Bentrok warga vs Polisi, situasi di penjaringan mencekam
Merdeka.com - Bentrokan antara massa pendemo dengan aparat kepolisian di kawasan Penjaringan belum mereda. Bahkan, semakin banyak massa yang datang berhadapan dengan aparat keamanan yang terdiri dari polisi dan marinir.
Pantauan merdeka.com hingga pukul 22.53 WIB, situasi di jalan Pluit Selatan, Penjaringan, Jakarta Utara, mencekam. Gedung dan toko memilih menutup rapat-rapat gerbangnya. Lampu-lampu juga sudah dipadamkan. Jalan Pluit Selatan ditutup total. Tidak ada satu pun kendaraan yang diperkenankan melintas di jalan tersebut.
Bentrokan terjadi hanya 100 meter dari Polsek Penjaringan. Gerbang Polsek Penjaringan ditutup rapat. Polisi mencoba memukul mundur massa. Tembakan gas air mata dari polisi dibalas massa dengan lemparan batu. Ada beberapa warga yang terlihat membawa senjata tajam. Massa kocar kacir ke arah Kota Tua dan Pasar Ikan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat massa 02 hendak masuk ke area Patung Kuda yang berada Jalan Medan Merdeka Barat, terjadi pelemparan dari arah pendukung 01
Baca SelengkapnyaKorban tertembak dan terlindas mobil polisi kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaSpontan anggota yang lain langsung melindunginya dengan tameng plastik dan diarahkan menjauh dari lokasi.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan gas air mata hanya ditembakkan ke jalan tidak ke arah permukiman warga.
Baca SelengkapnyaMassa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca Selengkapnyakejadian ini sempat mengganggu situasi arus lalu lintas. Namun saat ini sudah bisa terurai
Baca SelengkapnyaTawuran antar-warga kerap terjadi berulang di lokasi dekat pasar gembrong
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaKedua kubu awalnya hanya saling beradu argumen, namun situasi kian panas hingga diwarnai lemparan batu dan botol air mineral.
Baca SelengkapnyaPihak damkar sangat menyayangkan tindakan warga yang merusak armada dan juga memukul personel Damkar Makassar
Baca SelengkapnyaBentrokan dipicu proses pengukuran tanah untuk pengembangan kawasan
Baca Selengkapnya