Bentrokan di Wilayah Konflik Agraria: 2 Warga Lahat Tewas dan 2 Lainnya Luka
Merdeka.com - Bentrokan yang melibatkan pegawai perusahaan perkebunan dan warga terjadi di Desa Pagar Batu, Kecamatan Pulau Pinang, Lahat, Sumatera Selatan. Dua orang tewas akibat kejadian itu dan dua lainnya terluka.
Peristiwa itu terjadi saat pekerja PT Artha Prigel memanen sawit di lokasi, Sabtu (21/3) siang. Lalu datang sekelompok warga setempat meminta aktivitas pekerja dihentikan sementara karena lahan itu masih bersengketa.
Para pekerja lantas meninggalkan lokasi. Namun, sejumlah sekuriti perusahaan masih di TKP untuk menghalau warga.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang dimusnahkan oleh petani-pemukim? Sebuah studi baru mengungkap bahwa bangkitnya pertanian ini sebenarnya menyebabkan genosida tragis terhadap populasi pemburu-nomaden yang dimusnahkan oleh para petani-pemukim dalam beberapa generasi.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Siapa saja yang terlibat dalam perkelahian? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24).
Dua kubu pun terlibat bentrokan. Akibatnya, empat orang dari kelompok petani mengalami luka tusuk dan bacok. Bahkan, dua diantaranya, Suryadi (40) dan Putra Bakti (35) tewas di tempat. Sedangkan rekannya, Sumarlin (38) dan Lion Agustin (35) terkena luka bacok.
Kapolres Lahat AKBP Irwansyah mengungkapkan, penyidik telah meringkus satu pelaku yang menyebabkan dua korban tewas, yakni Ujang Boy (38) yang berstatus sekuriti PT Artha Prigel. Pelaku dikenakan Pasal 351 ayat (2) dan (3) KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan matinya orang dengan ancaman tujuh tahun penjara.
"Seorang pelaku sudah kita tangkap, barang bukti ada pakaian yang masih berlumuran darah. Kita masih kembangkan kasus ini," ungkap Irwansyah, Minggu (22/3).
PT Artha Prigel merupakan anak perusahaan PT Bukit Barisan Indah Permai Group yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. Dari informasi yang diterimanya, lahan di TKP masih bersengketa antara warga setempat dan perusahaan.
"Informasinya begitu, lahan masih berkonflik. Situasi terkini kondusif tetapi masih dalam pemantauan kami," kata dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihaknya telah memeriksa 45 orang saksi anggota brimob dibantu penyidik Bareskrim Mabes Polri dan menetapkan ATW jadi tersangka atas kasus penembakan tersebut.
Baca SelengkapnyaPeristiwa berdarah ini karena sengketa lahan antara Desa Ilepati dan Bugalima sejak 70an tahun lalu hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku sama-sama terluka dan dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKepolisian tengah memburu para pelaku bentrok menyebbakan seorang warga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat kedua pelaku memergoki korban tengah mencuri jengkol di kebun milik PR.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan masyarakat tak perlu khawatir mengingat saat ini kondisi Bitung sudah kondusif.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut kondisi Kota Bitung saat ini aman dan terkendali.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, satu orang meninggal dunia akibat bentrokan antar warga dengan pekerja pada Selasa (17/12) sore kemarin.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui pasti penyebab pecahnya kericuhan itu. Namun kuat dugaan, konflik itu dipicu perebutan batas lahan.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta agar kejadian seperti bentrokan di Bitung tidak terulang kembali.
Baca SelengkapnyaBentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca SelengkapnyaSejauh ini, dikatakan Kapolres Jakarta Utara tidak ada korban jiwa dari bentrokan warga itu.
Baca Selengkapnya