ya terjadi ketegangan. Itu yang saya tidak mau, maka satu-satunya cara dipanggil," katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga Jember berharap Ganjar jadi presiden dan bisa selesaikan persoalan tanah
Baca SelengkapnyaAgus Harmurti Yudhoyono mengunjungi Jaksa Agung ST Burhanuddin di Kantornya
Baca SelengkapnyaMenurut Dedi kedatangan mereka ke Polrestabes Medan telah sesuai prosedur.
Baca SelengkapnyaCalon presiden Ganjar Pranowo bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat dan agama di Sumatera Selatan
Baca SelengkapnyaGanjar mengingatkan kepada para pelaku untuk tidak berbuat semena-mena.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo membahas sejumlah hal yang dianggap menjadi masalah oleh tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat di Sulteng
Baca SelengkapnyaMaruli menyebut AHY merespons dengan baik hal-hal yang disampaikan.
Baca SelengkapnyaSaudara dari Mayor Dedi itu diketahui merupakan tersangka dugaan kasus pemalsuan tanda tangan penjualan lahan milik PTPN.
Baca SelengkapnyaDalam forum GTRA tersebut dibahas beberapa permasalahan pertanahan yang dialami rakyat.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan Mayor Dedi Hasibuan dilakukan di Kodam I Bukit Barisan.
Baca SelengkapnyaMantan Panglima TNI, Hadi Tjahjanto bertemu dengan pria gagah saat menyerahkan sertifikat tanah, ternyata ia adalah seorang Kasat Intel Polres Badung.
Baca SelengkapnyaPuspom TNI akan mendalami latar belakangkasus Mayor Dedi Hasibuan.
Baca Selengkapnya